Untung saja Zaki datang tepat waktu untuk menyelamatkan. Menanggalkan seluruh pakaian Arka, membungkus tubuh kawannya itu dengan selimut tebal sembari menunggu petugas medis datang.
"Ar, lo bisa denger gue?" Terus berbicara di depan telinga Arka. Menepuk-nepuk wajah kawannya yang pucat pasi itu, sambil sesekali menggosok kulit Arka yang terasa begitu dingin saat di sentuhnya.
"Tenang aja kali, gue nggak bakalan mati cuman karna jebakan konyol kayak gitu."
Dan Zaki yang begitu cemas sampai rasanya ingin mati itu malah di tertawakan oleh Arka.
"Sumpah, sejak dulu di antara kita berempat, kayaknya lo orang yang paling punya jiwa keibuan ya, Zak?"
Plakk
"Sialan! Lo bikin jantung gue hampir copot, Ar!"
Arka yang baru saja membuka mata malah lengannya kena pukul. Membuatnya meringis, yang setelahnya malah terkekeh untuk lebih menggoda Zaki.
"Eh, Zak! Buruan usap air mata lo. Bisa-bisa diketawain semut kalo wakil geng onani meper ketauan mewek."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com