Aruga benar-benar tidak menyangka. Niatnya untuk membuat kejutan. Malah dia yang diberi kejutan. Berapa tidak, saat ia membuka kamar ia melihat sang istri tengah berada dalam pelukan lelaki lain. Dan sedang berada dalam puncak kenikmatan dunia. Aruga menyeringai dan bertepuk tangan sambil menggelengkan kepalanya.
"Wah...wah hebat sekali, kau ya. Kemarin baru saja kau bertengkar denganku, siang ini kau sedang menikmati sentuhan lelaki lain. Luar biasa kelakuanmu, sekali babu memang tetap saja babu! Tidak ada akhlak dasar wanita murahan! Seharusnya aku sadar, jika seorang wanita dengan mudah menyerahkan kesuciannya untuk seorang lelaki yang sudah beristri itu tidak lain hanya karena mengejar uang!" hardik Aruga. Sementara Mira dan Johan bergegas menyambar apa saja yang berada dekat mereka untuk menutupi tubuh mereka yang saat ini polos.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com