"Permisi semuanya, maaf karena saya sudah lama tidak datang dan meninggalkan pekerjaan secara tiba-tiba. Jika ada pekerjaan yang bisa saya kerjakan, jangan sungkan.. silahkan beritahu saya". Kata Hao di depan semua karyawan Divisi pemasaran.
"Selamat Datang kembali Nona Hao, saya senang Nona kembali ke Perusahaan dalam keadaan baik. Kedepannya mungkin akan merepotkan Nona Hao". Kata Manajer Pemasaran menyambut kedatangan Hao.
Setelah menyapa semua orang, Hao Nan kembali ke meja kerjanya yang dia rindukan. sekian lama tidak datang ke Perusahaan kini Hao kembali ke divisi pemasaran. Kedatangan Hao rupanya menyita perhatian banyak orang terutama wanita yang pernah menamparnya hanya karena Hao beradu mulut dengan Angela Shin.
Belum ada 1 menit Hao duduk di meja yang dia rindukan wanita yang pernah menamparnya datang dengan wajah sinis dan berkacak pinggang.
"Mengapa kamu kembali? Wanita jal*ng yang menggoda perdana menteri sepertimu berani menunjukkan wajahmu di Perusahaan ini?. Apa kamu tidak memiliki rasa malu sedikitpun? ".
Huuuft…
Hao Nan menghela nafas, dia berdiri dan menghadap tepat didepan wanita yang sampai saat ini Hao Nan tidak tahu namanya.
"Dengar Nona yang tidak aku tahu namanya, terserah kamu mau berkicau seperti apapun di ruangan ini aku tidak perduli!. Jika ingin aku pergi dari Perusahaan ini, mengapa kamu tidak memintanya secara langsung pada Pak Direktur?. Kamu yang senang membuat keributan sudah seperti anjing yang menggonggong hanya karena meminta tulang!". Hao Nan yang membalas perkataan wanita itu beserta bunganya, membuat wanita itu semakin kesal.
"Dengar Baik-baik! Aku Quanyu yang saat ini menjabat sebagai wakil manajer pemasaran pasti tidak akan melepaskanmu. Aku akan pastikan kamu diusir dari Perusahaan ini hari ini juga ". Kata wanita yang baru saja menyebutkan namanya Quanyu, dia mengumpat Hao Nan dengan geram.
Belum cukup sampai di situ. Quanyu bahkan melayangkan tangannya berniat menampar Hao, tapi tangan Hao mencekal tangan Quanyu terlebih dahulu.
"Mau menamparku lagi, jangan harap! Aku tidak mungkin diam mendapat tamparan kedua kalinya dari orang yang sama. Apa kamu benar-benar sudah memikirkan apa hasil dari perbuatanmu?". Kata Hao tegas. Dia sebenarnya tidak ingin mengatakan hal yang lancang begini. Tapi wanita yang didepannya terlalu sombong membuatnya tidak bisa menahan semua yang ada dalam hatinya.
"Ada apa ini?". Tiba-tiba Xiao datang dengan sikap dinginnya. Dia menghampiri meja Hao Nan, dan pada saat itu Hao Nan masih mencekal tangan Quanyu.
Quanyu melepas tangannya yang dicekal Hao dan mendekat kearah Xiao dengan wajah memelas seperti telah ditindas. Dia bahkan berani memegang tangan Xiao tanpa memikirkan akibat yang akan di terimanya.
"Direktur Xiao, saya butuh keadilan. Wanita murahan seperti dia telah berani mencekal tanganku. Dia bahkan mengatakan hal yang tidak pantas diucapkan padaku". Kata Quanyu memelas.
Xiao menatap Quanyu tajam. "Siapa yang mengizinkanmu memegang tanganku seperti ini?". Xiao menghempaskan tangan Quanyu. "Dengar Baik-baik! Apapun penjelasanmu, Aku tidak butuh karyawan murahan dan sombong sepertimu. Sekarang angkat kaki dari Perusahaan ini sekarang juga! ". Usir Xiao tanpa memandang wajah Quanyu.
"Tunggu Direktur Xiao, mengapa anda mengusir saya? Saya telah bekerja lama di Perusahaan dan memiliki dedikasi yang tinggi. Apa salah saya". Kata Quanyu membela diri.
