"Tapi kamu memikirkanku dalam mimpimu, jadi aku muncul. Ternyata kamu masih lebih menyukaiku!"
Irwan mendekat sambil tersenyum. Irwan melingkarkan lengan panjangnya ke tubuh Intan.
Intan ingin melarikan diri, tetapi dia terjebak dalam pelukannya.
Tapi Irwan mengencangkan tangan besarnya ke samping tubuh Intang, lalu mengunci Intan agar dia tidak bisa melarikan diri.
Intan tiba-tiba kesal dan gugup.
Irwan mengerucutkan bibirnya lalu wajahnya semakin mendekati Intan. Melihat dia akan berciuman, Intan segera menamparnya.
Plak ...
Suara tajam terdengar di ruang tamu.
Irwan kaget oleh tamparan ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com