webnovel

Perjalanan Misi Ke Bumi Dimulai !

Selama kurang lebih satu bulan, para anggota tim misi beberapa kali berlatih di ruangan virtual yang gambarannya sama dengan kondisi dibumi. Kemampuan masing-masing terus terasah. Termasuk Karen yang ternyata diluar dugaan mempunyai kemampuan tersembunyi yaitu bisa menggerakan benda-benda, dengan mata dan tangan. Hal ini mengejutkannya, tapi tidak dengan kedua orang tuanya, mereka akhirnya mengeluarkan video dari Karen umur 5 sampai 8 tahun, disana terlihat kemampuan telekinetiknya terjadi bila marah sampai membuatnya cedera.

Semua itu berubah ketika Karen berusia 10 tahun, perasaannya menjadi pemalu dan pendiam, kedua orang tua Karen takut sebenarnya, bila suatu saat dirinya di puncak kemarahan. Kemampuannya itu tak sengaja terlihat ketika Karen dan teman-temannya berlatih dan setelah itu beristirahat sebentar, tiba-tiba tanpa diduga senjata untuk berlatih tidak berhenti justru melayang menuju arah mereka, dan Karen terkejut dan berteriak sambil menggerakan tangannya dan senjata itu berbalik arah dan menghujam tembok. Semua terkejut bukan main dengan apa yang terjadi.

Dan Karen tertegun tidak ingat dan mengetahui hal itu, tapi akhirnya dia berlatih sedikit demi sedikit dengan membuka emosinya yang tersimpan, setelah itu baru bisa mengendalikan sepenuhnya.

Tak terasa, akhirnya 3 hari lagi mereka akan berangkat dan melakukan misi pertama manusia ke planet Bumi, kedua orang tua para anggota sudah berdatangan kecuali Mei Ling dan itu sudah di ketahuinya. Baginya tidak masalah.

-----------------

Pertemuan antar anggota keluarga anggota tim terjadi di resort, semua saling bertemu dan berkenalan satu sama lainnya. Begitupun Angela dan Mark, akhirnya Jack mengakui semuanya. Bahwa Mark bukan anak kandungnya dia saudara kembar dengan Angela, Kedua orang tua mereka tidak marah kepada Jack, semua dimaklumi karena mamanya Angela dan Mark memang sedang tidaklah dalam kondisi yang tidak baik paska penculikan dirinya.

Mei Ling hanya memperhatikan dan tersenyum melihat kehangatan semuanya bersama anggota keluarga, dalam hati ada keirian yang melanda hatinya. Semua tahu siapa ayahnya.

"Kamu tidak apa-apa Mei Ling ?" tanya Karen yang menyadari hal itu.

"Aku baik-baik saja, hanya sedikit iri !" jawab Mei Ling, Karen hanya bisa mengangguk dan tersenyum mengerti perasaan gadis itu.

Tiba-tiba ponsel milik Mei Ling berbunyi, dia terkejut karena tidak tahu siapa yang menghubunginya,

"Hallo siapa ini ? tanya Mei Ling.

"Aku Maya, Nenek kamu !" Mei Ling terkejut, dia pernah mendengar tentang dia hanya itu saja. Tak pernah sekalipun bertanya lebih jauh.

"Ada apa nek ?" tanya Mei Ling.

"Besok, kamu akan ke kota Central bukan ? temui nenek !" jawab Neneknya, dan dia pun memberikan alamatnya.

"Baik nek !" Mei Ling mengiyakan untuk bertemu dengannya.

"Oke sampai besok ya ?"

"Iya !" Mei Ling pun terdiam setelah telpon di tutup dia tidak menyangka akan bertemu neneknya, yang terus terang reputasinya tak kalah dengan ayahnya.

Dan memang besoknya, anggota tim beserta keluarga kembali ke kota Central, karena mereka akan mengadakan acara pelepasan misi ke Bumi, oleh ketua LPP di saksikan wali kota dan tentu saja profesor. Tapi itu baru dilakukan esok lusanya.

Mei Ling pun datang ke sebuah hotel paling mewah di kota Central, neneknya Maya ingin bertemu di restoran di lantai 50 dengannya, terus terang dia tidak tahu wajah neneknya seperti apa sebenarnya, walau pernah melihat sekilas, dulu dia menduga itu istri ayahnya yang paling di sayang, tapi dia mendapat info bahwa itu neneknya hanya itu ayahnya tak mengatakan apapun konon dia membencinya dan menganggap dia tidak ada, tapi tahu dia ada. Walau begitu ayahnya pernah beberapa kali membicarakan dan bertemu dengannya. Bagi Mei Ling tetap waspada.

