Alana berkedip pelan, mencoba menyesuaikan dengan ruangan gelap ini. Hingga, matanya sudah terbiasa dengan kegelapan dan dapat melihat pola lantai di bawah.
Tangan Angga terasa sangat hangat, dan pada saat ini, Angga memeluknya dari belakang dan meletakkan tangannya di perutnya.
"Paman ... Soal Paman dan Bibi, mereka orang yang luar biasa, bukan?" ujar Alana.
"Kenapa tiba-tiba mengatakannya?" tanya Angga.
"... Mereka berdua adalah orang yang luar biasa, terpelajar dengan banyak memiliki pengalaman hidup..." Alana bergumam.
Angga hanya diam mendengarkan gadis itu.
"Jadi meskipun kau tidak terlalu menyukaiku, kau masih bisa memegang tanganku dan mendengarkan aku mengatakan hal-hal yang tidak terlalu disukai mereka."
Angga yang mendengar ini, menjadi sedikit kesal.
Dia harus mencari tahu kenapa Alana seperti ini. Ketika dirinya melihat Alana berdiri terdiam sambil memegang mantelnya, dia seharusnya sudah tahu apa yang terjadi dengan gadis itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com