"Bisakah kali ini lo bantuin gue?"
"Lo yakin mau minta bantuan sama gue? Bukanya selama ini lo menghindari gue!" lelaki itu terus maju, namun Dara tak lagi bisa mundur karena tertahan dinding ber-cat putih itu.
"Gue akan bayar kok. Lo tenang aja.!" cetusnya terbata.
Lelaki itu terkekeh kasar. "Gue gak menginginkan uang Ra!" celetuknya menyeringai. "Gue mau, lo jadi milik gue. Gimana?" lantangnya memandangi gadis itu tajam.
Dara terdiam, dia meneguk salivanya kasar. "O...oke!" jawabnya terbata.
Dara mengeluarkan ponselnya, memperlihatkan satu foto di dalam ponsel itu.
"Hancurkan gadis ini. Gue gak peduli dengan cara apapun. Yang penting, bikin gadis ini mati secara perlahan, dan menyakitkan!" celetuk Dara penuh kemarahan.
Dara melipat tangannya di bawah dada. "Lo mempercayai rumor tak masuk akal itu.?" dia menyeringai tipis. "Percaya sama gue. Itu semua gak benar!" cetusnya meyakinkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com