webnovel

Fate x Danmachi: The Sword Prince

Autor: Rayish_
Anime e quadrinhos
Contínuo · 65.8K Modos de exibição
  • 52 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • NO.132
    APOIO
Sinopse

Orario, kota surga bagi para petualang. Setiap orang yang datang kesana memiliki ambisi masing-masing. Ada orang yang ingin menjadi kuat, ada yang bermimpi untuk membangkitkan kebanggaan rasnya, menjadi kaya dan terkenal. Diantara mereka ada orang-orang yang bisa disebut naif atau bodoh, yaitu mereka yang ingin menjadi Pahlawan. Tentu saja Emiya Shirou termasuk orang yg bodoh

Chapter 1Ch 1

"Silahkan saja kalau kau ingin memotong tanganmu, tapi sebelum itu lihat dulu ke belakang!" Perintah Archer dengan suara yang tenang.

Shirou langsung membalikkan badan mengikuti arah suara Archer. Tangan kanan Shirou masih terikat oleh [Noble Phantasm] yang berbentuk rantai. Rantai itu telah telah dia identifikasi sebagai [Enkidu] yang memiliki trait [Divine Construct] kemudian tersimpan di dalam record [Unlimited Blade Works] dalam bentuk salinan tak sempurna.

Tiba-tiba dengan kencang sebuah projektil berbentuk pedang pendek berwarna hitam melesat di atas kepala Shirou lalu menembus kepala [Heroic Spirit] yang tepat berada di depannya.

"Sialan, Archer..." kutuk Gilgamesh dengan suara yang perlahan menghilang ke dalam portal

"Dasar, pria itu selalu saja pamer" sambil menggerutu Shirou sudah membayangkan di dalam kepalanya senyum sombong Archer yang selalu saja membuatnya kesal.

Dapat terlihat portal yang tadi dengan kuat menghisap segala sesuatu disekelilingnya dengan perlahan mulai mengecil dan menghilang.

Shirou melepaskan nafas dengan lega yang dengan tak sadar telah dia tahan. Adrenalin dan tensi dari pertarungan melawan Gilgamesh mulai turun dari tubuhnya. Rasa sakit yang tadi terabaikan mulai terasa dari sekujur tubuhnya. Badan Shirou penuh dengan luka gores, kedua tangannya mati rasa dan kakinya mulai gemetaran. Meski dipenuhi rasa sakit, pikiran saat ini hanya dipenuhi rasa khawatir kepada Rin dan Saber.

'Bagaimana keadaan mereka?'

'Apakah [Holy Grail] sudah dapat dihancurkan?'

'Aku tak ingin tragedi [Holy Grail War] keempat terulang kembali'

Sambil memegang lukanya Shirou berjalan dengan menyeret kakinya yang telah hilang tenaga. 'Rin, Saber aku akan segera kesana, tunggu aku'.

Tanpa sadar portal yang tadi sudah tertutup mulai kembali terbuka. "Gawat!" Shirou merasakan badannya yang sudah lemah terseret ke dalam portal tersebut. Dengan sisa tenaga terakhir dia mencengkram tanah dengan kedua tangannya. Bagian bawah tubuhnya telah melayang dan hampir masuk ke dalam portal.

"Dasar Idiot!" Archer dengan cepat mulai berlari mengejar Shirou yang sudah hampir terhisap ke dalam portal. Cengkraman kedua tangan Shirou mulai melemah dan akhirnya kalah dengan gravitasi yang menarik Shirou ke dalam portal. Dengan pandangan yang sudah kabur Shirou melihat bayang-bayang dari pria berambut putih mengulurkan tangan untuk menyelamatkannya. 'Tak kusangka diantara semua orang malah Archer yang berusaha menyelamatkanku' pikirnya merasa ironis

'Rin, Saber kuharap kalian baik-baik saja' Shirou berharap sebelum kesadarannya memudar.

-Scene Break

[Menerima sampel]...

[Memproses]...

[Menguji kelayakan]...

[Connecting]...

[Sampel terhubung dengan [Heroic Spirit EMIYA]]...

Error [Entitas yang sama telah dipanggil]...

[Sampel tidak memenuhi syarat menjadi [Holy Grail's Core] sampel wajib dihapus]...

[Mulai menghapus sampel]...

[Menghapus sampel dengan [2nd True Magic Kaleidoscope]]...

[Aktivasi [2nd True Magic Kaleidoscope]...

[Mencari lokasi pembuangan sampel]...

[Lokasi pembuangan ditemukan]...

[Sampel berhasil dibuang]...

