Setelah menuntun motor kurang lebih 1 km dari minimarket, akhirnya mereka sampai di tukang tambal ban. Akhirnya Tania duduk di kursi panjang yang sengaja disediakan oleh orang-orang yang menservis motor nya. Karena di tempat itu tidak hanya melayani tambal ban saja, tetapi juga melayani pembenahan motor-motor yang rusak.
Belva terengah-engah, setelah menyerahkan motor itu kepada tukang tambal ban dan menunjukkan sebuah paku yang menancap di ban bagian belakang, Belva segera melangkahkan kakinya dan duduk disamping Tania.
Tania mendengar suara nafas yang terdengar memburu. Dia pasti capek, tetapi kenapa dia harus memikirkan hal itu? Bukankah Belva sendiri yang meminta untuk menuntun motor Tania.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com