webnovel

A Love For My Little Brother

Untuk aku, adik laki-lakiku yang bernama Ricky itu, adalah sesuatu yang berharga bagi hidupku. Kalau diibaratkan benda, Ricky itu adalah sebuah permata berlian 24 karat seberat setengah kilogram yang harus dijaga dan dilindungi. Ribuan personel TNI--baik AU, AD, maupun AL--rela aku kerahkan untuk menjaga benda paling diincar itu. Agak berlebihan memang, namun itulah yang aku rasakan. Sudah bertahun-tahun aku berpisah dengannya dan tidak disangka-sangka saat aku kembali, dia sudah tumbuh besar dan semakin tampan. Aku ingin sekali memeluknya dan mencium-ciumnya sama seperti apa yang aku lakukan saat kami masih kecil. Tapi kenapa dia malah menjauh? Wajahnya selalu memerah setiap aku memanjakannya. Malu kah? Atau mungkin jijik? Yah, apapun itu sudah membuatku senang dengan ekspresi baru itu. Aku dapat kabar kalau dia sedang jatuh cinta dengan teman sekelasnya. Apa itu benar? Kalau benar, aku tidak akan membiarkan itu terjadi! Dia masih terlalu muda untuk mempunyai kekasih dan aku menjadi orang pertama yang menolak dengan keras hubungan itu walau kedua orang tuaku mendukungnya untuk memiliki kekasih. Kenapa tidak kakak saja yang mencarikan kekasih untukmu? Aku yakin kamu tidak akan menyesal dengan pilihanku ini! Cerita yang mengisahkan tentang kakak-beradik yang tinggal di keluarga serba berkecukupan. Cerita yang mengisahkan tentang betapa cintanya Sang Kakak kepada adiknya yang sudah bertahun-tahun ia tinggalkan untuk menempuh pendidikan dan meraih mimpi. Cerita yang mengisahkan tentang betapa malu dan jengkelnya Sang Adik kepada kakaknya karena kelakuannya yang menganggapnya sebagai anak kecil. Melihat Sang Kakak bersifat kelewat batas seperti itu, akankah Sang Adik bisa memiliki kekasih yang ia idamkan? A Love For My Little Brother

tahraanisa · Adolescente
Classificações insuficientes
155 Chs

Hadiah Cerita 3

"Ini pasti Riri" aku membalas chat nya. Kemudian mengetik kembali sebelum ia sempat membalas chatku. "Kok gak balas chat whatsapp sih?"

Beberapa menit kemudian, aku mendapat balasan. "Iyaa. Ponselku hilang dari kemarin. Jadi aku beli yang baru deh"

"Oalah hp nya hilang toh" gumamku. "Pasti beli hp nya pake uang sendiri" aku membalas chatnya.

Riri mengirin stiker menangis dan membalas "Iyaa nihh"

"Mangkanya kalau punya barang tuh dijaga" tegurku. "Oh iya Ri, Mirai hamil lohh"

"Hamil?? Seriusan Nis??"

"Iyaa. Ini baru jalan 2 minggu lebih. Tinggal nunggu seminggu lagi lahirannya"

Lima menit kemudian aku baru dapat stiker menangis terharu darinya. "Wahhh syukurlahh" lalu saat aku ingin membalas, aku dapat balasan lagi dari dia. "Aku juga mau ngasih tahu nih Nis"

Aku penasaran. "Kasih tahu apa?" Sudah kutunggu 15 menit, Riri belum juga membalas Line ku. "Riri channn!"

Saat aku mengirim balasan lagi, ia baru membalas. "Aku hamil :D"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com