webnovel

Apa maumu,,?

Rena menghempaskan pergelangan tangan kiran dengan kasar.sampai kiran sedikit tersungkur kebelakang.

"Awas kamu,,!! biar aku yang nemuin Arjun di kamarnya."Dengan kasar Rena mendorong kiran sanpai dia terjatuh kelantai.

"RENA,,,,,

Rena terkejut mendengar suara Arjun yang berteriak padanya.Arjun yang sudah berdiri di pertengahan tangga menatap tajam ke arah Rena yang sudah berani-berani berbuat kasar pada istrinya.

Mba ayu dan para pelayan terus memperhatikan dalam diam.Mereka langsung ketakutan saat melihat Arjun.

Arjun mendekati kiran membantunya untuk berdiri.Arjun kembali menatap pada Rena dengan perasaan geram.wajahnya merah padam menahan amarah yang sudah bergejolak di dalam tubuhnya saat melihat istrinya diperlakukan dengan kasar oleh wanita sialan itu.

"Berani-beraninya kau berbuat kasar terhadap istriku di dalam rumahku..!! kau sungguh wanita yang tak punya malu sedikitpun,kau wanita yang sangat menjijikan.Geram Arjun sambil menatap Rena dengan tajam.

Rena hanya tersenyum licik tak mempedulikan perkataan Arjun.kedua tangannya bersedekap di atas dadanya dengan santai.

"Kau mau pergi sendiri atau satpam yang akan mengusirmu!! kata Arjun lagi.

Akan tetapi Rena kini malah tertawa sambil bertepuk-tepuk tangan."Diam lah Arjun,,,!! ssttt,,,Rena manaruh jari telunjuknya di atas bibirnya sambil manatap Arjun yang sedang merangkul bahu kiran.Dia sangat kesal melihat kedekatan antara Arjun dan gadis itu sampai tangannya mengepal kuat."Tuh gadis ingusan kenapa belum pergi juga,,? aku udah memberitahukannya tentang kehamilanku,tapi kenapa dia sepertinya sama sekali tak terpengaruh dengan kabar ini? Sial,,,,"batin Rena merasa sangat geram melihat kiran yang belum pergi juga.

"Kau sudah lupa dengan ancamanku atau,,,,perkataan Rena terhenti karena Arjun langsung memotongnya.

"Apa maumu,,,? tanya Arjun dengan tatapan mata yang begitu dingin melihat kearah Rena.

Kiran langsung menatap Arjun yang berdiri di sampingnya dengan tatapan nanar dan juga tak mengerti ancaman apa yang di maksudkan.

Rena kembali tertawa sangat puas."Aku ingin tinggal di rumah ini di kamarmu.Dan untuk perempuan ini,,,Rena menunjuk ke arah kiran yang nampak terkejut."Kau harus menyuruhnya untuk segera pindah kekamar tamu,,!! Kata Rena sambil tersenyum sinis menatap kiran.Dia sengaja membiarkan kiran untuk tinggal di rumah itu dulu agar untuk membuat gadis itu sakit hati dan akan meminta cerai kepada Arjun."Sungguh kau memang sangat pintar Rena,,biarlah gadis ingusan itu tinggal di rumah ini dulu,,biar dia sedikit demi sedikit akan membenci Arjun dan segera meminta cerai kepada Arjun." batin Rena sambil tertawa bahagia di dalam hatinya.

Kiran hanya diam tak tahu mau berkata apa.Air matanya terus saja mengalir dan dengan cepat dia menghapusnya.

Sedangkan Arjun sudah mengepalkan kedua tangannya dengan kuat.Rehangnya mengeras dengan sempurna.Namun dia harus menahannya.Dia harus mengikuti kemauan wanita itu dulu untuk mencari tahu kebenarannya.Dia tak ingin kiran akan membencinya saat tahu bahwa dia telah menghamili Rena.

Arjun tak tahu kalau kiran ternyata sudah mengetahui semua itu.Saat dia turun kelantai bawah,dia hanya melihat kiran yang didorong oleh Rena sampai terjatuh.Saat Rena datang marah-marah kerumah itu,Arjun masih berada di dalam kamar mandi sehingga dia tak mendengar semua perkataan Rena.

"Kau mau bermain-main denganku Rena,,,lihat saja,setelah aku dapat bukti bahwa kau sama sekali tak hamil,aku akan langsung mengusirmu dari rumah ini.Berbahagialah dulu,,,!! kata Arjun di dalam hatinya sambil menatap Ke arah Rena yang sedang tersenyum bahagia.

