webnovel

Ketakutan (3)

Dia melepaskan tangannya kemudian berakhir memandangiku. Aku bisa melihat pisau yang masih ia pegang dan ribuan cairan merah di wajahnya.

Kakiku gemetar, sungguh aku tidak bisa terbiasa dengan darah.

Caranya mencicang musuh itu, memang membuatku lega. Tetapi sekaligus membuatku sangat takut.

Apa dia akan membunuhku??, Dia menunduk ketika menatapku hanya diam menatap ke bawah.

Ia menatapku dengan mata hitam penuh misteri.

_

"Kau takut denganku?" tanyanya, dadaku berkenyut. Lalu aku mengangguk sambil menunjuk pisau tajam itu..

Dia segera menyimpan pisau itu lalu menatapku lagi, lumayan remang disini.

Tapi aku bisa melihat wajahnya dengan jelas..

"Kau masih takut?" tanyanya, suaranya begitu dingin tanpa emosi.

Aku memang lega namun sudah terlanjur melihat dia dengan mudahnya membunuh manusia lain.

Dia tidak berkata apapun. Kemudian memberikan sesuatu makanan. Lalu berdiri lagi.

, Aku segera memakan makanan itu karena sangat lapar..."Enak"

_

Dia tidak menjawab dan menungguku selesai makan. Kemudian kembali bertanya padaku tanpa melihat ku.

"Kau benci manusia?" tanyanya,

Aku mengerutkan dahi dan membuang muka sangat kesal.."Sangat, mereka sangat menjijikan seperti serangga "

Tidak ada jawaban,

_

Tidak lama ia mengeluarkan sebuah benda dari punggungnya. Sebuah benda yang besar berwarna merah darah.

Kemudian ia menatapku lagi, kali ini matanya sangat dingin. Mata itu yang ia gunakan saat menatap manusia lain.

"Aku bukanlah manusia, apakah kau masih takut padaku..?"

Aku terdiam, aku tidak mempercayai siapapun. Tapi ia sudah membunuh orang.

Tentu saja rasa takut masih ada, aku mengangguk mantap kemudian membiarkan rambutku tergerai dengan indah di udara.

"Begitu, kalau begitu ikuti aku",

Perempuan berikat satu itu mulai terbang ke langit. Aku diam melihat hal yang diluar nalar manusia.

_

Tanpa sadar kakiku mengikuti, tidak ada suara hanya mengikuti dari belakang.

Dia mulai memasuki sebuah jalan. Aku bergidik ngeri. Ribuan manusia terpotong potong disana.

Aku melihat nya masih terbang, aku hanya diam..

_

Tidak lama dia sampai di sebuah tempat. Huh sungguh busuk!?

Baunya menyengat membuatku ingin muntah. Ia berhenti kemudian menunjuk sebuah mayat.

"Itu ibuku" serunya lagi datar, aku hanya diam. Dan mulai menunjukkan raut ketakutan ketika melihat mayat itu.

Sesosok wanita muda dengan kepala botak dan berdarah. Giginya yang sudah ompong dan bagian dadanya yang berlobang.

Aku melihat perempuan aneh itu mulai menatap lautan..

"Aku adalah iblis pembunuh, seorang pembunuh berdarah dingin.."

"Kau tau, karena kau menarik aku tidak membunuhmu" hatiku terasa berdetak saat itu. Bersyukur aku menarik.

_

Mulutku bergerak , aku tidak bisa mempercayainya. Namun mata dingin itu bisa sayu karena perkataan itu .

Mungkin dia maklhuk yang berbeda seperti ku. Dia lebih mengerikan dari manusia.

"Aku tentu saja ketakutan melihatmu membunuh manusia tanpa emosi", Tidak ada suara. Aku menarik nafas.

"Tapi..kita sama sama mempunyai masalah yang sama. kita maklhuk berbeda dari yang lain"

Deru ombak saat itu terlihat begitu senyap,

Kurasa aku bisa sedikit mengerti tatapan mata dinginnya menunjukan seberapa menderita dirinya.

Menunjukkan seberapa lamanya emosinya terkuras karena itu. Hingga tidak tersisa sama sekali..

Próximo capítulo