"Hey berhenti menyebutku anak aneh." Han Xiao memberi tatapan kesal pada Yang Shui.
"Kau memang anak aneh, semula kau memiliki pribadi yang sangat sulit didekati oleh orang dan bahkan tidak memiliki selera humor, tapi lihatlah sekarang dirimu. Telah berubah banyak hanya dalam sekejap, sungguh aneh," ucap Yang Shui panjang lebar.
"Kalian berdua diam," ujar Ne Zha kesal karena sejak Yang Shui tiba kedua anak itu terus saja beradu mulut membuatnya kesal.
Han Xiao dan Yang Shui segera diam, Yang Shui tiba-tiba merasakan sebuah aura yang mengerikan dari Ne Zha, entah itu hanya insting atau memang nyata. Tetapi instingnya tidak pernah salah biasanya.
"Jika kau ingin bergabung dengan tim kami, itu tidak masalah. Hanya saja ada satu hal yang harus kau ingat, yaitu tim mu," ucap Ne Zha.
Yang Shui bukanlah orang yang bodoh, jika dia tidak bersama tim nya untuk berlatih maka dia tidak akan mengetahui seberapa maju tim nya atau bahkan bisa saja tim itu menjadi lemah. Juga jika dia bersama tim Han Xiao pasti kendali atas timnya nanti akan sedikit melonggar.
"Pikirkan baik-baik," kata Ne Zha.
Gadis cantik itu diam dan tidak mengatakan apapun, dia menggenggam erat pedang yang ada ditangannya lalu setelah beberapa menit dia mendengus.
"Kalian menang! Aku akan memimpin tim ku sendiri!" Setelah mengatakan itu Yang Shui segera bergegas pergi dari kamar Han Xiao.
Han Xiao merinding setelah Yang Shui pergi, dia sangat bersyukur karena gadis itu tidak menjadi bagian dari tim nya.
"Setahuku dalam ingatan Han Xiao yang lama, gadis itu sangat tenang dan lembut seperti air. Tepai kenapa dia dihadapanku seperti ombak? Kacau sekali." Han Xiao menggerutu kesal.
Ne Zha menatap Han Xiao lalu dengan pelan memukul kepalanya, "Seperti namanya, dia adalah air dia akan mengikuti arus seperti apapun dan kau membawa arus yang mengamuk seperti itu padanya tentu dia berapi-api." Ne Zha tertawa terbahak-bahak.
Han Xiao mendengus mendengar perkataan Ne Zha, tiba-tiba dia teringat pesan yang dikirim oleh Ne Zha.
"Ne Zha! Kau bilang bahwa Istana Takdir utama mu hancur?" tanya Han Xiao.
Ne Zha berhenti tertawa lalu memasang wajah tenangnya, "Ya itu hancur, tetapi ada beberapa bayangan Istana Takdir lainnya. Aku tidak berani membuat mereka," keluh Ne Zha.
Swoshh...
Empat bangunan Istana kecil keluar dari dahi Han Xiao lebih tepatnya dari Meridian Neigongnya.
"Perhatikan dengan cermat," ucap Han Xiao.
Ne Zha memperhatikan Istana Takdir Han Xiao, setelah beberapa saat dia dangat terkejut karena menemukan bahwa keempat Istana Takdir ini sama, tidak memiliki perbaraan sama sekali dan yang lebih membuatnya terkejut adalah semua ini memiliki bentuk bangunan Istana Takdir utama!
"I... ini bagamana kau bisa mencapainya?" Ne Zha berseru kagum.
"Kau juga bisa, tetapi kau harus merelakan ustana Takdir utama mu yang kemarib hancur menjadi tiada, setelah Istana Takdir utama hilang dengan metode dari Harinau Suci kau bisa menjadikan semua Istana Takdir yang kau buat menjadi Istana Takdir Utama," jelas Han Xiao.
Ne Zha segera mengecak meridian Neigongnya, memang disana masih ada bangunan Istana Takdir utama yang hancur. Dia tidak menghilangkan Istana Takdir itu karena berharap Han Xia memiliki cara untuk memperbaikinya. Tetapi cara yang dijelaskan oleh Han Xiao lebih gila karena dia harus mengorbankan Istana Takdir Utama.
