webnovel

Ara Belajar Menjadi Pemilik Restoran

Hari ini,Ara dan Hea sedang makan di luar.mereka berdua ingin mencoba menu - menu yang berbeda di setiap restoran kecil. Ara melakukannya karena dia masih tahap pembelajaran untuk mengembangkan usaha restorannya tersebut dan tentu saja di bantu oleh Hea.

Perkembangan Ara sangat pesat di negara orang,dari mulai dia datang sendiri tanpa orang tua,tidak memiliki pekerjaan,dan tinggal sendiri hingga sekarang bisa memiliki restoran kecil.membuat Ara bisa hidup di negara tersebut.

Seharian ini, Ara akan bersama dengan Hea untuk belajar. Tidak dipungkiri juga di tengah - tengah kegiatan mereka, Hea berfikiran menanyakan tentang percintaan Ara.

"Kita ke restoran itu yuk! " Hea mengajak Ara ke restoran berukuran kecil yang sudah terlihat dari ujung jalan.

"Mana? " Ara bertanya mengikuti arah telunjuk Hea.

"Itu. " Hea sambil menunjuk.

"Aahhh,,, restoran yang berwarna biru itu? " Tanya Ara.

"Iya. " Jawab Hea.

Mereka berdua berjalan menuju restoran berwarna ungu tersebut,, dari luar Ara sudah kagum karena keunikan restoran tersebut semuanya serba biru. Dari gagang pintu hingga dinding juga hiasan.

Ara berfikir mungkin saja pemiliknya sangat menyukai warna biru.

"Kamu kagum atau terheran - heran? " Hea melihat Ara terbengong.

"Apakah pemiliknya sangat menyukai warna biru? " Ara asal bertanya kepada Hea.

"Hahahah, mungkin saja. " Jawab Hea dengan senyum.

"Wuaaahh,,, luar biasa. Sangat bertema sekali. " Ara terus - menerus memuji tanpa ada pemilik restorannya.

"Ayo masuk ke dalam! " Hea mengajak Ara masuk ke dalam restoran untuk merasakan menunya.

Ara masuk masih sambil melihat - lihat sekeliling restoran kemudian mereka di sapa oleh pelayan restoran di dalam dengan sangat ramah dan senyum yang terlihat tulus.

Setelah itu Ara dan Hea duduk di salah satu meja kosong. namun pada saat mereka duduk, ada pelayan lagi yang menghampiri mereka dan memberitahu bahwa mereka harus mengambil nomor antrian untuk mendapatkan meja sekaligus memesan makanan.

Sistem restoran tersebut seperti itu agar rapi dan pembeli yang datang pun tidak berebut tempat kosong untuk makan karena sudah di beri nomor masing - masing pada setiap meja.

Ara dan Hea menuruti aturan tersebut terlebih dahulu, kemudian mereka memesan makan lalu bisa mendapat nomor meja, pada saat mencari mejapun mereka terlihat kesulitan. Pelayan di restoran tersebut tidak pernah tinggal diam saat melihat pembeli kebingungan.

"Permisi,,, ada yang bisa saya bantu? " Pelayan restoran dengan cepat bertanya.

"Iya, meja nomor 5 di mana ya? " Ara bertanya kepada Pelayan restoran.

"Mari saya antar. " Jawab pelayan yang bekerja dengan baik.

"Oh, terimakasih banyak. " Kata Ara dan Hea.

Mereka berdua mengikuti pelayan tersebut menuju meja nomor 5,sampainya di meja tersebut merekapun duduk sambil meletakkan makanan yang mereka pesan tadi sebelum mendapat meja.

Pujian pun terlontar lagi dari mulut Ara tentang restoran tersebut.

"Tidak terlalu besar, tetapi sistem pelayanan di sini sangat bagus. " Kata Ara.

"Iya,restoran ini terkenal dengan kedisiplinan para pelayan dalam melayai pembeli. " Jawab Hea sambil makan.

"Aahh,,pantas saja.pelayan di sini seperti sama sekali tidak menutup mata mereka untuk melihat setiap pembeli yang datang. " Ucap Ara lagi.

"Benar sekali, tempat mereka pun juga sangat bersih. " Hea ikut menambahi komentar Ara.

"Apakah di tempatku harus seperti ini juga? " Ara bertanya dengan berbisik.

