webnovel

Indonesia 2040

Guerra
Contínuo · 10.7K Modos de exibição
  • 7 Chs
    Conteúdo
  • Avaliações
  • NO.200+
    APOIO
Sinopse

Saat keadaan Indonesia menjadi hancur di tahun 2040 dua bersaudara Duke dan Ruby berusaha menangkap para kriminalitas di Indonesia

Tags
3 tags
Chapter 1Mission 1 : Indonesia 2040

Apakah Indonesia di tahun 2040 sudah menjadi negara maju?

apakah Indonesia di tahun 2040 menjadi salah satu negara adidaya di tahun 2040?

dengan sumber daya alam yang berlimpah,

di tambah ribuan suku dan budaya dan keindahan alam yang memukau mata itu bisa saja terjadi.

tapi kenyataannya negara ini sedang di ambang ke hancur di tahun 2040,

apakah karena di jajah atau tidak bisa mengikuti perkembangan zaman?,

bukan! negara ini hancur karena bangsa nya sendiri.

presiden pertama kita pernah berkata

"perjuangan ku tak sesulit perjuangan kalian,

aku melawan penjajah tetapi kalian akan melawan bangsa kalian sendiri"

dan apa yang dikatakan beliau terjadi sekarang.

mulai dari koruptor, teroris, penipuan, bandar narkoba, gangster, mafia, perampok sampai penjahat dari luar negara lain pun membuat markas dan bersarang di sini.

karena koruptor sudah merajalela akhirnya polisi, tentara, dan KPK tidak lagi di bawah kekuasaan pemerintah.

karena kejahatan sudah biasa terjadi pelatihan pertahanan diri sudah di terapkan pada kurikulum sekolah.

seorang ibu rumah tangga mencuri uang makanan dan pakaian tetangganya sendiri sudah menjadi hal yang biasa.

angka pengangguran, kemiskinan yang terus meningkat membuat negara ini di ambang ke hancuran.

ini adalah sebuah cerita tentang dua bersaudara dari pedalaman daerah timur Indonesia yang di latih dan di persiapkan untuk misi berbahaya yang tak bisa orang biasa lakukan, untuk menangkap dan memburu rayap-rayap yang menggerogoti negri ini.

-Jakarta 12 april 2040-

seorang pemuda berumur 18 tahun sedang menaiki bis menuju ke bandara, pemuda itu hendak berangkat dari jakarta menuju kalimantan, dia membawa ransel dan tas selempang, berpakaian merah dan memakai kacamata super tebal, rambutnya panjang tak di tapikan.

di sampingnya seorang gadis berumur 19 tahun berpakaian serba putih, kulitnya putih seperti orang Eropa, dia bernama Citra, kelahiran bandung dan salah satu dari pasukan anti teroris khusus angkatan Darat, dia sedang dalam menjalankan misi khusus menangkap pelaku perampokan bis yang sering terjadi pada bis tujuan bandara sukarno-hatta.

dia melihat ke satu per satu ke penumpang bis tersebut, menurut informasi yang telah di kumpulkan mereka adalah komplotan perampok yang terdiri dari 5 orang, satu perempuan dan sisanya adalah laki-laki.

40 menit lagi bis akan sampai ke tujuan dan Citra masih belum melihat tanda-tanda dari perampok tersebut.

30 menit lagi bis akan tiba dan Citra melihat seorang pria berumur sekitar 30 tahun memakai masker hitam dan topi kuning pindah dari tempat duduk paling belakang menuju kursi paling depan.

mata Citra mengawasi gerak gerik dari pria tersebut.

pria tersebut tiba-tiba berdiri lalu mengeluarkan pistol dari jaketnya lalu menembak langit-langit bis dua kali membuat penumpang bis ketakutan dia berteriak agar semua penumpang tidak bergerak dan beranjak dari tempat duduk mereka.

kemudian pria yang duduk di samping pengemudi mengeluarkan pistolnya lalu menodongkan nya ke kepala si pengemudi,

dia memberi perintah ke pengemudi untuk pergi ke tempat yang di tunjukkan nya.

pria yang menembakkan pistol menyandera seorang wanita dengan pistolnya dia kemudian berteriak agar semua penumpang menuruti perintahnya.

seorang pria berumur sekitar 18 tahun memakai masker hitam dan topi hitam muncul dari kursi belakang membongkar tas penumpang satu persatu.

dia mengambil uang perhiasan dan handphone penumpang bis.

