webnovel

Bab35. Melebur ras rindu II

Bukan hanya prosesnya lebih cepat tetapi hasil dari pekerjaan ini juga sangat baik dan tidak banyak membuang energi mereka.

Bentuk dari mobil itu sudah terlihat jelas, bahkan sudah sembilan puluh persen hanya tinggal memasang Kaca Perak untuk menutupi bagian depan kemudi. Setelah itu hanya menulis Rune Formasi maka Kuai You Shengqi akan selesai!

"Pangeran apakah anda ingin aku menulis Rune pada Kuai You Shengqi?" tawar Penempa Huo saat melihat Han Xiao yang sangat berkeringat lelah, tegapi ekspresi Han Xiao tidak menunjukan bahwa dia lelah. Dia sangat bersemangat.

Ne Zha tidak kalah bersemangat saat melihat Mobil yang mereka impikan telah jadi, walaupun nanti tidak berjalan sesuai keinginan mereka setidaknya mereka sudah puas dengan hasil ini.

"Tidak." Han Xiao menggelengkan kepalanya.

"Aku akan menuliskan Rune pada Kuai You Shengqi sendiri, waktu untuk pelatihan masih cukup lama sekitar dua hari. Itu cukup untuk aku menuliskan seluruh Rune sendiri," ucap Han Xiao.

Penempa Huo kagum akan kegigihan Han Xiao, dia ingin menbantunya tetapi setelah melihat bahwa Rune yang akan ditulis Han Xiao sangatlah rumit, untuk menuliskan garis terangnya saja dia sudah tidak bisa apalagi menuliskan garis gelapnya.

"Kalau begitu hamba pamit undur diri Pangeran!" Penempa Huo menunduk lalu berjalan menuju pintu keluar.

"Tunggu Penempa Huo!" Ne Zha menghentikan langkah Penempa Huo.

"Ada apa tuan muda Ne Zha?" tanya Penempa Huo heran.

Ne Zha mengambil sebuah pil dari Cincin Spasialnya lalu memberikannya pada Penempa Huo, "Itu adalah Pil Jantung Merah, Penempa Huo pasti tahu khasiatnya."

Lengan Penempa Huo bergetar ringan saat dia menerima Pil Jantung Merah dari Ne Zha, dia memiliki luka dalam yang cukup parah dan akan kambuh dalam suatu saat, tapi dengan Pil Jantung Merah seluruh luka dalamnya akan sembuh.

"Pil... Pil Jantung Merah ini... bukankah hanya legenda?" Penempa Huo sedikit tidak percaya karena dikatakan bahwa Pil Jantung Merah sangatlah langka dan hanya ada di tempat kuno, itu seperti legenda.

"Cobalah jika Penempa Huo tidak percaya," ucap Ne Zha.

Penempa Huo segera menelan pil tersebut, dia segera terduduk dan membentuk mudra tangan Sha untuk mengobati dirinya.

Han Xiao menggeleng pelan lalu tertawa, "Orang tua itu akan sebulan penuh duduk disana dan melarutkan semua pil Jantung Merah."

"Tidak perlu dipikirkan, ayo kau mulai mengukirkan Rune," kata Ne Zha.

Han Xiao berhenti tertawa lalu berjalan mendekati Kuai You Shengqi dan menatapnya penuh kerinduan.

"Akhirnya rinduku terlebur bersamamu," batin Han Xiao senang.

Dia mulai mengukir Rune formasi, dia ingin mengukir Rune Angin, Rune Pertahanan, Rune Pedang dan banyak Rune lainnya yang bermanfaat untuk di masa depan nanti.

Saat Ne Zha melihat bahwa Han Xiao sudah tenggelam dalam pengukiran Rune dia sedikit bersantai dan menikmati teh di meja, tapi saat ini dia sedikit terganggu karena beberapa tatapan padanya.

"Jangan menatapku seperti itu." Ne Zha melemparkan beberpa Pil pada Penempa Menengah dan Master. "Anggap itu hadiah dariku."

Para Penempa Menengah dan Master cukup senang dengan hadiah yang diberikan oleh Ne Zha, karena pil yang diberikan oleh Ne Zha sangat berguna dalan kultivasi Mereka.

"Terimakasih Tuan Muda Ne Zha," ucap seorang Penempa Menengah. Setelah Orang itu mengucapkan terimakasih segera yang lain juga mengucapkan terimakasih pada Ne Zha.

