Pralinka sempat melihat kaset itu dan menoleh pada Pradita yang langsung membuang wajah.
"Itu kasetnya Bara ya?" tebak Pralinka.
Pradita pun mengangguk tanpa berkata apa-apa. Kakaknya itu hendak keluar dari kamarnya, tapi ia berkata, "Jangan lupa hape mama ya. Balikin."
Pradita hanya menatap kakaknya yang keluar dari kamarnya sambil menutup pintu dengan perlahan.
Ya sudahlah, pikir Pradita. Malam ini, ia tidak siap untuk mendengarkan pertengkaran di antara ibu dan ayahnya. Ia sendiri sudah memiliki masalah yang pelik. Ia masih belum membalas SMS dari Bara.
Sepertinya Pradita akan mengabaikan SMS itu. Bagaimana bisa seseorang putus melalui SMS? Itu kan sesuatu yang konyol. Namun, ia sendiri memang sudah memutuskan untuk putus dengan Bara.
Rasanya sangat menyedihkan. Pradita ingin curhat pada seseorang, tapi ia bingung harus berkata pada siapa. Lalu ia teringat untuk berbicara pada Danu dan Alisha. Jadi, Pradita mengirimi mereka SMS.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com