Wulan membuang muka melihat ekspresi yang tersaji didepannya. "Menyingkirlah dari tubuh putriku!" Wulan kembali menarik tangan Cipto agar menjauh dari putrinya. Saat Cipto melepas kejantannya dari lubang surgawi itu Wulan bisa melihat darah merembes bercampur cairan putih kental.
Jantung Wulan serasa mau copot mendapatkan kenyataan seperti ini didepan matanya. Putrinya telah kehilangan kesuciannya yang selama ini dijaga kini di renggut sudah oleh pria tua yang berstatus sebagai suaminya tersebut.
Wulan segera menutup tubuh polos putrinya setelah cipto turun dari tempat tidur. Ia tak tega melihat tubuh putrinya seperti ini. ia sebagai seorang ibu benar-benar merasa malu dan tak habis pikir. putrinya yang masih lemas hanya diam saja mengatur napasnya yang tak beraturan setelah dijamah oleh cipto.
Plakk
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com