Saat itu ardi hanya bisa diam karena masih shock. Tentu saja dia shock karena tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya padahal saat itu dia sedang memegang sendok dan garpu. Bakso bulat yang ada di mulutnya belum sempat dia telan, masih berhenti di mulut.
Sementara Tania, hanya melotot ke arah Ardi yang tidak berontak sama sekali. Rasanya Dia nggak hanya ingin melempar garbu kecantikan saja tetapi juga ingin melempar ke suaminya yang tidak berkutik.
"Ehem … ehem … "
Tania berdehem beberapa kali lalu pura-pura terbatuk sambil menatap ke arah mangkuknya. Mendengarkan iya yang terbatuk-batuk, Cantika segera melepaskan pelukannya pada Ardi. Lalu dia baru menyadari bahwa di samping Ardi adalah Tania.
"Eh, ini Tania ya? Ya Tuhan. Sudah lama banget ya kita nggak ketemu Tan. Kamu apa kabar? Kok bisa bertemu sama Kak Ardi di sini?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com