Citra menekan tombol alarm yang otomatis memanggil tim pengejar, tim pengejar mendengar alarm dari Citra langsung menancap gas motor dan mobil mereka mengejar bis yang di rampok tersebut.

bunyi sirine polisi menggema di jalan tol, para perampok bis tidak tinggal diam mendengar bunyi tersebut.

muncullah perampok yang ke empat, dia orang tua berumur sekitaran 60 tahunan, dia keluar dari pintu bis lalu meneriaki tim pengejar dangan microphone

'kami telah memasang bom di bis ini, kalo kalian tidak ingin nyawa penumpang bis ini dalam bahaya turuti lah permintaan kami,

kami ingin membatasi jarak kalian 30 meter dari kami, kalo kalian melebihi nya maka kami akan menembak satu penumpang! '

tim pengejar mulai menjaga jarak karena peringatan tersebut.

Citra yang di dalam bis menunggu orang yang ke lima muncul sebelum memulai penyerangan, pria yang menggeledah tas semakin dekat dengan posisi citra, pria yang memakai kacamata di samping nya mulai ketakutan dan memeluk tasnya dengan sangat erat.

tim pengejar berusaha menggiring bis tersebut ke tempat yang sudah mereka rencanakan, di tempat tersebut mereka sudah menyiapkan tim penembak jitu yang akan membantu Citra mengalahkan perampok tersebut.

dengan memblokade jalan membuat bis harus melalui rute yang mereka siapkan, bis tersebut bergerak ke tempat yang mereka rencanakan, tinggal satu belokan lagi maka mereka akan berhasil.

mereka memblokade jalan dengan mobil dan tembok semen, orang yang menuntun pengemudi menyuruh supir belok dan menghindari blokade tersebut, tapi tiba-tiba perampok yang paling tua berkata lain,

'tancap gas dan tabrak blokade itu!' kata perampok tua,

Citra yang mendengarnya terkejut, rencana mereka akan gagal padahal tinggal satu belokan lagi mereka akan berhasil.

kecepatan bis semakin meningkat tim blokade berlari menghindari bis tersebut,

bis itu menabrak mobil blokade membuatnya terguling.

guncangan tabrakan membuat seisi bis panik tas-tas berjatuhan dan Citra melihat sebuah pistol jatuh dari tas penumpang wanita yang berada di depan nya.

akhirnya dia berhasil menemukan perampok yang ke 5, dia berkata ke pria yang ada di sampingnya,

'tenang saja aku adalah polisi dan kalian semua akan ku selamatkan ' kata citra agar pria itu sedikit tenang,

dengan cepat dia melemparkan flashbank ke tengah-tengah bis tersebut.

mata perampok tersebut menjadi silau karena flashbank lalu dengan cepat dia menendang perampok yang di tengah dan menarik kera baju perampok yang tua, kemudian dia menarik perampok tua itu dan membanting nya hingga mengenai perampok yang menggeledah barang, dia mengambil pisau dari betisnya lalu menyandera perampok tua tersebut, tangan satunya mengambil pistol perampok yang di tengah kemudian menodongkan nya ke perampok yang menyandera pengemudi,

'jangan bergerak lalu jatuhkan senjata kalian atau aku akan membunuh mereka berdua! ' ancam Citra,

spontan perampok yang lain nya ingin menjatuhkan senjata mereka tapi si perampok tua yang di sandara nya melarang mereka,

'jangan dengarkan perkataan nya! tembak aku dan polisi ini' kata perampok tua,

'tapi bos! ' kata salah satu perampok,

'sudahlah tembak saja' kata perampok tua,

'baiklah bos sepertinya ini waktunya rencana B' kata perampok yang di tengah,

mereka semua tersenyum Citra yang merasa ada yang aneh dia melirik ke sekitarnya lalu tiba-tiba sebuah peluru mengenainya dari arah belakang.

peluru itu mengenai pundaknya, darah menyelimuti baju putihnya, ternyata ada tas besar berada di belakangnya dan isi dari tas tersebut adalah seorang perempuan, perempuan tersebut terlihat seumuran sepertinya, dia menembak Citra dengan pistol dari tas tersebut.

para perampok itu menertawai nya, lalu mereka mengikat Citra di salah satu kursi dengan tali.

