Aisyah berpeluh dingin.
Ia langsung menatap sekitar. Terlihat Arsy sedang menatapnya penuh kekhawatiran.
"Mimpi apa, Ai?"
"Bu, gimana keadaan Kinan?"
Arsy tampak bingung. "Kenapa dengan Kinan? Mimpi apa kamu?"
Aisyah tak langsung menjawab, ia perlu tahu keadaan Kinan saat ini. Ia segera mengambil ponsel, dan mencoba menghubungi Kinan.
Telepon itu tersambung, tapi, yang mengangkat Maya.
"Assalamualaikum, Ai?"
Darah Aisyah semakin tersirap, terlebih nada suara Maya yang terdengar sendu.
"Waalaikumsalam, Tante, gimana keadaan Tiara? Apa dia ada? Aisyah ingin bicara?"
Aisyah terdengar panik dan cemas.
"Tiara ada. Dia sedang tertidur, Ai."
Seketika Aisyah menghela nafas lega, "Alhamdulillah."
"Tapi...."
Maya tiba-tiba terisak.
"Tapi apa Tante?"
Membuat Aisyah kembali khawatir.
"Tante takut Tiara pergi, Ai. Kondisinya semakin mengkhawatirkan. Dan, sikapnya juga sudah mulai aneh."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com