Luna mengusap keringat yang mengalir di dahinya sambil mengibaskan topinya, ia menghela napas dan melihat Aodan yang datang mendekat dengan dua buah minuman dingin di tangannya.
"Berteduhlah, jangan sampai kau terbakar matahari." Aodan membukakan tutup botol dan menunjuk ke arah pondok bambu yang ia bangun bersama Larson di pinggir kebun. Di sana sudah ada Istvan dan Ellen. "Kau tidak perlu bekerja terlalu keras, cukup aku saja."
"Tidak apa-apa, aku akan membantumu sebentar lagi."
Luna meminum air dingin dan merasa lebih baik, ia jarang berada di luar dan melakukan sesuatu yang melelahkan di bawah sinar matahari, keadaan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Oke. Kalau kau lelah dan tidak tahan lagi, pergilah berteduh." Aodan terlihat khawatir, tapi ia tidak memaksa kehendak Luna.
"Ya, aku tahu Aodan."
Luna menggerakkan tangannya, memotong jeruk satu demi satu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com