webnovel

Kabar buruk

Arjun menyalahkan shower dan mandi di bawah pancuran air dari shower.Tubuh atletisnya kini telah basah dari ujung rambut sampai ujung kaki yang membuat dirinya semakin menggoda bilah ada yang melihatnya dalam keadaan seperti itu.Kedua tangannya bersandar didinding kamar mandi.Bibirnya yang terlihat sexi itu sedari tadi masih mengulas senyuman mengingat saat dia selalu menggoda kiran.Dia tak pernah merasahkan sebahagia ini saat bersama

wanita termaksud Rena.

Tetapi kiran selalu bisah membuat dirinya bahagia.gadis itu selalu membuat dirinya ingin selalu berada didekatnya.Arjun menggelengkan kepalanya sambil senyum-senyum tak jelas.Tangannya mengusap air di wajahnya.

"Tuh putri tidur atau si gadis tukang ngelamun itu sepertinya sudah benar-benar membuatku hilang akal.Pikiranku selalu saja tentang dia."Gumam Arjun masih dengan tersenyum.Dia pun segera melanjutkan mandinya.Perutnya sudah sangat lapar karena seharian dia lupa untuk makan siang karena memikirkan banyaknya masalah.

Sementara kiran sudah selesai berganti pakayan.Dia pun segera turun ke lantai bawah menuju kedapur untuk membantu menyiapkan makan malam.

"Malam semuanya,,,sapa kiran dengan ramah sambil tersenyum manis.

Semua pelayan membalas sapaan kiran sambil menundukan kepala memberi hormat dan kembali lagi melanjutkan pekerjaan mereka.

"Kia bantuin ya mba,,ucap kiran pada mba ayu yang sedang mengatur makanan di atas menja makan.

"Mba ayu nolak juga non kiran pasti tetap akan membantu kan.."Jawab mba ayu sambil tersenyum ke arah kiran.

Kiran hanya tertawa mendengar jawaban mba ayu.Merekapun segera menyiapkan semua makanan di meja makan.

pada saat mereka tengah asyik menyiapkan makanan di meja makan,tiba-tiba bel rumah berbunyi.

Ting tong,,,,

Salah satu pelayan segera membukakan pintu rumah.

"Mana Arjun,,? aku ingin bertemu dengan dia."Kata wanita itu dengan kasar saat pintu rumah itu baru saja terbuka.wanita itu yang tak lain adalah Rena.

Pelayan itu sangat kaget saat dia baru saja membukakan pintu wanita itu langsung saja berteriak padanya tak ada ramah-ramahnya biar sedikit.Pelayan itu pun sangat tahu siapa Rena,wanita yang pernah tuannya ajak kerumah ini beberapa kali.

"It,,,itu mba,,,Tuan Arjun sepertinya masih berada di kamarnya.jawab pelayan itu dengan takut tanpa berani melihat pada Rena.Wajah wanita itu menurutnya sangat menyeramkan.

"Awas kamu,,,!! Rena langsung mendorong tubuh pelayan itu sampai punggung pelayan itu terbentur ke pintu dengan sangat kuat.Pelayan yang adalah seorang wanita itu langsung merintih kesakitan.

Kiran yang mendengar ada ribut-ribut di depan saling pandang bersama mba ayu.

"Ada apa ya mba? suara siapa sih itu,kasar banget.kata kiran.mba ayu hanya diam tak tahu mau berkata apa karena diapun juga merasah penasaran.

"Biar kia liat kedepan dulu ya mba,,,namun baru saja beberapa langkah kiran terhenti saat melihat wanita yang sudah berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah yang terlihat sangat marah.kiran juga melihat pelayan yang tadi membukakan pintu berada tak jauh dari arah belakang wanita itu sambil memegang punggungnya.

"Arjun,,,,arjun,,,,teriak Rena seperti orang kesetanan.Kiran memperhatikan Rena dengan wajah bingung.

"Arjun keluar kau,,,!! kau harus bertanggung jawab.Kata Rena lagi semakin menjadi.