"Untuk sistem tidak harus sama persis dengan restoran ini tetapi kamu harus mencari ciri khas untuk restoran kamu! " Hea menjawab dengan caranya sendiri.

"Aahh,, begitu. Kalau begitu aku harus memulai untuk sering ke restoran untuk melakukan perubahan-perubahan setiap restoran kecilku. " Ucap Ara.

"Makanlah! nanti kita bahas lagi. " Kata Hea.

"Iya. " Jawab Ara.

Hea dan Ara menikmati makanan di restoran tersebut, setelah makan pun mereka berdua memesan menu penutup agar makan mereka lebih lengkap.

Puding adalah menu penutup yang mereka pilih, puding buah yang segar dan terlihat enak.

Beberapa menit mereka memesan, pesanan puding akhirnya datang. Ara pun penuh komentar.

"Puding ini terlihat segar,, " Kata Ara.

"Iya, selain itu warna dari pudingnya juga tidak pucat." Hea menambahkan.

"Bagaimana dengan rasanya ya? " pertanyaan penting menurut Ara.

"Kita cicipi saja rasanya. " Ucap Hea.

Kemudian Ara dan Hea mencicipi puding tersebut hingga habis. Terasa nikmat dan segar puding yang mereka makan.

Rencana selanjutnya, Hea akan mengajak Ara ke sebuah toko makanan ringan, karena Hea ingin memberitahu kalau restoran tidak hanya tersedia makanan besar saja tetapi makanan ringan juga harus ada.

"Setelah ini aku akan mengajakmu ke toko kue. " Kata Hea.

"Aaahh,di dekat sini ada? " Ara bertanya kepada Hea.

"Ada kok,cukup jalan kaki saja. " Jawab Hea.

Mereka berdua keluar dari restoran lalu menuju ke toko kue yang Hea ingin tunjukkan kepada Ara. Toko tersebut cukup jauh, jadi mereka harus menaiki taksi untuk menuju ke sana.

"Kita ke toko kue sekarang? " Tanya Hea kepada Ara.

"Boleh, sekarang saja. " Jawab Ara.

"Oke, kita pergi naik taksi ya karena tempatnya cukup jauh. " Ucap Hea.

"Iya tidak apa - apa. " Jawab Ara ikut Hea saja.

Ara dan Hea berjalan kaki untuk mendapatkan taksi dan benar, setelah mereka berdua berjalan ada taksi yang berhenti dan sepertinya tidak ada penumpang. Akhirnya merekapun naik taksi tersebut.

"Aahh,itu ada taksi. " Kata Ara.

"Iya,kita naik itu saja. " Kata Hea.

Masuk ke dalam taksi dan menikmati perjalanan. setelah sampai di toko kue tersebut, mereka berdua pun masuk dan seperti biasa Ara masih sering - seringnya terkagum - kagum dengan setiap dekorasi toko ataupun restoran yang dia datangi bersama Hea.

Toko kue yang bertemakan dengan suasana serba manis membuat toko kue tersebut menjadi enak di lihat dan warna yang sangat cerah juga warna - warni.

"Ih, lucu sekali tokonya. " Kata Ara.

"Iya, itu hanya luarnya saja. Kita lihat dalamnya yuk! " Ajak Hea masuk ke dalam toko kue.

"Ayok!! " Ara ikut masuk ke dalam toko kue.

"Dari dekorasinya sudah menggiurkan kue - kue yang ada. " Ucap Hea.

"Kira - kira ada apa aja di dalam? " Ara bertanya.

"Di sini kita bisa juga belajar untuk membuat kue yang di jual di sini ataupun kue yang kamu inginkan. " Hea memberikan informasi.

"Wuaahh, benarkah? " Tanya Ara senang.

"Iya, tentu saja. " Jawab Hea.

"Kalau begitu aku ingin memesan satu kue dulu setelah itu aku ingin mencoba untuk membuatnya. " Ara berniat untuk belajar.

"Boleh juga. Ayo kita pesan! " Hea mengajak Ara.

Ara pesan satu kue, Hea pesan satu kue lalu mereka makan kue masing - masing. Setelah makan, sesuai rencana Ara pun belajar membuatnya di bantu oleh pemilik toko kue tersebut. Ara sangat senang ketika seharian ini dia bisa belajar banyak dari setiap kegiatannya bersama Hea.