"Yank, kamu ada di mana? Aku cari-cari ke mana-mana. Jangan bilang kalau kamu pulang sendiri hujan-hujanan! Nanti kamu bisa sakit!"
"Yank, please angkat teleponnya dong. Aku mau ngomong sama kamu. Kenapa kamu main pergi gitu aja?"
"Dita! Aku marah beneran loh! Angkat teleponnya sekarang juga!"
Ada beberapa SMS yang isinya serupa. Bara mencari-cari dirinya. Untuk apa? Tidak ada gunanya juga mereka bertemu. Pradita tidak mau berbicara dengannya lagi.
Lalu Pradita membuka SMS yang terakhir.
"Kamu udah gak mau ngomong lagi sama aku? Kamu itu anggep apa selama ini? Apa semua perhatian yang aku kasih ke kamu gak ada artinya lagi? Ya udah, kalau itu mau kamu. Kita putus aja."
Pradita kembali menangis membaca SMS terakhir itu. Hatinya sungguh sakit membaca tulisan Bara yang menginginkan mereka putus. Pradita akan menghabiskan sisa hari ini dan besok dan besoknya lagi dengan perasaan sedih dan putus asa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com