webnovel

Game Kematian (2)

Saat langit merah muncul, sebuah cairan merah keluar dari sela - sela langit merah tersebut dan membuat sebuah karakter merah berwujut raksasa.

Setelah karakter merah itu muncul, keributan terjadi dimana - mana. Para player merasa bersemangat karena menganggap ini adalah event pembuka dari game ini.

"Akhirnya" kata Zen.

Zen menatap karakter merah tersebut dengan raut wajah seakan menantikan sesuatu. Setelah Zen memperhatikan karakter itu, Zen mencoba mencari beberapa karakter yang mungkin dia kenal disini.

Namun saat memperhatikan sekeliling, Zen tidak dapat mengenali siapapun, karena para player masih menggunakan avatar mereka yang mereka buat saat memainkan game ini.

Namun tidak jauh dari sana, Zen melihat sebuah karakter yang mirip saat dia menjalani beta tester. Solo player yang menjadi perbincangan para beta tester lainnya yaitu Kirito.

Kirito sendiri berdiri dengan tatapannya yang terfokus pada karakter merah besar yang ada didepannya. Sementara itu seorang karakter berambut merah muda mencoba mengajaknya mengobrol disebelahnya yaitu Klein.

Masih asik mengawasi sekitar, akhirnya karakter merah itu akhirnya bersuara.

"SEMUA PLAYER, SELAMAT DATANG DIDUNIA SAYA"

Kata karakter merah tersebut dengan suara yang mengsisi seluruh tempat ini.

"Akhirnya sesuatu yang selama ini hanya kutonton, bisa kualami secara langsung" kata Zen setelah mendengar karakter itu mulai bersuara.

"PERKENALKAN, SAYA KAYABA AKIHIKO. SAAT INI SAYA ADALAH SATU - SATUNYA YANG BISA MENGENDALIKAN DUNIA INI"

Setelah mendengar itu semua, sebagian besar player disini belum memikirkan sesuatu yang janggal. Beberapa player bahkan sangat bersemangat karena karakter merah tersebut adalah Kayaba Akihiko sang pembuat permainan ini, Bahkan ada beberapa player mengharapkan sebuah event yang bagus setelah ini.

Namun harapan mereka semua sirna, setelah karakter merah itu mengatakan kalimatnya selanjutnya.

"SAYA YAKIN, SEBAGIAN DARI KALIAN SUDAH MENYADARI, BAHWAH TOMBOL KELUAR TELAH HILANG DARI MENU UTAMA"

Kata karakter merah tersebut sambil membuka menu utamanya dan menunjukan bahwa tombol keluar tidak bisa diakses kepada semua player disini.

Banyak player sudah menyadari hilangnya tombol ini, namun mereka beranggapan bahwah ini adalah bug dari sistem game ini.

"INI BUKAN KERUSAKAN PADA GAME INI. SAYA ULANGI, INI BUKAN KERUSAKAN PADA GAME INI. INI ADALAH FITUR DARI GAME SWORD ART ONLINE INI"

Mendengar ini, aula ini langsung menjadi sunyi tanpa ada satu suarapun. setiap player masih mencoba mencerna mahsut kata - kata dari karakter merah tersebut.

Namun, karakter merah itu menjelaskan bahwa setiap player, tidak bisa keluar dari game ini atas kehendaknya sendiri maupun orang yang melepaskan nerve gear mereka pada dunia nyata.

Lalu karakter merah tersebut menjelaskan apa yang terjadi jika itu dilakukan, seperti sengaja melepaskan nerve gear dan mati didalam game ini. Karakter itu mengatakan bahwah pemancar pada nerve gear akan menghancurkan otak mereka.

Mendengar ini beberapa player masih menggap ini semua adalah lelucon, bahkan beberapa player masih belum mengerti mahsut karakter merah tersebut.

Beberapa player mencoba menghiraukan perkataan karakter merah itu, bahkan beberapa player mencoba bergegas untuk keluar dari aula itu. Namun tempat itu sudah terisolasi dengan pembatas transparan untuk menghindari player meninggalkan tempat tersebut.

