Dinda menarik sebelah alisnya, tampaknya dia paham dengan apa yang sedang menjadi polemik batin Nathan. Kemudian, Dinda menggenggam kedua tangan Nathan dengan sayang.
"Cemburu, ya?" tanya Dinda. Nathan langsung mendengus.
"Enggaklah, Nathan masa cemburu, sih," elak Nathan. Dia juga tak yakin apa perasaan yang dia alami ini. Tapi dia jujur, kalau perasaannya benar-benar tak nyaman.
"Yakin?"
"Yakin."
"Sumpah?"
"Sumpahku mencintaimu, sumpahku—"
"Nathan, ih!" gemas Dinda. Nathan langsung tertawa.
"Iya, Dindanya Nathan?"
"Aku serius, loh!" kata Dinda yang mulai merajuk.
Nathan langsung mengunci tubuh Nathan dengan kedua tangannya, kemudian Nathan kembali mengulum senyum. Menarik sebelah alis tebalnya, sambil menyeringai.
"Aku lebih serius, loh," katanya. Mendekatkan wajahnya pada Dinda.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com