webnovel

Ini Namanya Kecanduan Diablo

Editor: Wave Literature

"Apakah game yang mereka berdua mainkan ini adalah Diablo?" Tanya Bai Lang yang mulai paham setelah mendapatkan penjelasan dari Fang Qi, dan melihat permainan mereka.

"Tapi... apakah benar-benar seajaib itu?" Bai Lang adalah seorang kultivator yang memiliki energi spiritual yang sangat tinggi, dan telah melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia. Ia telah melihat berbagai macam artefak spiritual, tetapi belum pernah mendengar, apalagi melihat artefak spiritual milik Fang Qi.

Si loli kecil, Jiang Xiaoyue yang ada di sebelahnya tampak mendengar dengan seksama. Ia sudah berulang kali mendengarkan Fang Qi memperkenalkan game tersebut. "Apakah game itu benar-benar sebagus itu?" Tanyanya penasaran.

"Hah! Aku yakin ia hanya melebih-lebihkan." Gumam Jiang Xiaoyue yang merasa ragu dengan ucapan Fang Qi.

Bai Lang juga meragukan kebenaran dari perkataan Fang Qi, tetapi pemimpin kota bahkan memainkan game tersebut. Itu artinya, pasti ada sesuatu yang disembunyikan di tempat ini. "Karena aku datang ke sini untuk mencari informasi, mungkin aku juga harus mencoba game itu."

Bagi seorang kultivator sepertinya, 10 keping roh kristal bukanlah perkara mahal atau murah. Ia bisa mengeluarkan 10 keping roh kristal demi mendapatkan informasi, dan mencari tahu kebenaran dari game tersebut. Apakah game itu memang bagus atau tidak.

"Haruskah aku mencobanya?" Bai Lang mengerutkan keningnya lalu mengeluarkan 10 keping roh kristal. "Apakah game mu ini memang semahal ini?" Tanyanya pada Fang Qi.

"Menurutmu, apakah semua pelanggan di tokoku terlihat seperti orang idiot?" Balas Fang Qi dengan santai.

Jika game di warnet Fang Qi terlalu mahal dan tidak layak, mungkin akan ada begitu banyak orang yang memainkannya.

"Baiklah. Kalau begitu aku akan mencobanya." Ujar Bai Lang, tetapi ia masih sedikit ragu. "Tapi setelah aku mencobanya dan menemukan rahasia di balik semua ini, maka aku tidak akan segan-segan untuk membuat hidupmu sengsara."

Jiang Xiaoyue memutar bola matanya setelah mendengar ucapan tersebut. Ia sudah melihat dengan matanya sendiri bagaimana para kultivator yang lebih kuat darinya telah diusir dari toko ini dalam sekejap mata.

Tetapi apakah game itu memang sebagus itu? "Apakah menyenangkan kalau hanya bisa bertempur di lokasi yang berbeda?" Tanya Jiang Xiaoyue yang meragukan game tersebut.

Jika gamenya sesederhana itu, Diablo II tidak akan populer.

Setelah Bai Lang masuk ke dalam game, awan gelap langsung menyambutnya. Ia sedang berada di sebuah perkemahan yang kotor, dan ada banyak pejalan kaki yang berlalu-lalang. Hal ini sudah menjelaskan betapa ajaibnya game ini, hingga membuat para pemain tenggelam dalam permainan, dan Bai Lang menjadi semakin ingin berkeliling.

"Halo! Orang asing!"

"Ha… halo!" Bai Lang menyapa balik dengan canggung. Ia tidak menyangka ada orang yang akan menyapanya, lalu ia mulai bertanya tentang Rogue Encampment1.

Bai Lang mendapatkan banyak informasi tentang game ini, seperti tragedi Tristram dan Legenda Monastery setelah mengobrol dengan Warriv.

Bai Lang adalah seorang kultivator yang menjelajahi dunia, dan karakter yang ia mainkan juga seorang petualang. Karena itulah ia merasa seperti masih berada di dunia nyata, dan tak sengaja berjalan ke tempat yang ajaib.

"Jangan khawatir, aku akan membunuh semua iblis di sini." Ujar Bai Lang setelah mendengar penjelasan dari Warriv. 

Semakin ia bermain, ia menjadi semakin terpesona dengan game Diablo II.

"Aku harus bermain lebih lama." Gumam Bai Lang pada dirinya sendiri. "Aku akan pergi setelah membunuh bos, lalu naik level dan mencari tahu tentang Frozen Armor2."

Setengah jam kemudian.....

Di luar toko, ada seorang kultivator perempuan yang memakai pakaian berwarna merah, dan seorang kultivator pria paruh baya yang sudah tidak tahan menunggu Bai Lang.

"Taois Zhan, kenapa Kak Bai belum keluar juga? Ia tidak terlibat dalam masalah, kan?" Tanya kultivator perempuan yang terlihat khawatir.

"Meskipun saudara Bai terlalu hiperaktif, tapi ia selalu berpikir sebelum melakukan sesuatu. Apakah sesuatu benar-benar terjadi padanya?" Ujar Zhan Yan sambil mengelus jenggotnya.

"Kalau begitu, haruskah kita masuk dan melihatnya?"

"Ayo, jika terjadi sesuatu padanya, kita bisa membantunya." Balas Zhan Yan.

