Sinar matahari masuk melalui jendela yang tidak tertutupi tirai dan sinarnya yang terasa hangat dapat Alana rasakan di wajahnya.
Dia bangun, namun tidak membuka matanya.
Alana hanya dapat merasakan Angga yang berbisik pelan ke telinganya, "Bangun dan sarapan. Aku akan pulang nanti siang."
Mungkin Angga saat itu tahu dia pura-pura tidur.
Gadis itu membuka matanya perlahan … lalu tiba-tiba kembali teringat akan sesuatu ...
Ciuman hangat dan lembut tadi malam kembali diingatnya.
"Asshhh. Apa sih, yang kupikirkan!"
Alana membalikkan badannya, dan menendang selimut di tubuhnya.
Apa dia sudah gila? Mengapa dia dengan sendirinya tidur seranjang bersama Angga? batinnya.
Belum lagi ...
Janjinya untuk mencoba jatuh cinta padanya dan membiarkan ... pria itu menciumnya!
Wah, sungguh ...
Memikirkan ini, dia kembali teringat dengan ciuman panjang dan dalam mereka, dan Alana masih mengingat dengan jelas kelembutan bibir Angga pada bibirnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com