webnovel

9. Manis!!!

Banyak yang mengagumi dua pria berbeda tinggi dan usia itu. Yang satu dikagumi oleh karena ketampanan, tinggi yang proporsional, tubuh kekar berotot dan kharismanya. Sedang yang satu dikagumi karena wajahnya yang tampan didominasi cantik, tubuhnya Ramping padahal ia pria, tingginya hampir mencapai standar pria di Indonesia, dan Bibirnya yang seksi membuat sebagian kaum hawa iri dengannya. Namun pria disampingnya lah yang sangat digilai wanita di universitas elit itu.

"Ya ampun! Lihat lihat itu kak Farhan!!!"

"Kyaaa!!! Kak Farhan aku siap jadi Istrimu!!!"

"Tiga hari gak ketemu kak Farhan rasanya udah kayak 3 tahun!!"

"Kak, rahimku tiba-tiba jadi anget!!!"

Sedang yang dipuji hanya bisa tersenyum dan melambaikan tangannya.

"Aahhh!!!!! Kak Farhan lambai ke aku! Rasanya mau mati saat ini juga!!"

"Apaan lo! Kak Farhan itu lambainya ke aku!!!"

"Heh yang ada itu aku!"

Yang tadinya menggila kini lautan wanita itu pada ribut soal siapa yang di lambaikan tangan oleh Farhan sampai membuat setiap sisi halaman kampus menjadi ricuh bak orang tawuran~.

Randi memutar bola matanya dengan malas, saking berisiknya ingin rasanya ia merobek mulut gadis-gadis gila itu. Inilah penyebab ia tidak memiliki pacar hingga sekarang. Menurutnya wanita itu sangat merepotkan dan banyak maunya alias manja. Dan yang paling membuatnya trauma pacaran karena setiap wanita yang disukainya akan berkata

"Maaf Randi, Tapi aku gak mau pacaran sama kamu soalnya kamu lebih cantik dari aku, yang ada aku makan hati setiap hari"

"Kamu cowok apa cewek sih? Kok cantikan kamu daripada aku?"

"Kakak cantik banget! Daripada sama aku mending pacaran sama kakakku yang cowok aja!"

Dan bla... bla... bla... Begitulah jawaban setiap cewek yang ditembaknya.

Randi tidak habis pikir dengan nasibnya yang malang ini, Padahal ia sudah mengikuti saran dari sahabat maupun temannya agar berpenampilan cool bahkan berkelahi dengan teman-teman sekolah untuk meningkatkan kesan garangnya Namun tetap saja tak mengubah nasibnya sebagai"Beautiful Man" di sekolahnya.

"Manis!!!!!"

Pria berlari ke arah Randi. membuat sebagian pria dan wanita di sana menoleh ke asal suara dan...

Bugh

Randi memukul perut pria itu dengan sebelah tangannya, Farhan yang tidak reflek hanya terbengong melihat kejadian itu bahkan lautan wanita yang sempat menggila tadi juga berhenti karena suara pukulan itu.

"Aaahhh!!! Sakit!!".

Pria itu memegang perutnya yang sakit. sungguh, pukulan Randi tidak main-main untuk ukuran tubuhnya yang ramping.

Randi, "Rasain! Malu-maluin tau gak! Ini di kampus bukan di hutan maen teriak-teriak seenak jidat lo!"

"Bener juga sih... Tapi ya jangan dipukul juga kali! Gak kangen apa sama sahabat sendiri?!"

Randi, "Heh Bagas! Kalo gue gak mukul pasti lo mau nyium pipi gue kan!? Ngaku nggak!?".

Randi bersiap-siap dengan mengangkat tasnya, rencananya benda itulah yang akan digunakannya untuk menabok pria tampan dan tinggi yang ternyata adalah sahabatnya yaitu Bagas Rayudi Mahendra.

Bagas, "Iih!! Dasar GR! Siapa juga yang mau nyipok? Orang gue cuma mau peluk doang malah dikasih hadiah bogemam di perut, ntar gimana kalo gado-gado yang gue makan tadi pagi tadi pada keluar semua? Lo mau tanggung jawab gitu?"

"Jangan percaya sama buaya Ran, dugaan lo bener kok"

Sekali lagi suara itu membuat ketiganya menoleh dan tampaklah pria tampan juga manis dengan tinggi 175 cm serta kacamata yang tidak membuatnya cupu malah terlihat keren di mata kaum hawa. Pria manis itu berjalan menghampiri Randi di ikuti satu lagi pria campuran Inggris dan Jawa yang tak kalah tampannya. Mereka berjalan menghampiri Randi dan memberikan pelukan hangat yang disambut oleh Randi tanpa menghiraukan Bagas dan Farhan.

