webnovel

Ketakutan (2)

"Akh!!" seruku sembari menghindar, belum lama ia mulai tertidur. Ada seekor binatang berkaki banyak mendekatinya.

Tak tak

_

"Srek.." , Rasanya kerongkongan ku tercekat. Seseorang ada di belakangku. Melihatku dengan tatapan seolah aku ini mangsanya.

"Hehe, kau milikku, gadis manis" serunya. Aku tidak dapat memberontak.

Seolah sudah takdir, dia menyeret tubuh kecilku dalam kegelapan. Meletakkan ku di kurungan berisi anak kecil lainnya.

Dia tersenyum sembari melihat lembaran kertas yang sangat banyak.

Apa karena kertas itu aku akan ....

_

Oh sungguh egois, aku hanya diam. Ketika ia mulai memungut gadis lainnya.

Lalu terdengar suara jeritan menyayat hati lalu berhenti.

Dia tersenyum lagi, kemudian mulai mengambil ku. Sembari dibawa aku melihat seluruh lorong yang gelap.

Tidak lama, mataku terbelalak kemudian membeku.

Kau tau ribuan anak anak tertumpuk di sana.Penuh darah dan mereka..tidak bergerak.

"Lepaskan!!!!!" teriakku kencang berusaha menendang nendang tubuh orang itu. Tetapi ia tidak peduli.

Meletakkan ku di suatu tempat dan mengantungi ku terbalik. Seperti waktu itu.

Aku ingin dia melepaskanku, tetapi ia malah menunjukkan sesuatu yang membuatku trauma seumur hidup.

Gadis itu dibaringkan di sebuah meja. Kemudian di ikat pada kedua tangan dan kaki.

Lalu orang itu mulai mengambil tang yang berlumuran merah.

Dan sambil tersenyum ia mulai mencabuti dari gigi giginya. Bisa kulihat gadis itu berteriak ketika giginya mulai dicabut paksa. Puluhan air mengalir memenuhi baju nya yang tadinya bersih.

Aku menutup mata, namun aku kembali membuka mata ketika mendengar teriakan panjang.

Ternyata...

_

Dia sedang dicabut bola matanya, kemudian orang itu kembali tersenyum dan mulai memotong perutnya . Mengambil isi organ.

Aku melihat mata gadis itu oh tunggu matanya diambil. Hanya ada lubang hitam yang menghiasi wajahnya.

Aku takut sekali...

_

Orang itu memotong gadis itu kemudian tersenyum dan mulai mendekatiku. Aku berteriak panjang memintanya melepaskanku.

Tetapi ia hanya tersenyum, senyum yang membuat ku bergetar. Aku ingin lari dari sini.

Manusia yang begitu kejam, kenapa ia menyiksa anak anak kecil seperti ku.

Apa salahku..???

_

Tak, "Lepaskan!!!!" seruku berulang kali, kuhiaraukan tenggorokan ku yang seakan mengering.

Tangannya sangat kuat dan mengunci kaki dan tanganku.

Aku mulai berhenti bernafas ketika ia mulai mengambil sebuah tang. Gigiku..

Ini, apakah aku akan berakhir seperti gadis itu..?

_

Srek, crat..."

Aku membuka mataku perlahan, cairan berwarna merah menghiasi wajahku. Tidak sakit..apa aku sudah mati?

Tidak gadis itu...ia membunuh pria itu. Ada rasa lega dihatiku. Dia mencicang pria itu lebih kejam dari saat pria itu mengolah gadis lain.

Aku menghela nafas, ketika gadis itu selesai mengurusi pria itu. Matanya masih sedingin es. Dia melepaskan ku.

Kakiku gemetaran, aku pasti sangat trauma karena itu.

Dia mengambil tanganku dengan kasar, kemudian menarikku ke luar.

Apa dia tidak menyelamatkan yang lain?, aku melirik ke kurungan berisi anak anak lain.

Tidak ..begini saja sudah sangat beruntung...

Dia menyelamatkan ku dari pria jahat itu...

_

Próximo capítulo