"Tidak ada kata untuk kedua kalinya! ". Kata Xiao pelan namun penuh penekanan, membuat Quanyu tidak bisa membela dirinya lagi, dan memilih keluar dengan perasaan geram.
Semua yang melihat kaget tidak percaya Direktur mereka akan mengusir Quanyu yang sombong secepat itu. Sebagian besar karyawan biasa yang sering di tindas oleh Quanyu dalam hati mereka merasa senang, - akhirnya wanita yang selalu bersikap sombong itu keluar Perusahaan.
"Hao Nan, kamu tidak apa-apa? ". Tanya Xiao cemas.
"Aku baik-baik saja Direktur Xiao, maaf telah membuat kegaduhan di kantor anda". Kata Hao bersikap normal agar tidak membuat orang lain salah faham.
Tapi yang dilakukan Xiao malah sebaliknya, dia tiba-tiba memeluk Hao didepan semua karyawan yang ada.
"Hao Nan, maafkan aku.. Kamu dibully dan ditindas seperti ini saja aku tidak bisa melindungimu ".
Para karyawan yang melihat langsung memperlihatkan ekspresi mereka masing-masing. Ada yang berbinar melihat keromantisan Xiao, ada juga yang mencibir Hao karena berhasil mendapatkan perhatian Direktur Xiao.
"Xiao, Apa yang kamu lakukan. Kamu sudah membuat semua orang salah paham. Cepat lepaskan aku". Bisik Hao, dia menggeliat mencoba melepas pelukan Xiao.
"Aku akan melepaskanmu, dan kamu harus ikut saat ini juga untuk mendaftarkan pernikahan kita". Xiao melepas pelukannya dengan senyum jahilnya.
Tanpa banyak berbicara dan melihat keadaan, Xiao menarik tangan Hao Nan keluar dari kantor. Karyawan dan staf yang melihat untuk kedua kalinya Direktur mereka menggenggam tangan Hao membuat mereka semakin bertanya-tanya, - Apa hubungan mereka sebenarnya?.
"Kamu sengaja ya, membuat mereka melihat ini?. Kamu mungkin tidak terganggu, tapi aku pasti akan di Bully habis-habisan oleh sesama karyawan setelah ini".
Setelah didepan mobil, Xiao melepas tangan Hao. "Nona Hao, bukankah kita akan menikah. Statusmu akan berubah menjadi Nyonya Xiao, Lalu apa yang kamu takutkan setelah itu?. Dalam acara Launching Brand ternama malam nanti. Aku akan mengumumkan secara resmi pernikahan kita". Xiao membuka pintu dan memaksa Hao Nan untuk masuk.
Xiao masuk kedalam mobil, dia memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dalam perjalanan Hao hanya terdiam, dia masih tidak percaya akan mendaftarkan pernikahan semudah membeli kerupuk. Bahkan walau adiknya merestui hubungan mereka, sepertinya adik-adiknya belum mengetahui itu.
Didepan Kantor Catatan sipil mobil Xiao berhenti. Dia keluar dan mengambil file yang ada di kursi belakang. Hao Nan yang tidak turun juga terpaksa Xiao membukakan pintu untuknya. Dia masuk dan tanpa aba-aba memberi Hao Nan ciuman.
Up.. Ap…
Hao Nan mencoba melepas ciuman yang dipaksakan Xiao padanya.
Huh.. Huh..
Nafas Hao terengah-engah karena terus mencoba lepas dari Xiao. "Kamu sudah gila yah! Bahkan di kantor seperti ini masih melakukan hal yang memalukan?. Aku benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa padamu".
"Itu sebagai hukuman karena kamu membuatku lama menunggu. Cepat keluar, atau kamu ingin aku gendong?".
Pagi kka.. Maaf ya td malam niat mau up eh.. Malah tidur. Nih asli Author kalo jadi penonton Adegan pas Di ruang kerjanya Hao Nan pasti ikut ngakak. Liat Quanyu memelas demi membuat Hao di usir justru dirinya yang terusir.
Lebih parah lagi, si Tuan Xiao masih aja suka nyuri ciuman Hao. Padahal lg didepan umum. Hadeh.. Orang kaya mah bebas kali ya.. ???????
Ditunggu ya komentar dan krisannya
Jangan Lupa Vote Dan bintang Full nya
HAPPY READING