"Walaupun semua Istana Takdir menjadi Istana Takdir utama, itu tidak akan terlalu mencolok saat kita berada di Alam Emas. Jika kita memasuki Ekspansi Istana maka akan jelas bahwa semua Istana Takdir yang kita miliki sangat berbeda denga yang orang lain miliki," ujar Han Xiao.
"Baiklah!" Ne Zha mengepalkan tangannya.
Setelah menghapal metode yang berada dikepalanya, Ne Zha segera membentuk mudra tangan Zen untuk memasuki keadaan Absolut. Perlahan Ne Zha melangkahkan kakinya di ruang Meridian Neigongnya dia melihat sekitarnya yang hancur berantakan, dengan sebuah perintah di pikirannya satu persatu puing-puing yang hancur itu menghilang secara perlahan.
"Ini berhasil," batin Ne Zha saat melihat perlahan Istana Takdir utamanya yang hancur menghilang.
Han Xiao yang melihat bahwa Ne Zha sedang dalam kondisi absolut, dia megetahui bahwa Ne Zha sudah mulai perlahan menghilangkan Istana Takdir utamanya.
Ne Zha yang berada di ruang Meridian Neigong juga terduduk dan melakukan sebuah gerakan tangan. Dengan gerakan tangannya tersebut dua bayangan Istana Takdir yang berada di samping Istana Takdir utama yang hancur perlahan memperjelas bentuk mereka, dari bayangan transparan hingga menjadi terlubat dengan jelas. Ne Zha tenggelam dalam proses membangun Istana Takdir nya, saat ini jika dia berhasil maka dia akan memiliki dua Istana Takdir yang sama.
Tidak diketahui oleh Ne Zha berapa lama proses tersebut karena dia sangat fokus pada kedua Istana Takdir yang dia bangun.
Diluar Han Xiao yang melihat dahi Ne Zha yang mulai bersinar sangat senang, karena itu berarti bahwa Proses membangun Istana Takdir berhasil.
"Aku harus membantunya agar cepat selesai, hari sudah hendak sore." Han Xiao menaruh telunjuknya diantara kedua alis Ne Zha, tidak lama telunjuk Han Xiao bersinar terang lalu sinar tersebut masuk kedalam Meridian Neigong Ne Zha.
Ne Zha yang berada didalam ruang Meridian Neigong heran saat melihat seberkas sinar masuk, tiba-tiba proses membangun Istana Takdirnya berkali-kali lipat lebih cepat.
"Ini akan segera selesai!" Wajah Ne Zha menunjukan kesenangan, saat ini semua keresahannya tentang Istana Takdirnya sudah hilang bersama Istana Takdir utamanya yang dia buang.
Duuuarr... Duuuar... Duuuarr...
Suara petir nyaring terdengar dilangit Istana Kekaisaran, saat Han Xiao mendengar suara petir itu dia segera mengumpat kesal.
"Kalian!!! Kalian berpuaslah dulu tunggu aku kuat dan membantai kalian dadar sekelompok orang gila!" Han Xiao mengutuk dengan sumpah serapah ke langit, dia sudah menarik lagi telunjuknya pada dahi Ne Zha.
Han Xiao membuat mudra tangan lalu mengeluarkan sebuah benda dari Cincin Spasialnya, benda itu berbentuk segitiga kecil. Setelah melakukan mudra tangan Han Xiao melemparkan benda segitiga itu keatas kepala Ne Zha, sebuah pelindung terbentuk menutupi Seluruh tubuh Ne Zha.
Duaar!!!!
Kilatan besar seperti naga meraung dan jatuh pada tubuh Ne Zha tetapi dengan pengahalang dari benda segitiga itu Ne Zha tidak terluka sedikitpun bahkan Ne Zha tidak bergeming.
"Lemparlah pecutmu itu!" Han Xiao megutuk lagi.
Walaupun Han Xiao terlihat sesumbar tetapi dalam hatinya dia ketakutan, itu karena dia pernah merasakan sambaran petir tersebut. Han Xiao saat itu tidak mengetahui bahwa akan ada Petir Hukuman Langit yang jatuh untuk menyerangnya saat dia berhasil membuat seluruh Istana Takdirnya menjadi Istana Takdir Utama. Tapu sekarang dia mengetahuinya maka dari itu dia memiliki persiapan untuk melindungi Ne