Wira, "Lo kemana aja sih? Kita nyari udah kayak orang bego tau nggak!"-

Pria berkacamata yang bernama Wira Adi Riyanto itu melepas pelukannya dan menaikkan letak kacamatanya.

Chris, "Tau nih! Mana gak ngasih kabar, kan rempong kitanya!". Ocehnya ke Randi. Namanya adalah Chris Tarakarya Rachel.

Bagas, "Mala pake alesan liburan di Belanda segala, terus lagi katanya jaringannya macet"

Randi, "Yee... Benaran! Gue gak boong, kalo gak percaya coba tanya sama sepupu gue ini". Randi menunjuk Farhan.

Ketiga pria itu menoleh lalu harus menanjakkan kepala mereka agar wajah tampan itu bisa dilihat mereka dengan jelas dan dibalas senyuman tipis dari Farhan. Namun seketika ketiganya kaget yang tidak lebay-lebay amat. Lalu mereka menarik Randi membelakangi Farhan yang terlihat bingung.

Randi, "Kalian apa-apaan sih pake narik-narik segala!"

Bagas, "Buset Ran! Mimpi apa gue semalam"

Chris dan Wira, "Mimpi ketemu kakek Sugiono!!. Jawab mereka bersamaan.

Bagas, "Setan Lo pada! Eh Randi, Lo serius tuh cowok sepupu lo?"

Randi, "Nanti gue ceritain kejadian yang sebenarnya, untuk sekarang dia masih berstatus sebagai sepupu gue

dan kedepannya gue gak tau jadi apa lagi tuh anak".

Randi pun mendapat tabokan dari Chris dan Bagas.

Chris, "Ih seriusan Randi!"

Randi, "Dua rius!!"

Wira, "Itu CEO di Perusahaan A.S kan?"

Randi, "Kok tahu? Gue aja gak tahu"

Randi hanya tahu Farhan saat dirinya dijodohkan di episode 1, Selebihnya ia tidak tahu.

Bagas, "Makanya sering-sering nonton TV!! Lo mah kalo kaga di ajak pasti ujung-ujungnya cuma nangkring di kamar bak penghuni rumah kosong!"

Wira, "Apa hubungannya nonton TVdengan kenal tidaknya sama CEO?"

Chris, "Biar nonton gosip artis lah!! Tuh aja kagak ngerti!"

Randi😒

Wira😑

Bagas😒

Chris, "Apa? Ada yang salah sama omongan gue?"

Bagas "Sudahlah!! Sekali mahluk astral tetap aja mahluk astral!"

Bagas menyinggung warna kulit Chris yang sangat putih, maklum mamanya yang Jawa aja bening apalagi bapaknya yang bule? Kalian bisa membayangkan sendiri bagaimana putihnya kulit Chris.

Chris, "Eh Gila, Lo jangan nyindir kulit gue?! Kalo iri bilang sama nyokap lo biar ntar dimasukin lagi ke perutnya terus diolah kembali menjadi Bagas yang kulitnya putih bak cat tembok!"

Randi dan Wira hanya bisa menahan tawa agar Bagas tidak tersungging soalnya dari mereka berempat hanya Bagas yang kulitnya mengikuti warna lokal kulit pria di Indonesia yakni sawo matang.

Bagas, "Lo nyindir kulit maskulin gue!?"

Chris, "Kalo iya emang kenapa?!"

Jadilah mereka jambak-jambakan rambut. Sementara Farhan hanya bisa terdiam melihat tingkah laku sahabat istrinya yang gila.

Chris, "Eh lo lepasin gak rambut gue?! Butuh berjam-jam buat bikin modelan rambut kayak gini!!"

Bagas, "Lebay lo kayak emak-emak!! Lo kira gue gak tau apa kalo lo gak nyisir tuh rambut udah sebulan lebih!!"

Chris, "Gue robek tuh mulut lama-lama!! Enak aja kalo ngomong!!"

Wira, "Kita lagi bahas sepupunya Randi kok malah kalian yang ribut?!"

Randi, "Tau nih! Gak asik! Obor mana obor!! Biar makin panas nih!!!"

Farhan, mahasiswa maupun mahasiswi di sekitar kampus hanya bisa tersenyum gemas melihat Randi yang berjingkrak-jingkrak karena aksi jambak-jambakan rambut ala Bagas dan Chris yang memang dari dulu tidak pernah akur.

Próximo capítulo