webnovel

KEBENARAN II

Riris tersentak, diculik...? Astaga...

"Jadi, aku..."

"Iya, Ris...kau mau marah pada Papi dan Mami silahkan, Ris. Tapi, kami benar-benar sangat mencintaimu. Kau adalah putri kami, kebanggaan kami. Tapi, jika kau mau marah dan membenci kami, silahkan, Ris. Papi dan Mami pasrah," ujar Wijaya.

Riris memeluk kedua orangtua yang telah membesarkannya itu dengan erat. "Riris tidak membenci Papi dan Mami. Terimakasih sudah membesarkan Riris dengan penuh cinta dan kasih sayang."

Andini tampak begitu sedih, ia hanya memeluk Riris dengan erat seolah takut akan kehilangan. Wijaya berdiri dan melangkah menuju ke ruangan kerjanya. Kemudian keluar dengan membawa koran yang sudah sedikit menguning karena usia. Kemudian ia menyerahkannya kepada Riris.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com