'hahaha kamu cukup hebat nyonya tapi sepertinya kamu kurang beruntung ya' kata salah satu perampok,

'sepertinya ini adalah akhir mu aku akan meledakkan kepalamu di sini sebagai peringatan ke tim mu yang lain' kata perampok tua,

Citra mulai merasa gemetaran apa ini adalah akhir darinya? apa ini akhir karirnya?

'tunggu bos, polisi yang cantik begini bakal sia-sia kalo di bunuh, bagaimana kalo kita memainkannya sedikit' kata perampok yang di tendang Citra.

wajah perampok itu mulai mendekati Citra dia memandang Citra dari atas sampai bawah, Citra yang saat itu sedang di ikat mulai merinding dia sangat ketakutan, dia mulai merasa bahwa ini adalah akhir dari nya, dia mulai merasa malu mengatakan ke pria tersebut kalau dia akan menyelamatkannya.

tiba-tiba sebuah bom flashbank meledak membutakan pengelihatan perampok tersebut dan Citra, dari cahaya terang tersebut Citra mendengar suara tembakan dan perkelahian, sedikit demi sedikit pengelihatan Citra kembali, saat pengelihatannya jelas kembali Citra melihat pria yang duduk di sampingnya menjambak rambut wanita yang menembaknya.

pria itu telah mengalahkan seluruh perampok tersebut, tinggal yang menyandera supir yang belum di kalahkan nya,

'woy apa yang kamu lakukan!' kata perampok yang menyandera supir,

perampok itu lalu menodongkan pistolnya ke arah pria tersebut, pria itu kemudian menodongkan jarinya yang membentuk pistol ke arah perampok,

'Bang' kata pria tersebut,

kemudian perampok tersebut tiba-tiba terjatuh dan mulai mengeluarkan darah dari punggungnya.

Citra sangat terpesona dengan pria tersebut, dia bertanya dalam hatinya, dia dari divisi mana? atau dia dari pasukan angkatan apa? dia tidak pernah melihat pria tersebut sebelumnya.

tiba-tiba muncul dari atap gedung, seorang perempuan berambut hitam panjang, kulitnya putih seperti orang Tionghoa, tapi wajahnya seperti orang Indonesia pada umumnya dia melompat ke atas bis, lalu melubanginya, tim pengejar yang melihatnya langsung terkejut, perempuan tersebut masuk ke dalam bis membuat seisi bis tersebut terkejut, dia saling bertatap mata dengan pria yang mengalahkan perampok.

Citra bertanya-tanya siapa perempuan itu apa dia yang menembak perampok tadi,

'ayo kakak kita pergi' kata perempuan itu,

'tunggu dulu' kata pria tersebut,

pria tersebut kemudian memotong tali yang mengikat Citra, saat melakukan hal tersebut si perempuan memasang muka cemberut, dia langsung menarik pria itu lalu menembakkan grab hook ke suatu gedung lalu mereka terbang keluar bis menaiki gedung lalu menghilang.

Citra penasaran siapa mereka?

-markas polisi unit anti teroris pusat jakarta-

setelah kejadian tersebut Citra di panggil oleh bos nya.

dia masuk ke ruangan bos nya lalu si bos berbicara kepadanya,

'Citra bilang ke wartawan dan polisi yang lainnya kalau penyelamatan kali ini seratus persen kamu tang melakukannya,' kata si bos

'tapi pak bukan saya yang menyelamatkan penumpang tapi orang lain' kata Citra,

'saya tahu penyelamat mereka bukan kamu tapi asal kamu tahu mereka berdua bukan polisi atau pun tentara' kata si bos,

'jadi siapa mereka pak' tanya Citra,

mereka adalah buronan yang di cari oleh polisi tentara bahkan KPK mencari mereka berdua' kata si bos,

'kenapa mereka sampai menjadi buronan dan siapa identitas asli mereka? ' tanya Citra,

'mereka adalah Duke dan Ruby dua bersaudara yang selalu mencampuri urusan polisi tentara dan KPK' kata si bos,

