webnovel

Obrolan Mama dan Ayah Ara

Ayah sudah lelah bekerja, Ayah selalu pulang malam karena pekerjaan Ayah harus diselesaikan. Mama Ara selalu menunggu Ayah Ara pulang dari kerja, tidak melihat jam. Tetapi Mama Ara menunggu hingga ketiduran di sofa ruang tamu.

Ayah Ara selalu terkejut dan merasa kasihan kalau melihat Mama Ara tertidur di sofa. Melihat hal itu, Ayah kemudian membangunkan Mama dan tidak langsung masuk ke dalam kamar melainkan Mama dan Ayah berbincang sebentar membahas tentang keinginan Ara ke Korea untuk belajar dan bekerja di sana.

Hal tersebut sebenarnya diluar dugaan mereka karena mereka tidak menyangka Ara akan memutuskan untuk mandiri dalam menghadapi masa dewasanya yang sebenarnya tidak mudah jika dia tinggal di negeri orang.

"Aku sudah pulang,, " Ayah datang sangat larut.

"Wuaahhh, Ayah sudah pulang. " Kata Mama yang terbangun.

"Mama tidur di sofa lagi? " Tanya Ayah.

"Mama hanya ketiduran saja. " Jawab Mama.

"Ya sudah, Ayah akan mandi sebentar setelah itu Ayah akan mengajak ngobrol Mama. " Ucap Ayah.

"Iya,Mama siapkan air hangat dulu. " Mama sambil menuju ke kamar mandi.

Ayah masuk ke dalam kamar terlebih dahulu untuk berganti baju santai dan meletakkan tas yang berisi berkas-berkas kantor milik Ayah.

Tidak hanya itu, Ayah juga mengecek handphone miliknya apabila ada kabar penting dari saudara.

Beberapa menit kemudian, Mama sudah selesai memanaskan air untuk Ayah mandi dan setelah itu Mama duduk di sofa menunggu Ayah yang akan mengajak mengobrol dengan Mama tentang Ara.

"Apakah air hangatnya sudah siap? " Ayah bertanya kepada Mama.

"Sudah, baru saja. " Jawab Mama Ara.

Ayah kemudian mandi dengan segar, dan rasa lelah Ayah setelah bekerja keras di kantor juga hilang. Tidak hanya itu saja, Mamapun menyiapkan makan malam untuk Ayah karena sewaktu Ara dan Mama makan malam, Ayah belum pulang.

"Ayah kalau mau makan dulu, sudah ada di atas meja. " kata Mama.

"Aahh,,oke baiklah. " Jawab Ayah.

"Ada nasi goreng kesukaan Ayah, Ara tadi juga makan sangat banyak karena Mama membuatnya dengan menu yang berbeda. " Ucap Mama dengan senang.

"Selamat makan,, " Kata Ayah.

Setelah selesai makan, kemudian Ayah dan Mama duduk di sofa sambil berbincang selayaknya orang tua yang memikirkan pendidikan anaknya. Karena, orang tua Ara merupakan orang tua yang mengutamakan pendidikan. Jadi, mereka sangat berhati-hati dalam memilihkan sebuah pendidikan dan pekerjaan.

"Apakah Ara sudah memberitahu Mama? " Ayah langsung bertanya tanpa basa-basi.

"Tentang Ara ingin melanjutkan ke luar negeri dan bekerja di sana? " Mama memastikan lagi.

"Iya, dia sudah memberitahumu? " Ayah mengulang lagi.

"Menurut Ayah bagaimana? " Mama mulai mengajak Ayah berunding.

"Sebenarnya tidak apa-apa dia ke luar negeri. " Ayah memperbolehkan.

"Kalau Ayah sudah berkata boleh, Mama ikut kata Ayah saja. Siapa tahu di sana dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik. " Ucap Mama.

"Hahaha, Mama ini selalu seperti itu. " Kata Ayah dengan tertawa.

"Maksud Ayah seperti itu? " Mama tiba-tiba bertanya.

"Ya kalau soal pendapat, Mama selalu menunggu keputusan Ayah. " Ucap Ayah.

"Sudahlah tidak apa-apa. " Kata Mama.

"Oh iya, besok sepertinya Ayah akan pulang cepat. Bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan? " Ayah menawarkan liburan akhir pekan.

"Wuaaahhh, ide bagus. Boleh juga, nanti kita ajak Ara dan dia pasti akan senang. " Ucap Mama yang tidak sabar mengajak Ara bersenang-senang.

