"Wah, luar biasa sekali. Ini jam berapa Kania? Suamimu sudah pulang sejak sore tadi, tapi kau baru pulang saat hampir menjelang tengah malam?"
Kania terdiam, ia baru saja masuk ke dalam rumah. Ia tidak tau jika ibu mertuanya sedang berada di rumahnya.
"Mama tumben datang tidak memberi kabar. Apa kabar, Ma?"
Alih-alih menjawab sindiran ibu mertuanya, Kania memiliih untuk bersikap sopan. Ia tau jika sejak dulu ibu mertuanya memang kurang setuju dengan pernikahannya. Ayah Evan lah yang bersikeras karena sudah lama bersahabat karib dengan ayahnya.
"Sopan, ya. Mama bertanya tidak kau jawab!" hardik Citra pada menantunya itu dengan geram.
"Mama mau aku menjawab bagaimana? Aku baru saja selesai pemotretan, Ma. Mas Evan tau, kok, aku selalu meminta izin kepadanya," sahut Kania dengan tenang.
Citra mendelik, entah apa yang dipikirkan oleh suaminya saat menjodohkan Evan dan Kania dulu. Padahal waktu itu suaminya juga baru pertama kali bertemu dengan Kania.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com