webnovel

Mission 4 : pekerjaan untuk ibu

-makassar 30 april 2040-

'ibu kalo aku besar nanti aku mau jadi super hero ma! ' kata seorang anak umur 5 tahun ke ibunya,

ibunya membalas dengan tersenyum,

'nak kalo itu yang kamu inginkan jadi super hero maka makan sayur yang banyak' kata ibunya,

'tapi sayur itu tidak enak ma' kata si anak menolak,

'seorang super hero itu harus melalui sesuatu yang tidak enak dulu, hal yang tidak enak, hal yang membuatnya menderita, semua cobaan itu tak menggoyahkan super hero untuk mencapai tujuannya, malah karena hal tersebut mereka mendapat kekuatan dan memanfaatkan nya untuk melindungi orang lain, dan orang yang dia sayangi' kata si ibu tersenyum.

Tobi Harianto, terbangun dari mimpinya, dia berada di rumah sakit kecil di kota makassar, dia sedang menjaga ibunya yang sedang terbaring lemas karena Tumor ganas yang sudah semakin parah di kepalanya.

Tobi mencium kening ibunya lalu pamit ingin pergi, tapi ibunya tiba-tiba terbangun,

'Tobi mau kemana nak' tanya ibunya lemas,

'bu Tobi mau kerja' jawab Tobi,

'apa pekerjaan Tobi' tanya sang ibu,

'pekerjaan Tobi banyak bu, intinya semuanya untuk ibu' jawab Tobi,

'nak maafkan ibu nak, kamu masih muda dan harus menanggung beban seperti ini' kata ibu meneteskan air mata,

'bu Tobi tidak ada rasa menyesal merawat ibu, yang penting ibu sembuh, sekarang ibu istirahat biar cepat sembuh, ' kata Tobi memegang tangan ibunya,

sang ibu kemudian kembali tertidur, dengan rasa khawatir Tobi meninggalkan ibunya.

sudah setengah tahun ibu Tobi berada di rumah sakit kecil ini, karena kekurangan peralatan, mereka belum dapat menyembuhkan penyakit tumor sang ibu, Dokter menyarankan sang Ibu di bawa ke rumah sakit besar di pusat kota, tapi karena kendala biaya Tobi tak dapat menyanggupi biaya yang berjumlah 90.000.000 tersebut.

umur Tobi sekarang 17 tahun namun sudah beragam pekerjaan yang telah di lakukan Tobi untuk mendapatkan uang, dia harus menanggung beban seperti ini karena sang Ayah yang sudah meninggal di umur 10 tahun di tambah ibunya yang menderita Tumor semenjak tahun lalu, dari tukang cuci mobil, pelayan di sebuah restoran, dan masih banyak lagi yang di lakukannya.

tapi hari ini berbeda, seseorang mendatangi Tobi lalu memberinya sebuah surat, setelah memberi Tobi surat, orang misterius itu lalu pergi entah kemana, Tobi membaca surat tersebut, di situ ada sebuah selembaran yang bertulis.

"di cari anggota, satu hari mendapatkan 300.000.000, yang berminat silahkan datang ke gudang di jalan perintis KM 10"

Tobi langsung tergiur dengan tawaran tersebut, tanpa pikir panjang dia langsung menuju ke gudang yang di tuliskan tersebut.

setibanya di sana menggunakan Angkot, Tobi mengetuk pintu gudang tersebut, pintu terbuka lalu di dalamnya sudah ada 11 orang yang sedang duduk di kursi menghadap ke sebuah papan tulis, orang yang membukakan pintu menyuruh Tobi agar duduk di salah satu kursi.

muncul seorang pria tua,pria tua tersebut kemudian melakukan persentase, Tobi dan yang lainnya mendengar persentase dari seseorang pria tua,

'baiklah langsung saja, kalian tahu kan pekerjaan kalian' kata pria tua,

semua orang mengangguk kecuali Tobi,

'bagus lah baiklah langsung ke rencananya, aku harap kalian memperhatikan dengan baik,' kata pria tua.

setelah itu Pria tua tersebut menjelaskan sebuah rencana untuk merampok Bank di kota makassar, Tobi yang mendengarnya keringat dingin dan sangat ketakutan, dia sepertinya salah tempat, dia ingin pergi tapi ketakutan karena ada orang yang menjaga pintu sambil memegang sebuah senapan api.

Tobi terpaksa memperhatikannya, lalu si pria tua bertanya ke semua orang,

'apa di sini ada orang yang ingin keluar! ' kata pria tua,

Tobi sangat ingin mengangkat tangan tapi dia tiba-tiba mengingat perkataan dokter tentang biaya rumah sakit 90.000.000, dia pun mengurungkan niatnya lalu tetap tegap memperhatikan di tempat duduknya.

setelah selesai menjelaskan rencananya seseorang bertanya ke pria tua,

'apakah gaji kita benar 300.000.000 kata orang itu,

'iya dan aku orangnya tidak pernah inkar janji' kata pria tua,

'walaupun kami mati' tanya pria tadi,

'iya walaupun aku mati kalian akan dapat uang tersebut' jawab pria tua.

setelah selesai mereka semua kembali ke rumah masing-masing, Tobi langsung pulang ke rumah sakit tempat ibunya di rawat, dia sudah tak memiliki rumah karena sudah di jual untuk biaya rumah sakit.

dia menggenggam tangan ibunya yang terbaring lemas,

'ibu maaf kan aku ibu, tapi aku tak punya pilihan lain' kata Tobi dengan suara pelan,

tak lama kemudian Tobi tertidur sambil memegang tangan ibunya.

-makassar 1 Mei 2040-

keesokan harinya pukul 07:00 Tobi kembali ke gudang tersebut, dia tiba paling terakhir, yang lain sudah memakai peralatan mereka masing-masing,

pria tua memarahi Tobi lalu menyuruh nya bergegas, Tobi dengan segera memakai peralatan nya.

jumlah mereka 13 orang, di bekali dengan senapan api AK 47 dan sebuah pistol, terkecuali Tobi yang hanya di bekali pistol karena datang paling akhir, mereka menaiki mobil Van menuju bank target mereka.

mereka tiba pukul 8:00, van mereka parkir di sebuah toko dekat bank tersebut, bank itu sangat besar dan mewah, juga memiliki brankas yang sangat besar.

Tobi dan 3 orang lain menyamar lalu masuk ke Bank tersebut, mereka membawa tas besar yang di dalamnya sudah banyak bom asap beracun.

Tobi dan 2 rekannya melemparkan Bom tersebut ke segala penjuru Bank, asap hijau mulai bermunculan, semua orang yang menghirupnya langsung pingsan, Tobi dan rekannya memakai masker anti racun kemudian mengumpulkan semua orang-orang yang ada di bank.

pria tua dan 8 orang lainnya memasuki bank, mereka meledakkan pintu brankas besar tersebut, dan pintu itu terbuka.

5 orang masuk ke dalam lalu dengan cepat mereka memasukkan uang yang ada di dalam ke tas mereka, yang lainnya menjaga, sedangkan Tobi mengawasi Sandra yang pingsan.

tapi sebelum pingsan penjaga bank telah menekan tombol keamanan, sehingga polisi mulai berdatangan ke bank tersebut.

sirine polisi meramaikan suasana pagi hari itu, telah muncul lebih sepuluh mobil polisi mengelilingi bank yang dirampok tersebut,

'bos polisi datang bos' kata salah satu dar mereka,

'baiklah lakukan rencana B' kata pria tua.

setelah itu pria tua membawa salah satu Sandra keluar, lalu mengancam polisi,

'jika kalian melepaskan tembakan maka kami akan membunuh 40 orang Sandra di dalam' ancam pria tua,

polisi langsung menurunkan senjatanya.

sultan yang menjadi kepala polisi saat itu memanggil TNI AD untuk meminta bantuan, dengan segera, satu pasukan khusus langsung berangkat ke tempat tersebut.

seluruh uang telah selesai di masukkan, tinggal mereka untuk kabur, saat kehendak kabur mereka melihat truk tentara berada di luar.

mereka tak menduga hal ini, tentara tidak seperti polisi, mereka tidak mengenal rasa takut, walaupun harus mengorbankan warga sipil, demi kesuksesan misi mereka rela melakukan apapun.

'bos ada tentara bos' kata salah satu dari mereka,

'bawa semua sandera ke dalam brangkas' perintah pria tua,

kemudian kami memasukkan semua Sandra yang masih pingsan ke dalam brankas,

'kalian juga masuk' perintah pria tua,

kami semua masuk ke dalam.

di sisi lain Duke dan Ruby sudah berada di dalam bank tersebut, ternyata mereka menyamar sebagai salah satu Sandra di dalam.

saat 13 perampok tersebut sedang berunding, Duke melempar bom asap, membuat seisi brankas di penuhi asap, dengan segera semua perampok keluar dari brankas terkecuali Tobi, dia masih di dalam karena ketakutan.

saat semua perampok keluar, keluar Duke melempar bom asap sekali lagi, sekarang seisi Bank di penuhi dengan asap.

Duke dan Ruby memakai kacamata infrared berlari ke arah mereka satu persatu, mereka memukul leher mereka membuat nya pingsan satu demi satu.

asap mulai memudar dan seluruh perampok telah mereka kalahkan kecuali pria tua yang masih berdiri di depan mereka,

'wah ternyata gosip tentang kalian memang benar' kata pria tua,

Duke dan Ruby menodongkan pisau ke arah pria tua, begitu pula sebaliknya, pria tua juga menodongkan AK nya ke Duke dan Ruby.

tapi tiba-tiba hal yang tidak di inginkan muncul, tentara itu melempari granat ke arah mereka berdua, Duke lalu menghindari granat tersebut, membuatnya masuk kedalam brankas.

di dalam Tobi yang melihat granat langsung kaget,

'bagai mana ini ada banyak sandera di dalam, apa aku harus kabur saja, terus bagaimana dengan sanderanya' kata Tobi dalam hati,

pikiran Tobi bertengkar, antara kabur dan membiarkan 40 orang mati, atau menyelamatkan 40 orang tersebut, dia sangat bimbang, tapi tiba-tiba dia mengingat dirinya dulu saat umur 5 tahun, dulu dia ingin menjadi seorang super Hiro.

secara tidak sadar badannya bergerak sendiri, dia menutup granat tersebut dengan tubuhnya, tapi tiba-tiba pria tua menarik Tobi lalu menggantikan nya,

'bos! ' teriak Tobi,

granat tersebut meledak, tubuh pria tua tersebut terlempar, darah bercucuran di mana-mana.

Duke dan Ruby yang melihat hal itu langsung menghampiri mayat pria tua memandangi wajahnya,

'kenapa negri ini begitu bodoh! ' kata Duke,

Duke, Ruby, dan Tobi meneteskan air mata.

polisi dan tentara mulai bergerak ke pintu masuk,

'sial bagaimana ini' kata Duke panik,

tiba-tiba Tobi memanggil kedua bersaudara tersebut,

'ke sini bro! ' kata Tobi,

Tobi menunjukan sebuah lubang sempit yang hanya bisa di lewati oleh satu orang,

'kami menyiapkan ini untuk rencana C tapi sepertinya lubang ini jadi untuk rencana D' kata Tobi tersenyum tapi masih meneteskan air mata,

'terimakasih bro' kata Duke.

polisi dan tentara sudah berada di pintu masuk, Duke dan Ruby sudah keluar dari lubang tersebut, mereka menunggu Tobi tapi tak keluar-keluar,

'hey bro kenapa? ' tanya Duke,

'pergilah aku harus bertanggung jawab' jawab Tobi,

Duke dan Ruby tersenyum karena jawaban Tobi,

'terimakasih, pahlawan! ' kata Duke dan Ruby bersamaan,

Kata-kata tersebut membuat Tobi tersenyum, Duke dan Ruby berhasil pergi dari tempat tersebut sedangkan Tobi di tangkap oleh polisi bersama 11 orang lainnya.

setelah kejadian itu besok nya Tobi dan tersangka lainnya di bawa ke penjara terketat di kota makassar, di dalam sel Tobi menangis, pada akhirnya dia tak bisa menolong ibunya, sudah berkali-kali Tobi meminta untuk ibunya di beri perawatan tapi tak ada yang mempedulikan nya.

di suatu malam Tobi sedang berbaring di selnya, tiba-tiba seseorang muncul membuka selnya, orang itu adalah Duke,

'apa yang kamu lakukan! ' kata Tobi,

'cepatlah ikut aku, ada yang menunggu mu' kata Duke.

Tobi tanpa pikir panjang mengikuti Duke, Duke membawanya keluar dari penjara tersebut, dengan mengendarai motor mereka berangkat ke rumah sakit terbesar di kota makassar.

Duke memarkirkan motornya, lalu menuju ke lantai 5 rumah sakit tersebut dan memasuki ruang rawat no 509, di dalam ibunya sudah menunggunya bersama Ruby, tumor ibunya sudah di angkat, Tobi menangis dan langsung memeluk ibunya,

'maafkan aku bu! , maafkan aku! ' kata Tobi menangis,

'nak ibu sudah tahu semuanya, ibu lihat kamu di TV, dan kedua temanmu itu sudah menceritakan nya' kata sang ibu mengelus kepala anaknya,

'maaf kan Tobi bu... maafkan Tobi' kata Tobi menangis,

'anak ku, kamu telah melalui mana-mana sulit mu, sekarang kamu sudah dapat berhenti, beban mu kini sudah hilang' kata sang ibu memeluk anaknya,

Tobi menangis semakin kencang di pelukan ibunya, Duke dan Ruby tersenyum melihat nya.

tapi kebahagiaan itu cuman sementara, tiba-tiba sang ibu batuk keras, batuknya tiba-tiba mengeluarkan darah,

'ibu kenapa bu! ' Tobi khawatir,

Duke yang melihat nya langsung berlari memanggil Dokter,

sang ibu menahan batuknya untuk memberi nasehat terakhir untuk anaknya,

'nak ingat pesan ibu, masalah, kehilangan, penindasan, dan hal semacam itu bukan untuk menjatuhkan mu, tapi jadikan hal tersebut sebagai kekuatan.. uhuk.. uhuk.. '

batuk sang ibu semakin keras.

sang ibu di bawa ke ruangan UGD, Tobi tak berhenti berdoa untuk ke selamatan ibunya,

Duke merangkul nya dan ikut berdoa bersamanya.

beberapa jam menunggu, sang Dokter keluar dengan menunduk,

'Dok bagaimana dengan ibuku! ' tanya Tobi,

'maafkan aku nak, bukan cuma tumor yang menyerang ibumu, tapi dia juga terkena TBC, dan sudah sangat parah, seperti nya selama ini dia menahan batuknya agar tidak di ketahui oleh mu,

maafkan aku nak, ibumu sudah meninggal' kata dokter,

Tobi langsung menangis sejadi jadinya mendengar hal tersebut, hatinya hancur, ibu yang dia sayangi telah meninggalkannya sendirian, dunia serasa hampa baginya,

'Tobi aku mengerti perasaan mu tapi mau bagaimana lagi' bujuk Duke,

'iya Tobi yang sabar ya, aku yakin Ibumu sudah tenang di alam sana' bujuk Ruby,

tiba-tiba terdengar suara di pikiran Tobi, itu suara ibunya, suara itu adalah nasehat ibunya sebelum meninggal, mendengarnya membuat hati Tobi 2X lebih besar, tiba-tiba Tobi berdiri, dia mengusap air matanya,

'tenang saja aku tidak apa-apa kok, karena ibu ku bilang kalo kehilangan seperti ini tidak akan menggoyahkan anak nya' kata Tobi masih menangis,

Duke dan Ruby tersenyum melihat Tobi,

'jadi kamu mau apa sudah ini' tanya Duke,

'aku serahkan pemakaman ibuku kepadamu, untuk seterusnya aku akan kembali ke penjara, aku harus menebus kesalahan ku' kata Toby,

Duke dan Ruby terkejut dengan perkataan Tobi, membuat 2 bersaudara itu kagum kepadanya,

'wah padahal udah susah susah di bawa keluar, mau kembali ternyata,' kata Duke tersenyum,

'maafkan aku tapi aku sudah menentukan pilihan ku' kata Tobi percaya diri,

'kamu benar-benar punya jiwa pahlawan ya' kata Duke dan Ruby sambil tersenyum.

Tobi sudah kembali ke sel nya dia antar oleh Duke,

'terimakasih, kamu sudah banyak membantuku dan juga biaya rumah sakitnya? ' tanya Tobi,

'itu sudah di bayar' jawab Duke,

'makasih ya' kata Tobi,

'bukan aku yang bayar, tapi bos mu yang bayar' kata Duke,

'bos? ' tanya Tobi,

'sebelum dia menggantikan mu, dia memintaku membagikan gaji kalian ke keluarga kalian semua' kata Duke tersenyum,

Tobi merenungkan ternyata bos nya benar-benar memenuhi janjinya,

'kalo begitu sampai jumpa' kata Duke pamit,

'OK makasih ya! ' jawab Tobi,

Duke lalu pergi dari penjara tersebut, di luar sudah ada adiknya menunggunya, mereka lalu pulang ke markas mereka.

Próximo capítulo