Karena tak ada kemajuan dari keadaan Kinan, dokter akhirnya kembali memasukkan Kinan ke ruang ICU. Di sana ia akan dirawat lebih intensif.
Mendengar informasi itu saja, sudah membuat Maya tak sadarkan diri. Si Bunda pun ditidurkan di ranjang anaknya. Haz diminta untuk menjaga. Sementara, Adit dan Putra menyusul ke ruang ICU, walau mereka tidak diperbolehkan masuk. Minimal mengintip dari pintu saja, sudah cukup.
Kabel, suara menderu dari alat, dan bunyi monitor adalah pemandangan yang biasa dijumpai di ruang ICU. Sebab pasien yang dirawat di ruangan ini memang ada dalam kondisi yang parah, sehingga kebanyakan memerlukan bantuan alat untuk bisa bertahan hidup.
Pemandangan seperti waktu itu kembali tampak.
Dalam beberapa masa, Kinan sudah dipasangi semua alat, penunjang untuk bertahan hidup tersebut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com