Namun semuanya berubah setelah karakter merah itu mengatakan total 213 player telah meninggal dunia karena menghiraukan pembritahuan ini. Bukan hanya itu karakter tersebut memunculkan berbagai jendela layar yang berisikan siaran langsung dan beberapa portal berita tentang kejadian ini yang berasal dari dunia luar.

Disisi lain, Zen saat ini mendengar semua pengumuman itu, merasa sedikit ketakutan, karena atmosfir sekita Zen mulai mencekam karena semua player disini sudah mulai menyadari apa yang sebenarnya terjadi. Walaupun Zen telah melihat scene ini berkali - kali saat menonton animenya, tetapi sangat amat berbeda saat merasakannya langsung.

Semua player ditempat ini mulai mendengarkan karakter itu dengan serius, mereka tidak ingin ketinggalan satu informasi apapun, karena ini menyangkut nyawa mereka.

Karakter merah tersebut masih menjelaskan beberapa hal, seperti tidak ada cara untuk menghidupkan kembali player yang sudah mati dan informasi lainnya.

Lalu karakter tersebut menyebutkan, untuk keluar dari game kematian ini hanya memiliki satu cara, yaitu menyelesaikan semua lantai yang terdapat didalam game ini.

Mendengar ini, semua player mulai ricuh dan panik, bahkan beberapa player mulai meneriakan kata makian. Beberapa palyer bahkan mencoba memohon untuk dikeluarkan dari game ini.

Melihat ini, Zen masih mencoba tenang dan tidak terpancing. Karena menurutnya orang panik adalah orang yang paling pertama mati saat terjadinya sesuatu bencana.

Fokus utama Zen adalah untuk menjadi kuat, dan mencoba untuk melindungi dirinya terlebih dahulu.

Saat keadaan mulai ricuh, karakter itu mengatakan sesuatu kembali.

"DAN YANG TERAKHIR, AKU TELAH MENAMBAHKAN HADIAH KE TEMPAT PENYIMPANAN BARANG KALIAN MASING - MASING. DIPERSILAHKAN UNTUK MELIHATNYA"

Mendengar ini semua player mulai membuka menu penyimpanan mereka dan mengambil sebuah item yang dikatakan sebagai hadiah dari karakter merah tersebut, tidak terkecuali Zen. Item tersebut merupakan sebuah cermin.

Melihat ini semua player merasa bingung dengan hadiah ini, namun tiba - tiba saat mereka melihat pantulan diri mereka pada cermin tersebut, karakter mereka mulai bercahaya dan menampilkan karakter yang mirip seperti rupa mereka didunia nyata.

Zen sendiri mulai berubah menjadi karakter yang tampan dengan mata biru dan rambut hitamnya mirip seperti rupanya, dengan ekspresi tenangnya seperti tidak terjadi sesuatu kepadanya.

Tidak hanya Zen, beberapa player bahkan sangat signifikan perubahan karakternya, ada yang menjadi pria saat sebelumnya adalah wanita, ada yang berubah menjadi gemuk, bahkan ada yang berubah menjadi tua.

Melihat ini semua player bingung, mengapa mereka berubah menjadi rupa asli mereka didunia nyata, tetapi karakter merah tersebut mengatakan kata - kata terakhirnya, seperti mengapa dia melakukan ini dan sebagainya.

"INILAH AKHIR DARI PEMBRITAHUAN DARI PELUNCURAN RESMI GAME SWORD ART ONLINE. SEMOGA BERUNTUNG PARA PLAYER SEKALIAN"

Kata karakter merah tersebut mengakhiri pengumumannya dan perlahan - lahan mulai menghilang. Langit yang sebelumnya merah, tiba - tiba langsung menjadi cerah seakan tidak terjadi apapun sebelumnya.

Zen lalu memperhatikan sekitar, kali ini dia tidak mencari beberapa player yang dia ingin tahu, namun memperhatikan apakah penghalang transparan yang mengisolasi tempat ini sudah menghilang.

Kirito sendiri yang menyadari penghalang sudah menghilang dia langsung berlari meninggalkan tempat ini secepat mungkin dengan seorang player yang mengikutinya.

Melihat Kirito yang sudah mulai bergerak, Zen juga mulai meninggalkan tempat itu dengan mengambil jalan yang berbeda yang diambil Kirito.

Dan petualangan yang sebenarnya dimulai.

Próximo capítulo