Akhirnya dia pun tiba di sebuah ruangan khusus yang di pesan oleh neneknya untuk makan malam. Mei Ling duduk di kursi dan memandang ke jendela besar yang memperlihatkan keindahan kota Central. Tiba-tiba pintu di buka dan Mei Ling menatap seorang perempuan cantik sekali dengan pakaian seksi dan umurnya masih muda sekitar 30 tahun, padahal kalau benar ia neneknya pasti sudah berumur lebih tua. Tapi Mei Ling mengenalinya dari kalung khusus. Ayahnya. Jargon mempunyai tanda khusus di berbagai usaha miliknya.

Mei Ling pun mempunyai tato yang sama, Dia sudah memilikinya sejak kecil entah kapan Ayahnya mentatonya dengan tanda itu.

"Hallo Mei Ling kamu pasti terkejut, karena ini pertama kalinya kita bertemu ! tapi aku sudah banyak mengetahui sepak terjangmu dari ayahmu dan juga dari yang lain !" sapanya dan kemudian duduk dengan anggun.

"Begitukah ?" tanya Mei Ling. dia pun tertawa.

"Tentu saja, dalam darahmu ada dia dan tato itu menandakan miliknya !" ujarnya. Tak lama seorang pelayan datang membawa sebotol anggur dan kemudian menuangkannya di gelas. Setelah itu pergi.

"Kalau memang sayang, kenapa mau membunuhku ?" tanya Mei Ling.

"Aku tahu itu ! dan sudah ku marahi dia ! Mei Ling, aku akan katakan terus terang, kenapa aku ingin bertemu denganmu ! karena perjalanan ke Bumi itu sia-sia ! Bila kamu hendak mencari kalung naga !" Mei Ling terkejut bukan main, bagaimana dia tahu.

"Bukankah ayah yang mencarinya bukan aku ?" tanya Mei Ling.

"Ya, Nenek tahu itu ! tapi sebenarnya aku yang menyimpannya !" ujar neneknya dan kemudian mengeluarkan sesuatu, dan itu sebuah kotak, Mei Ling menatap perempuan cantik yang tak berubah sama sekali tetap awet muda.

"Bukalah !" perintah neneknya. Dengan agak ragu Mei Ling membukanya dan dengan mata terbelalak sebuah sinar berkilauan keluar dan memancar dari kotak.

"Kalung naga, diincar banyak orang ! aku mengambilnya dari tangan seorang pendeta !" jelasnya.

"Apa ayah tahu ?" Maya neneknya mengangguk dan tersenyum.

"Dia tak akan berani merebutnya, walau melalui tangan orang lain !" Mei Ling, tertegun.

"Dia melakukan hal sama denganku seperti kepadamu ! membunuhku !" Maya tersenyum dingin.

"Lalu maksud nenek bertemu denganku ?" tanya Mei Ling. Maya menunjuk kalung di lehet Mei Ling.

"Kamu tahu perasaan dan pikiran orang lain, karena kalung mu bukan ? sebenarnya bukan hanya itu, dia bisa menyerap kekuatan kalung naga ! nenek ingin kamu melakukannya ! agar tersimpan di kalungmu !" perlahan Maya menyentuh tangan Mei Ling dan membawanya ke kalung naga, tanpa di duga Mei Ling tubuhnya bergetar hebat, makin lama makin hebat dan matanya melotot.

---------------

Keesokan harinya semua berkumpul seluruh anggota tim kecuali Mei Ling. Semua bertanya-tanya kemana perginya tanpa diduga mereka melihat sesosok wanita cantik dan semua terpana.

"Maaf aku terlambat !" sapanya sambil tersenyum. Nobu melihat sesuatu yang berubah dalam diri Mei Ling.

"Oke anak-anak kalian sudah siap ?" tanya profesor. Semua sempat terdiam dan akhirnya mengangguk.

"Ucapkan perpisahan kepada kedua orang tua kalian !" perintahnya. Dan mereka pun melakukan perpisahan yang mengharukan. Kecuali Mei Ling.

Seragam mereka sudah berganti dengan yang baru, dan kini semua menuju menuju tempat upacara pelepasan.

Berlangsung ...

Próximo capítulo