Rangga menghembuskan napasnya secara kasar. "Zelene, apa gak ada keinginan kamu yang lain? Papi bisa kok belikan HP yang mahal untuk kamu, atau kamu mau mobil baru?" tawar Rangga.
Mulut Zelene tertutup rapat, rasa lapar dalam dirinya seketika hilang begitu saja. Tanpa basa-basi lagi Zelene segera mengambil tas sekolahnya yang berada tepat di belakangnya, lalu meninggalkan ruang makan itu dengan perasaan sedih. Air mata tak dapat terbendung lagi, sehingga air mata mulai berjatuhan membasahi kedua pipi lembutnya.
"Zelene! Tungguin gue!" Lalu, Zelone turut meninggalkan ruang makan tersebut dan cepat-cepat menahan Zelene agar tidak pergi meninggalkannya.
Sekarang, hanya ada Rangga dan Alexa di ruang makan itu. Keduanya saling terdiam, entah Alexa harus mengucapkan apa kepada Rangga. Kekesalan? Itu semua sudah terjadi, Irene pun entah sudah pergi ke mana. Kekecewaan? Alexa sudah sangat kecewa kepada suaminya itu, sehingga tidak dapat mengucapkan kata-kata lagi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com