"Ide yang bagus."

Mereka berdua lalu memasuki toko, dan merasa lega karena para tentara tidak menghentikan mereka.

Begitu mereka memasuki toko, mereka melihat Bai Lang yang fokus memainkan Diablo di balik layar komputer.

"Kak Bai!" Panggil kultivator perempuan berbaju merah.

"Saudara Bai!" Panggil Zhan Yan sambil menghampiri Bai Lang. "Apakah mereka tidak membiarkanmu pergi?" Tanyanya.

"Ha?" Bai Lang menggaruk kepalanya setelah melihat mereka berdua sangat cemas. "Kenapa kalian datang kemari?"

"Ini sudah setengah jam tapi saudara Bai belum keluar, jadi Adik Zhou khawatir padamu. Apakah mereka tidak memperbolehkan mu keluar dari sini?" Kata Zhan Yan.

"Iya, kami khawatir pada mu." Ujar kultivator berbaju merah. "Kita masih harus melanjutkan pencarian dan tidak boleh membuang waktu lagi." Imbuhnya.

"Sudah setengah jam?" Tanya Bai Lang yang tidak sadar kalau waktu sudah berlalu cukup lama saat ia sedang asyik bermain game.

"Tunggu dulu." Ujar Bai Lang yang masih ingin bermain game. "Beri aku setengah jam lagi, aku harus membunuh bos di Den of Evil."

"Apa? Den of Evil?" Tanya mereka berdua yang langsung merasa waspada. "Haruskah kami membantumu?"

Bai Lang langsung teringat dengan An Cheng dan lainnya yang bermain dan menyelesaikan misi pencarian bersama, dengan lebih cepat.

"Boleh." Jawab Bai Lang. "Pak! Tolong aktifkan akun mereka, kami ingin bermain selama satu jam."

"Kenapa kita harus mengaktifkan akun hanya untuk bertarung di Den of Evil?" Tanya mereka yang terlihat bingung.

Tapi tak lama kemudian....

"Taoist Zhan! Lepaskan lebih banyak Charged Bolt!"

"Adik Zhou, Forst Bolt! Forst Bolt!"

"Biar ku tahan para Corpsefire3! Kalian bunuh Fallen Shaman saja!"

"Tahan sedikit lagi! Monster bos akan meledak!"

"Cepat lihat, kenapa nama barangnya ditulis dengan warna kuning?!"

"Sepatu bot tulang! Aku tidak tahu kalau ada benda seperti ini."

Ternyata setelah monster bos meledak, akan ada barang bagus yang muncul. Hal tersebut membuat mereka sangat senang.

"Game ini menarik!" Ujar Zhan Yan dengan mata yang tampak bersinar cerah.

"Kami tambah satu jam lagi!"

"Bukankah tadi kalian bilang harus melakukan sesuatu?" Tanya Jiang Xiaoyue sambil menerima uang dari mereka.

"Hmm…." Mereka hanya saling melirik dan tak yakin harus menjawab apa.

Padahal mereka belum mencoba barang bagus itu, tapi apakah mereka benar-benar harus pergi sekarang?

Kalau begini jadi tidak mengasyikkan!

"Bagaimana kalau..." Ujar Bai Lang yang hendak mengusulkan sesuatu. 

"Aku akan mencoba benda yang memiliki tulisan berwarna kuning untuk mencari tahu seberapa kuat benda itu, dan kalian bisa mempelajari keterampilan baru lalu kita bisa pergi. Bagaimana menurut kalian?" Usul Bai Lang.

"Boleh juga. Kita bisa pergi nanti, karena benda itu tidak mungkin lari ke mana-mana." Balas Zhan Yan.

"Iya, lagipula game ini benar-benar menarik. Mari kita bermain lebih lama lagi."

Setelah satu jam berlalu lagi...

"Jurus Inferno ini luar biasa sekali!"

(Inferno adalah jurus yang dimiliki oleh Sorceress yang tergolong dalam sihir penyerangan elemen api)

"Saat aku menggunakan Frozen Armor, monster-monster itu langsung membeku setelah menyentuhku. Ini luar biasa sekali!"

"Kenapa jurus dan mantra sihir ini tidak ada dalam kehidupan nyata?"

"Mantra ini sangat rumit, tapi mungkin saja mereka benar-benar ada."

"Ayo, kita harus segera meneruskan pencarian kita."

"Ayo kita ke Burial Grounds dan mencari Blood Raven."

"Permisi, kita mau main satu jam lagi."

Jiang Xiaoyue pun terdiam.

"Putri curiga, jangan-jangan pemilik tempat ini menaruh zat adiktif pada game agar mereka kecanduan." Gumam Jiang Xiaoyue sambil melirik curiga ke arah Fang Qi, setelah menerima uang dari mereka.

Semakin Jiang Xiaoyue memikirkannya, ia menjadi semakin waspada dengan Fang Qi. "Jangan-jangan aku bekerja di tempat kultivator jahat yang melakukan penipuan?!" Ujar Jiang Xiaoyue sambil memandang Fang Qi dengan penuh kewaspadaan.

"Kenapa aku merasa seperti sedang bekerja di tempat yang salah….." Keluh Jiang Xiaoyue ingin menangis.

Próximo capítulo