***

Matahari mulai tenggelam tetapi Han Xiao masih sibuk mengukir Rune pada Kuai You Shengqi, Ne Zha yang dari tadi sabar mulai mendekati Han Xiao.

"Hey berapa lama kau mengukir Rune? Ini sudah duabelas jam tapi kau bahkan belum selesai setengah pun," ujar Ne Zha.

Han Xiao mengehentikan ukirannya pada Kuai You Shengqi, dia menatap Ne Zha dengan mata lemahnya.

"Mengukir Rune membutuhkan kekuatan jiwa, aku belum cukup kuat untuk menuliskan Rune-Rune itu dengan cepat," ucap Han Xiao dengan lemah.

Bruk...

Han Xiao terjatuh , Ne Zha segera mengangkat Pemuda tersebut lalu menepuk-nepuk wajahnya.

"Pingsan? Sepertinya konsumsi kekuatan Jiwa untuk mengukir Rune sangat banyak," pikir Ne Zha, dia segera membawa Han Xiao menuju kamarnya agar pemuda itu beristirahat.

***

Terik matahari pagi merayap pada wajah pemuda tampan, mata pemuda itu mengerjap berkali-kali. Dia mengambil segelas air yang tak jauh dari tempat tidurnya.

"Aku terlalu banyak memakai kekuatan Jiwa." Pemuda itu bergumam pelan seraya menggeleng.

"Sebaiknya kau istirahat," suara malas terdengar ditelinga pemuda tersebut.

"Ne Zha, berapa lama aku tertidur?"

Ne Zha mengacungkan dua jarinya.

"Dua hari!"

Ne Zha mengangguk, "Cepat persiapkan dirimu, kita akan berangkat nanti malam untuk berburu Siluman."

"Hey bagaimana kendaraan kita?"

"Kau masih memikirkannya? Kekuatan Jiwa mu belum pulih, setelah pulih baru kita lanjutkan," ucap Ne Zha.

Han Xiao menghela napas kasar, jika saja dirinya lebih kuat maka dia bisa menyelesaikan Rune dengan sangat cepat.

Mengukir Rune memang tidak mudah, seorang Penempa membutuhkan kekuatan Jiwa untuk menyatukan Tinta Talisman dan Benda utama, butuh banyak kekuatan jiwa untuk Rune yang mudah. Tetapi Rune yang diukir Han Xiao sangat rumit dan banyak maka dari itu Kekuatan Jiwa Han Xiao terkuras hingga menyebabkan dia tidak sadarkan diri.

"Kita akan menuju utara untuk berburu Siluman, untuk tim..." Ne Zha berhenti saat mengatakan hal tentang tim mereka.

"Ah aku baru ingat! Bing Xing dan Ren Yanyu di Kota Daun!" Han Xiao berseru kencang.

"Ren Yanyu? Siapa lagi yang kau bawa?"

"Dia gadis kecil, pemilik Tubuh Phoenix."

"Apaa!!! Pemilik Tubuh Phoenix!!!" Ne Zha berseru kencang bahkan membuat Han Xiao terkejut.

Han Xiao memukul kepala Ne Zha agar pemuda itu diam, Ne Zha segera mendapatkan kembali ketenangannya lalu dia bertanya bagaiamana Han Xiao menemukan Ren Yanyu. Han Xiao bercerita tentang kejadian hari itu saat dia bertemu dengan Ren Yanyu.

Ne Zha terkejut saat Han Xiao dengan sepenuh tenaga menendang anak Bangsawan Kekaisaran Ming. Dia mengetahui seberapa kuat sahabatnya ini walaupun mereja masih di Alam Emas Kedua.

"Sudahlah untuk tim kita sementara bertiga saja, kau, aku dan Su Lihwa," kata Han Xiao.

"Aku ikut tim mu," suara lembut bergema di kanar Han Xiao.

Ne Zha dan Han Xiao mengalihkan pandangan mereka pada pintu masuk, disana sosok cantik dengan kulit seputih giok sehalus air berjalan mendekati Han Xiao dan Ne Zha.

"Yang Shui? Kau sudah memiliki tim mu sendiri kan?" tanya Han Xiao dengan alis yang terangkat.

"Itu untuk Pertarungan Keajaiban, berbeda untuk pelatihan. Aku ingin satu tim denganmu anak aneh, Ayah Kekaisaran juga sudah menyetujuinya," ujar Yang Shui.

Han Xiao dan Ne Zha tercengang mendengar apa yang dikatakan oleh Yang Shui.

Próximo capítulo