'terus apa yang salah dengan mereka membantu kita' tanya Citra,

'berdasarkan undang-undang darurat semenjak 2030 warga biasa tidak boleh menangani penjahat kecuali polisi, tentara, dan KPK dan hukuman bagi yang melanggar undang-undang darurat ini adalah penjara seumur hidup' kata si bos,

'tapi pak mereka berjuang demi rakyat mereka menyelamatkan rakyat mereka tidak pantas menerima hal seperti itu' kata Citra,

"CITRA! DENGAR! KAMU ITU BERBAKAT! USIAMU MASIH MUDA DAN KAMU SUDAH MASUK KE PASUKAN KHUSUS!, dengar Citra kitalah yang menjadi pelindung rakyat bukan mereka mengerti! " gertak si bos,

Citra cuman menunduk lalu mengepalkan tangannya,

'baik pak saya mengerti' kata Citra dengan terpaksa,

Citra keluar dari ruangan bos nya dengan geram, dia menguatkan geraham nya sambil berkata dalam hatinya,

'mereka hanyalah pecundang yang mabuk harta, dan jabatan,

apanya yang pelindung rakyat,

bukan ini alasan ku bergabung dengan mereka' kata Citra dalam hati.

setelah itu Citra menolak untuk di wawancarai dan langsung pulang ke rumahnya.

begitu tiba di rumahnya dia langsung membuka laptopnya lalu memulai pencarian informasi tentang Duke dan Ruby dan menemukan banyak hal yang menarik.

Citra menemukan ulasan buruk tentang mereka, dari yang katanya mereka membantu penjahat sampai mereka di beritakan menyerang warga dan pejabat, tapi dia menemukan suatu blog yang mengatakan kalau sudah lebih dari 300 kasus pencurian, perampokan, bahkan koruptor berhasil mereka tangkap tapi yang di katakan oleh media berbeda, di blog tersebut mengatakan kalau polisi, tentara, dan KPK telah menfitnah mereka, Citra melihat profil penulis blog tersebut lalu berniat menemuinya.

-Lorong tak di kenal (markas Duke dan Ruby) -

Ruby menarik kakak nya sampai ke sebuah lorong sempit yang berada di antara dua gedung tinggi, di dalam lorong yang hanya muat satu orang itu terdapat rumah kardus, mereka memasukinya lalu memencet sebuah tombol, tombol tersebut membuka ruangan rahasia menuju ke bawah tanah, mereka langsung memasuki ruangan tersebut.

setibanya di dalam ruangan itu tak seperti rumah kardus tadi malah ruangan itu seperti apartemen mewah di lengkapi 3 kamar, dapur, kamar mandi, dan bunker tempat peralatan dan senjata mereka.

Ruby langsung menarik kakak nya lalu mendorongnya ke sofa, dia sangat marah,

'kenapa kakak membantu polisi itu padahal tim nya bisa menolongnya' kata Ruby marah,

'kenapa ya? mungkin karena dia cantik' kata Duke tersenyum,

'padahal kakak punya aku kenapa milih perempuan lain!' kata Ruby marah,

'kamu kan Adik ku' kata Duke tersenyum,

'tapi kakak! kita kan bukan saudara kandung! ' kata Ruby menggeram.

mereka berdua adalah anak dari suku pedalaman Sulawesi Utara mereka telah kehilangan orang tua mereka sejak umur 10 tahun lalu mereka di pungut oleh seorang tentara yang kebetulan selamat dari kecelakaan yang menimpa pesawatnya, tentara itu mengungsi ke desa mereka lalu mengadopsi mereka, kemudian mereka berdua di latih dan didik oleh tentara tersebut dari bela diri menggunakan senjata dan taktik dan tehnik di ajarkan untuk menjadi seorang pahlawan, seorang pahlawan yang akan mengubah bangsa ini menjadi lebih baik.

tapi setelah bertahun-tahun berlatih lalu mulai menangkap dan memburu penjahat, kenyataan yang mereka hadapi malah sebaliknya, mereka malah menjadi buronan yang di kejar oleh semua orang.

tapi hal tersebut tak menggoyahkan prinsip pahlawan mereka.

tentara itu berkata kepada mereka,

moral, adab, sopan santun, toleransi, dan kebersamaan, itulah yang akan mereka tuju, misi mereka untuk menyelamatkan negeri setengah hidup ini akan mereka perjuangkan hingga akhir!.

Você também pode gostar