"Aku pergi dulu." Andre mengulurkan tangannya dan memeluk Nayla tanpa ragu. Tapi sesaat kemudian, dia langsung melepaskannya dan berbalik untuk melompat ke kereta.
Nayla memandang Andre yang berdiri di depan pintu kereta, dan dia berlari mengikuti kereta, sambil menyeka air matanya dan tersedak, "Kamu harus kembali, kamu harus kembali."
"Ya," Andre menjawab dengan getir.
Kereta bergerak maju lebih cepat dan lebih cepat, dan pada akhirnya Nayla tidak bisa mengikuti kecepatan kereta.
Angin bertiup melewati telinganya, dan air matanya terus berjatuhan satu demi satu.
Dia mengabaikan air mata yang mengalir di sudut matanya dan berlari lagi sebelum berteriak dengan keras, "Kamu harus kembali, aku akan menunggumu di sini!!"
Namun, angin bertiup kencang hari itu, membasuh semua kekhawatirannya dan keraguannya pergi.
--
Kereta itu terus bergerak semakin jauh secara perlahan, hingga akhirnya menghilang ke balik cakrawala.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com