webnovel

AARAM & SANDRA

Sebuah kisah dua remaja yang terlibat pernikahan karena perjodohan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Aaram yang notabenenya adalah sahabat Sandra,Aaram juga pernah menyakiti sahabatnya Dira karena berselingkuh dengan Sona yang tidak lain adalah sahabat mereka juga. Sandra yang memiliki rasa takut untuk membuka hatinya kepada seorang pria karena rasa trauma atas kehidupan kedua orang tuanya di masa lalu,akhirnya terpaksa menerima perjodohan ini karena ia ingin melihat ibunya bahagia. Sedangkan Aaram yang pernah menyakiti hati sahabat Sandra yang bernama Dira juga pernah merasakan penghianatan yang Sona lakukan. Rasa sakit yang pernah Dira rasakan kini Aaram pun merasakannya juga. Awalnya Aaram meminta Sandra untuk menerima dan menyetujui pernikahan ini atas dasar suami istri diatas kertas. Tetapi,ketika Aaram meminta Sandra untuk melupakan kesepakatan itu Sandra menolak karena ia masih belum bisa menerima atau membuka hatinya untuk seorang pria. Bagaimanakah kelanjutan kisah Aaram & Sandra? Apakah Sandra akan mampu membuka hatinya untuk Aaram dan melupakan rasa traumanya? "Aku selalu menutup hati ku untuk pria mana pun. Bagiku semua pria itu sama saja. Sama-sama breng***." ~Casandra Arshavina~ "Aku belajar dari pengalamanku selama aku menjalin suatu hubungan dengan seorang wanita. Pengkhianatan yang pernah aku lakukan dan pernah aku rasakan,kini membuat diriku ragu akan suatu hubungan percintaan dengan wanita mana pun. Tapi,jika aku telah mendapatkan seorang istri maka aku akan menjadikannya ratu dari segala ratu dalam hidupku. Aku akan selalu ada untuknya." ~Aaram Rafasyah Rahardian~ (cerita ini masin nyambung dengan cerita The Coolest yang saya publish di tempat lain,biar tidak bingung saya sarankan baca The Coolest terlebih dahulu)

Eva_Hyungsik · Urbano
Classificações insuficientes
330 Chs

139. Menjemput Yolanda

"Baiklah aku akan menguranginya menjadi lima,kembali seperti awal. Bagaimana? Kalau kamu menolak maka akan aku tambahkan lagi." Ucap Arga dengan sangat tegas. 

Pada akhirnya Yolanda pun pasrah dengan apa yang diputuskan Arga sang asisten yang begitu arogan. 

"Baiklah…" jawab Yolanda dengan lesu. 

Malam semakin larut dan mobil Arga sudah tiba di depan rumah Yolanda. Rumah yang tidak cukup besar,tapi terasa nyaman walau hanya dari luar. Saat Yolanda ingin turun dari dalam mobil,Arga mencegahnya dan dirinya turun untuk membukakan pintu agar Yolanda bisa turun. Perhatian sekecil ini mampu membuat Yolanda sangat senang,karena Arga begitu menghargai wanita. 

Yolanda tersenyum pada Arga,"terima kasih mas." Ujar Yolanda dengan sangat tulus. 

"Sama-sama besok pagi aku akan menjemputmu pukul enam pagi." Jawab Arga dan Yolanda hanya mengangguk saja. 

"Oke,aku tunggu besok di rumah." Jawab Yolanda yang masih tersenyum pada Arga. 

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com