Kiran semakin bingung tak mengerti apa yang di katakan Rena.kiran kembali saling pandang lagi dengan mba ayu yang juga tampak tak mengerti apa-apa.

Kiran pun menghampiri Rena yang sedang berdiri di ruang tengah yang tak jauh dari arah ruang makan.

"Mba Rena,,,ada apa mba? kenapa mba Rena marah-marah? tanya kiran yang sudah berdiri di hadapan Rena.

Rena menatap geram pada kiran sambil mengepalkan kedua tangannya.Dia begitu sangat membencinya sampai rasanya dia ingin segera membunuh kiran yang sedang berdiri hadapannya itu.

Kiran merasah takut melihat tatapan Rena yang seperti seekor singa yang siap untuk menerkamnya kapanpun juga.

"Gara-gara kau,Arjun memutuskanku,,Dia meninggalkanku cuman demi perempuan ingusan seperti dirimu,,sampai-sampai dia tak mau untuk bertanggung jawab atas anaknya yang berada di perutku ini.Rena berteriak di hadapan kiran.Dia begitu sangat frustasi karena Arjun sedari tadi tak bisah di hubunginya.Dan dia pun memutuskan untuk segera menemui Arjun di kediamannya.

Semua pelayan yang berada tak jauh dari tempat kiran dan Rena berdiri dapat mendengar apa yang di katakan Rena yang membuat mereka sangat terkejut.Apa lagi kiran,dia begitu sangat terkejut.Itu seperti kabar buruk bagi dirinya yang mambuat dia sangat syok sampai badannya terasah membeku tak bisah digerakan bahkan bibirnya serasa tak bisah untuk di buka.

Hatinya sangat sakit mendengar pengakuan Rena.Air matanya sudah menggenang di kelopak matanya sampai tatapannya menjadi kabur.Tanpa bisah di tahan lagi air matanya sudah mengalir di pipi mulusnya.

Kiran menghapus air matanya mencoba untuk bersikap tenang.Tetapi kemudian ingatannya kembali lagi saat dia pernah tak sengaja melihat suaminya dan wanita itu bercumbu mesrah didalam kamar yang saat ini sudah menjadi kamarnya juga.Air matanya pun kembali lagi mengalir saat mengingat kejadian itu di tambah sekarang wanita itu mengaku sedang hamil anak dari suaminya.Kiran pun berpikir Rena tak berbohong kalau dia memang sedang hamil.

Kiran kembali lagi menghapus air matanya dengan tangan gemetar."Bi,,,biar aku panggilin mas Arjun dulu." ucap kiran dengan suara bergetar menahan tangisannya.

Belum juga kiran untuk melangkah pergi.Rena langsung mencekal pergelangan tangan kiran dengan kuat yang membuat kiran kesakitan."Kau sungguh wanita murahan.sebelum kau hadir di hidup Arjun,,Arjun begitu sangat mencintaiku sampai kami sering menghabiskan waktu bersama.Dan lihat saja sekarang aku tengah hamil anaknya."Rena tersenyum licik sambil menatap kiran.Rena sengaja untuk memanas-manasi kiran,agar kiran sakit hati dan segera meninggalkan Arjun.

Hati kiran semakin sakit,dadanya terasa sesak seakan sulit untuk bernafas.Dia mencoba untuk bersikap kuat namun air matanya seakan tak mau berkompromi dengannya.

Mba Ayu dan semua pelayan menatap prihatin terhadap nasip kiran.Wanita itu yang begitu sangat baik terhadap mereka semua akan tetapi kehidupannya begitu sangat menyedihkan.Gadis itu bahkan tak pernah sekalipun marah kepada mereka semua.Akan tetapi gadis itu selalu saja tersakiti.Entah apa salah dan dosa yang gadis itu perbuat.Baru saja rumah tangganya rukun,sekarang badai besar kembali menghampiri kebahagiaan rumah tangganya.

😊😊😊😊😊

Próximo capítulo