webnovel

Harta Karun di Kerajaan Kegelapan

Tuk tuk tuk.

Egara terkejut. Dia sedikit mengangkat kepala untuk melihat di sekitar, memastikan darimana sumber suara langkah kaki itu berasal. Namun dia tidak menemukan siapapun, hanya pria tua yang tadi menyapanya yang masih menatap langit-langit sambil bergumam tidak jelas.

Egara berpikir dia mulai berhalusinasi. Namun dia kembali kembali mendengar langkah kaki itu ketika ia berbaring. Dia bahkan hingga menempelkan telinga pada lantai tanah untuk memastikan kalau itu bukanlah suara detak jantungnya sendiri.

Grek!

Gerendel pintu sel dibuka dengan sangat nyaring.

Deg deg deg.

Kali ini Egara mendengar detak jantungnya sendiri.

Dia sangat ingin mengintip, namun dia tidak ingin berakhir sebagai mayat yang mati sia-sia hanya karena ingin tahu siapa yang datang berkunjung.

Hening sejenak. Egara menjadi semakin penasaran, namun detak jantungnya tak kunjung mereda dan justru menjadi semakin kencang dan tidak terkendali.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo