Terrice membawa Kabil ke kamar pribadinya. Seperti biasanya Kabil memuaskan Terrice di sana. Terrice menatap Kabil yang ada di bawahnya. Mereka sama-sama membiarkan tubuh tak berpakaian. Mulus. Kedua tangan Kabil ada di pinggul Terrice yang duduk di perutnya. Kedua tangan Terrice menempel di dada Kabil.
"Aku akan mengabulkan permintaanmu, tapi ada satu hal yang ingin aku pastikan," tanya Terrice.
Kabil menatap Terrice lekat-lekat. Ia tak pernah bosan melihat wajah Terrice.
"Apa arti keberadaan ku untukmu?"
Pertanyaan Terrice adalah sesuatu yang sudah pernah dipikirkan oleh Kabil. Jika pertanyaan itu suatu saat ditanyakannya, aku sudah harus memiliki jawabannya, pikir Kabil.
Akhirnya hari ini tiba, kata Kabil dalam hati.
"Kekasih," kata Kabil tanpa ragu. Jantungnya bahkan berdebar ketika mengatakannya.
Terrice bisa merasakan degup jantung dan laju darah di dalam tubuh Kabil berubah saat Kabil mengakui Terrice sebagai kekasih. Ia tersenyum.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com