webnovel

AARAM & SANDRA

Sebuah kisah dua remaja yang terlibat pernikahan karena perjodohan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Aaram yang notabenenya adalah sahabat Sandra,Aaram juga pernah menyakiti sahabatnya Dira karena berselingkuh dengan Sona yang tidak lain adalah sahabat mereka juga. Sandra yang memiliki rasa takut untuk membuka hatinya kepada seorang pria karena rasa trauma atas kehidupan kedua orang tuanya di masa lalu,akhirnya terpaksa menerima perjodohan ini karena ia ingin melihat ibunya bahagia. Sedangkan Aaram yang pernah menyakiti hati sahabat Sandra yang bernama Dira juga pernah merasakan penghianatan yang Sona lakukan. Rasa sakit yang pernah Dira rasakan kini Aaram pun merasakannya juga. Awalnya Aaram meminta Sandra untuk menerima dan menyetujui pernikahan ini atas dasar suami istri diatas kertas. Tetapi,ketika Aaram meminta Sandra untuk melupakan kesepakatan itu Sandra menolak karena ia masih belum bisa menerima atau membuka hatinya untuk seorang pria. Bagaimanakah kelanjutan kisah Aaram & Sandra? Apakah Sandra akan mampu membuka hatinya untuk Aaram dan melupakan rasa traumanya? "Aku selalu menutup hati ku untuk pria mana pun. Bagiku semua pria itu sama saja. Sama-sama breng***." ~Casandra Arshavina~ "Aku belajar dari pengalamanku selama aku menjalin suatu hubungan dengan seorang wanita. Pengkhianatan yang pernah aku lakukan dan pernah aku rasakan,kini membuat diriku ragu akan suatu hubungan percintaan dengan wanita mana pun. Tapi,jika aku telah mendapatkan seorang istri maka aku akan menjadikannya ratu dari segala ratu dalam hidupku. Aku akan selalu ada untuknya." ~Aaram Rafasyah Rahardian~ (cerita ini masin nyambung dengan cerita The Coolest yang saya publish di tempat lain,biar tidak bingung saya sarankan baca The Coolest terlebih dahulu)

Eva_Hyungsik · Urbano
Classificações insuficientes
330 Chs

281. Misi Selesai

Farah menatap sendu ke arah pintu ruangan bosnya,lebih tepatnya adalah mantan bosnya yang sedang tertutup rapat. Farah menghela nafasnya dengan pelan dan melanjutkan langkahnya untuk keluar dari perusahan itu. Tatapan sinis dan rendah dari beberapa pegawai terhadap dirinya membuat Farah semakin tersudutkan.

Di dalam ruang presdir Darren yang sudah resmi memecat Farah kini sedang duduk dengan sang istrinya sambil memeluknya dengan erat.

"Terasa begitu damai dan tenang…. Tidak ada lagi perempuan yang mengganggu untuk sekedar mencari perhatian dariku." Darren berucap dengan masih memeluk sang istri.

"Itu artinya misiku telah selesai." Jawab Andreana dengan senyum lebarnya.

Darren mengernyitkan dahinya dan sedikit melepas pelukannya agar dapat melihat wajah istrinya itu.

"Misi apa?" Tanya Darren

"Misi menyingkirkan perempuan ular berkepala kelinci dari perusahaan ini." Jawab Andreana dengan terkekeh