-Scene Break

Matahari senja mulai terbenam di antara bukit sekitar kuil Ryuudou. Seorang pria berambut putih dengan pakaian berlengan panjang berwarna merah berdiri menikmati cahaya matahari terbenam. Tak ada yang tau bahwa itu adalah saat-saat terakhirnya berada di dunia ini.

"Archer!" Rin berteriak memanggilnya. Dengan terengah-engah dia berlari menuju Archer lalu berhenti di dekatnya sambil meletakkan kedua tangannya di lututnya mengambil nafas.

"Archer..." Rin meluruskan badannya menatap punggung Archer

"Sayang sekali, tapi mau gimana lagi, menyerahlah pada [Grail] kali ini, Rin" Archer kemudian mengeluarkan suara tawa kecil

Rin mulai hilang kesabaran "Apanya!, Ini bukan saatnya untuk bercanda!"

Sambil membalikkan badannya Archer merentangkan kedua tangannya membuat gestur minta maaf "maaf ya, tapi melihatmu cemas begitu aku tak tahan untuk menggodamu"

Mendengar kata-kata Archer Rin menenangkan amarahnya lalu mendekap kedua tangannya "Archer maukah kau membuat [Contract] denganku lagi?" dia berkata dengan penuh harap

Untuk sesaat Archer tak tau berkata apa, namun ia telah membulatkan hatinya "Aku tak bisa melakukannya. Aku ragu aku memiliki hak untuk tetap tinggal disini. Lagipula, aku sudah tak punya tujuan di dunia ini, pertarunganku telah berakhir disini".

Dengan suara putus asa Rin protes "Tapi... , Tapi kalau begitu kau akan... Sampai kapanpun kau tak akan pernah terselamatkan" Rin mulai terisak mengingat apa nasib Archer berikutnya

Archer terkejut mendengar pernyataan Rin, sudah lama dia tak mendengar kata-kata orang yang benar-benar peduli kepadanya, hatinya tersentuh tetapi dia tahu siapa yang seharusnya Rin selamatkan "Aduh..., Rin!"

Rin yang mulai menangis kembali menatapnya

Archer mulai mengatakan permintaan terakhirnya "Tolong jaga aku. Seperti yang kau tau aku ini agak payah dan menyusahkan orang lain. Tolong berikan bahumu untuk aku bersandar." Rin tau Archer menggunakan kata "aku" untuk Shirou yang lebih muda

"Archer.." ucap Rin dengan suara lembut, dia tau ini permintaan terakhir dari Archer untuknya lalu Rin membulatkan hatinya untuk memenuhi permintaan tersebut "Iya.. aku tau. Aku akan bekerja keras agar dia tidak tumbuh menjadi brengsek sepertimu. Aku yakin dia dapat belajar untuk mencintai diri sendiri. Jadi kau juga harusnya begitu!"

"Aku tau, dan aku telah mendapatkan jawaban yang kucari." Archer mengingat tujuannya untuk ikut [Holy Grail War] untuk membunuh dirinya di masa lalu. Namun apa yang dia dapat suatu hal yang lebih baik, yaitu tekadnya untuk menjadi pahlawan yang telah lama mati.

"Jangan khawatir Tohsaka" Archer menggunakan panggilan Rin saat dia masih SMA. Lalu dia tersenyum dengan bahagia. Senyum tanpa penyesalan. "Mulai sekarang aku juga akan terus berusaha" Archer tau dia akan dipanggil kembali oleh Alaya menjadi [Counter Guardian] namun kali ini dia tak kan menyesal dan berusaha menjadi pahlawan dengan sepenuh hati. Walau di depannya hanya ada neraka dia akan terus maju seperti apa yang telah diajarkan oleh dirinya sendiri.

Tubuh Archer yang terbuat dari mana memudar dan hilang tanpa jejak dari dunia. Archer berakhir dengan senyum tanpa penyesalan sama seperti saat eksekusi mati di akhir hayatnya. Rin yang tadinya terisak sekarang mulai menangis dengan kencang.

-Scene break

Kemudian dunia menjadi gelap gulita tanpa cahaya. Setelah beberapa saat, cahaya mulai berkerjap di kedua mata Emiya Shirou. Cahaya yang kecil mulai bersinar terang mengakhiri bunga mimpinya. Tanpa sadar di kedua pelupuk matanya penuh dengan air mata yang mengalir ke pipinya "Archer..." ucapnya dengan lirih. Pada saat itu dia tahu bahwa di lubuk hatinya dia telah memaafkan Archer

Você também pode gostar