"Kalau begitu, kita istirahat dulu dan tidur sambil menunggu esok hari tiba. " Kata Ayah.

Ayah dan Mama akhirnya masuk ke dalam kamar memutuskan untuk tidur. Dan untuk Ara yang sudah tidur di dalam kamar sendiri, diapun terlihat sangat nyeyak saat tidur. Mama dan Ayah memandangi Ara tidur lalu tersenyum.

Situasi rumah sangat hening tidak ada suara apapun, suara mobilpun tidak ada. Tenang dan sangat sunyi.

Tiba-tiba, tengah malam Ara terbangun. Diapun membangunkan Mama dan Ayah juga. Ara terbangun karena dia merasa lapar. Dan akhirnya Mama juga terbangun membuatan Ara sesuatu yang bisa dia makan tetapi tidak terlalu berat.

"Ma,, Mama,, " Ara memanggil Mamanya dengan mengetuk pintu kamar Mama dan Ayahnya.

"Iya,, kenapa Nak?." Jawab Mama yang kemudian turun dari tempat tidur dan menghampiri ke arah pintu kamar.

"Ma,, tiba-tiba saja perutku merasa lapar. " Kata Ara.

"Kamu lapar, Nak? " Tanya Mama sambil tersenyum.

Kemudian Mama tidak membangunkan Ayah dan segera mengajak Ara menuju ke dapur lalu Mama membuatkan semangkok mie instan untuk Ara seduh. Mie buatan Mama yang enak dan lezat dengan kematangan yang sesuai.

Arapun mulai menyeduh mie instan tersebut bersama dengan Mama. Mama hanya menyeduh sedikit karena sisanya hanya untuk Ara saja.

"Ini, Nak mie kesukaan kamu. " Kata Mama sambil membawakan mie instan untuk Ara.

"Terimakasih, Mama.." Ucap Ara dengan manis.

"Sama-sama. Setelah ini langsung tidur ya! " Mama menyuruh Ara untuk kembali tidur setelah makan.

"Iya Mama. " Jawab Ara lagi.

Ara mulai makan, Mama juga menemani Ara. Ara sangat menikmati mie instan tersebut hingga terdengar kuah mie tersebut masuk ke tenggorokan Ara.

Selain itu,Mama juga mengajak Ara mengobrol dan bercerita agar tidak bosan. dengan suasana lampu yang dinyalakan hanya area dapur saja. Tiba-tiba Ayah ikut terbangun karena mencium harumnya mie instan milik Ara.

"Wuaahhh, ternyata Ara yang makan mie instan? " Ayah menghampiri Ara dan bertanya.

"Iya Ayah, Ara yang makan mie instan. Hehehe. " Jawab Ara sambil makan.

"Ayah mau? " Tanya Mama.

"Mau dong. " Jawab Ayah lagi.

"Sebentar, Mama akan buatkan untuk Ayah. " Kata Mama Ara.

"Oke baiklah, Ayah tunggu. " Ucap Ayah yang menjadi lapar karena Ara.

Ara dan Ayah kemudian makan dimeja makan bersama, mereka senang Mama juga senang. Mama tidak ikut makan tetapi hanya menemani Ara dan Ayah. Mereka bertiga selalu ramai dengan candaan yang seru.

Kehangatan seperti ini tidak akan Ara rasakan ketika Ara pergi merantau ke luar negeri. Tetapi Ara ingin sekali ke luar negeri. Orang tua Arapun memperbolehkan Ara untuk pergi demi pendidikan Ara.

Setelah Ara, dan Ayah selesai makan di meja makan. Mama membersihkan meja dan meminta Ara juga Ayah untuk pergi tidur.

"Ayah dan Ara segera tidur ya! " Mama menyuruh dengan lembut.

"Iya, Ma. " Jawab Ara.

"Ya sudah, Ayah sudah selesaikan? " Mama Tanya kepada Ayah.

"Sebentar lagi. " Jawab Ayah.

Ayah, dan Ara sudah selesai makan. Mereka segera masuk kedalam kamar untuk tidur lagi. Sedangkan Mama mulai membereskan meja makan lalu membereskan dapur juga.

Semua sudah beres, Mama langsung masuk ke dalam kamar juga untuk tidur karena besok pagi Mama harus membangunkan Ara dan Ayah lagi pagi-pagi untuk beraktifitas lagi.

Setiap hari seperti itu dan itu sebuah kewajiban yang harus mereka lakukan agar sukses.