Sheila menerimanya tanpa kata. Kini ia telah mendapat bayaran atas pelayanan yang ia berikan pada Cipto. Ia hanya tersenyum sarkas mengingat dirinya yang benar-benar jalang.
"Aku serius dengan ucapan ku kemarin. Aku bisa menyerahkan segalanya untukmu asal kau bisa memberiku seorang putra." Ucap Cipto yang kemudian melangkah pergi meninggalkan Sheila yang masih terdiam tampak masih memikirkan kata-katanya.
Malam ini sheila di perbolehkan untuk menginap di villa tersebut sementara Cipto harus kempali ketampat para istrinya berada.
Sheila yang melihat tempat tidur merasa jijik mengingat dirinya sendiri kala melihat noda bekas cairan puncak kenikmatan serta darah perawannya yang bahkan belum mengering. Ia memilih tidur di atas sebuah sofa dari pada tidur diatas tempat tidur yang hanya mengingatkannya pada ingatan yang buruk.
***
"Bagaimana dengan kakimu?" Arya memeriksa telapak kaki Amanda yang sudah tampak lebih baik.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com