Melihat Arjun hanya diam tak mengeluarkan suaranya.kiran langsung pergi ke lantai atas manuju kekamar.

Arjun tak berkata apa pun.Dia hanya menatap punggung kiran yang sudah menjauh dengan tatapan yang sulit.

Mba Ayu dan para pelayanpun segera pergi saat melihat kiran sudah meninggalkan tempat itu.mereka pergi kehalaman belakang.Mereka tak ingin terkena amarah tuan mereka itu.

Sesampai di kamar kiran langsung mengambil kopernya dan membereskan pakayannya memasukan kedalam koper dengan air mata yang terus saja mengalir dan ia pun terus menghapus air matanya itu.

Setelah selesai memasukan barangnya,kiran memandangi sekeliling kamar itu.kamar yang belum lama dia tempati kini akan dia tinggalkan lagi.Matanya melihat pada kantong pelastik yang berada di meja Rias.Dia pun segera mengambil semua benda yang ada di kantong pelastik itu yang Arjun belikan untuknya tadi dan memasukan kedalam kopernya.Setelahnya dia pun segera keluar dari kamar itu turun kelantai bawah.

Arjun tertegun saat melihat kiran yang turun sambil membawa kopernya.Sedangkan Rena tersenyum senang melihat itu.

"Kalau kau mau meninggalkan rumah ini dan kembali lagi kerumah ibumu di panti asuhan,maka kau akan melihat kesedihan dimata ibumu karena melihat anaknya telah gagal dalam rumah tangganya.Kalau aku sama sekali tidak keberatan kau mau meninggalkan rumah ini.Tapi kalau kau mau ibumu untuk tetap bahagia,kau harus tetap tinggal di rumah ini,,!! Kata Arjun dengan nada datar sambil melihat ke arah kiran.

Kiran sangat terkejut mendengar perkataan Arjun yang kembali berubah seperti pertama dia menikah dengan pria itu.Dia pun menatap Arjun dan tatapan mereka saling bertemu.Air matanya sudah kembali mengalir walaupun dia sudah berusaha untuk menahannya.Melihat tatapan pria itu yang begitu dingin menatapnya,dadanya terasa sangat sesak.

kiran memang berencana untuk pergi dari rumah itu,akan tetapi mendengar perkataan Arjun yang mengingatkan dia pada ibunya,dia pun mengurungkan niatnya.Dia tak ingin membuat ibunya bersedih dan merasah bersalah.

Arjun sengaja berkata seperti itu mengingatkan kiran pada ibunya agar kiran tak meninggalkan rumahnya.Hatinya tak sampai hati berkata demikian pada gadis itu dengan kasar.Namun harus dia lakukan.

Sedangkan Rena di dalam hatinya bersorak kegirangan."Lihat saja,,,kau akan sangat menderita.Dasar bocah ingusan,,berani-beraninya kau merebut Arjun dariku,sekarang kau terimah akibatnya." ucap Rena dalam hatinya sambil tersenyum licik ke arah kiran.

Kiran membawa kopernya kekamar tamu yang berada di lantai bawah berdekatan dengan kolam renang tanpa berbicara sedikitpun.

Melihat kiran tak jadi pergi Arjun bernafas lega."Maaf kan aku sayang,,aku tak bermaksud untuk menyakitimu.Aku akan menjelaskan semuanya padamu bilah nanti waktunya tepat.Aku sangat mencintaimu kia..Batin Arjun yang begitu sangat terpukul melihat kesedihan istrinya.

Arjun mengalihkan pandangannya kearah Rena yang masih sedang tersenyum-senyum bahagia.Menatap Rena dengan sangat geram.Setelahnya dia segera pergi menuju keruang kerjanya.Rasa laparnya yang tadi dia rasakan sudah hilang entah kemana.yang dia rasahkan sekarang adalah kemarahan yang begitu besar.

Rena tak perduli,yang terpenting dia sudah bisah tinggal di rumah yang sangat mewah ini.Rena pun pergi keluar untuk mengambil kopernya yang memang sudah dia siapkan di dalam mobilnya.Seakan dia tahu kalau dia akan tinggal di rumah itu.Setelahnya dia masuk kembali dengan membawa kopernya naik kelantai atas kekamar Arjun yang memang dia sudah ketahui tempatnya.

😊😊😊😊😊

Próximo capítulo