"Lo punya emailnya Pak Kevin nggak?" tanyaku setelah celotehan Lena berhenti.
"Enggak. Buat apaan?"
"Lo 'kan anak bimbingannya, masa nggak punya emailnya sih?"
"Doi itu dosen gaul sis, nggak suka dia pakai cara-cara lama begitu. Bimbingan gue pakai whatsapp. Emang kenapa sih?"
"Mampus gue! Mampus!" Aku mulai mengacak-acak rambut frustasi.
"Kamu kenapa sih.. ayo kita cari makan aku laper banget.. "Seru Lena.
Kenapa sih?"
"Tadi aku kelar bimbigan sama Bu Gina. terus ketemu Pak Kevin di koridor, dia nawarin gue jurnal buat referensi riset. Dia minta di email abstrak gue. Gue udah iya iya aja."
"Eh, si bego, kenapa nggak sekalian ditanya tadi?"
"Ya gue kira 'kan lo punya"
"Gue kasih nomor whatsapp nya aja deh. Lo minta maaf aja, bilang kalau tadi lupa minta alamat emailnya gitu."
"Ide bagus! Pinter lo kadang-kadang" Kudekap kepala Lena hingga ia berontak tak karuan. Dekapanku baru kulepas setelah ia menggigit lengan atasku.
"Sakit, ih. Kunti!"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com