Aneh, Entah kenapa beberapa menit mereka berada di tempat itu, mah membangkitkan kenangan Tania bersama dengan Belva. Dia ingat waktu dulu ketika dia menyamar sebagai seorang ibu-ibu dan bapak-bapak karena waktu itu sedang bolos. Ya, mereka berdua yang saat itu masih polos bertemu dengan Pak Hadi.
Tania masihlah Tania yang pecicilan dan selalu bersikap semaunya dan tidak pernah takut akan apapun. Jujur Tania sangat rindu masa-masa itu. Dia rindu Tania yang dulu yang selalu berpikir positif dan jarang berpikiran negatif sehingga kehidupannya selalu dipenuhi oleh hal-hal negatif dan teman-teman yang memberi aura positif juga.
Sedangkan sekarang dia lebih ke over thinking aja Jika ada yang bilang apa-apa dia selalu dipikir terus. Kadang dia merasa tidak menjadi dirinya sendiri karena melakukan sesuatu karena agar dipandang bagus oleh orang bukan karena inisiatif sendiri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com