saat di perjalanan ke sekolah, banyak sekali pandangan ke arah kami berdua... tidak melainkan pandangan mereka tertuju pada wanita muda di sampingku, yaitu altria.
tentu saja bukan hanya karena altria cantik dan anggun, tetapi karena dia adalah orang barat.
orang jepang, mempunyai ketertarikan yang sangat berlebihan untuk orang asing. terutama dari amerika atau negara eropa lainnya.
misalnya, seseorang dari kelas pergi liburan ke amerika, dia akan segera dikerubungi seperti permen yang terjatuh dan di kelilingi semut.
(author note: well, itu cuma informasi yang saya dapat dari youtuber favorit saya namanya channelnya Sora The Troll)
bukan karena itu saja yang membuat altria menjadi pusat perhatian, juga karena altria mengenakan pakaian pelaut sambil membawa senjata... mereka berpikir sedang bercosplay, dan mereka pikir jika altria adalah orang barat yang tergila-gila dengan budaya jepang...(wibu)
karena sudah terbiasa dengan tatapan banyak mata, altria tidak merasa tertekan akan hal tersebut. itu karena dia adalah seorang Raja Britanian.
"master, aku sangat beruntung dan bersyukur karena aku adalah servant pertama yang master panggil"
entah dari mana tiba-tiba altria berbicara seperti itu.
aku melihat sekeliling dan dan sepertinya tidak ada yang mendengar altria yang memanggilku master...
melihat wajahku seperti membaca pikiranku, altria membuka mulutnya lagi.
"tenang saja master, aku menggunakan sihir yang aku pelajari dari Ren yang membuat pembicaraan kita tidak terdengar oleh orang lain."
"fuuuhh lain kali bilang-bilang... itu ga baik buat hatiku..."
"tapi tubuh master baik-baik saja... tidak ada yang aneh..."
"itu perumpamaan"
"?"
"lupakan.."
setelah tiba di gerbang sekolah, kita berdua berpapasan dengan Sakurajima Mai.
aku sedikit terkejut, karena dia adalah salah satu murid disini.
dia juga satu kelas dengan morishima haruka. karena kelas tiga mempunyai gedung sendiri olahraga, maupun fasilitas lainnya, jadi bertemu dengan kelas tiga kesempatan nya sangat kecil.
alasan kenapa kelas tiga berbeda gedung adalah untuk meningkatkan kualitas belajar dan tidak terganggu oleh adik kelas mereka agar meningkatkan kesempatan para lulusan diterima di universitas nanti.
gedung antara kelas 2 dan kelas 1/2 lumayan jauh.
itulah kenapa aku tidak bertemu dengan morishima lagi setelah keluar dari rumah sakit saat di sekolah.
Sakurajima hanya melihatku sebentar lalu pergi begitu saja. aku juga tidak menyapa dirinya karena permintaannya kemarin untuk melupakan kejadian kemarin.
well walaupun aku tidak bisa melupakan hal tersebut yang sangat jarang terjadi, apalagi melibatkan perempuan cantik seperti dirinya yang mengenakan kostum kelinci...
"Ryuu?"
"apa yang mereka lakukan..."
aku melihat ke arah jendela kelas 2-B dimana kelasku berada...
///----///
disisi lain...
"beruntungnya si ryuu... dia di tawarin untuk menjadi guru les untuk murid pindahan yang kembar 5 itu... aku sangat cemburu" –Umehara
"tetapi dilihat dari sifat sahabat kita ini, dia pasti menolak hal tersebut." –Junichi
"betul juga..." –Umehara
"tapi manusia bisa berubah" –junichi
"no impossibruh. lu tau sendirikan si Ryuu, dia bahkan berani bolos di hari test di adakan demi menonton anime kesukaannya."
"..." –Junichi
dia tidak menjawab pertanyaan umehara dan hanya melihat ke jendela dimana gerbang sekolah yang penuh dengan murid dengan banyak ekspresi.
"oh iya hachiman mengajak kita ke internet cafe nanti setelah pulang sekolah." –Umehara
"apa kalian tidak bosan dengan game yang mainstream itu..." –Junichi
"yahh karena main WoW(War of Warcarft) kita selalu kalah jika tidak ada ryuu... dan sepertinya dia sangat sibuk akhir-akhir ini" –Umehara
"Osu!" –Hachiman
tidak seperti di cerita aslinya, hikigaya hachiman tidak sepenuhnya loner.
berkat umehara yang overfriendly dengan siapapun, dia mengundang hachiman yang bahkan teman sekelasnya tidak banyak yang tau jika dia adalah satu kelas dengannya, mengajak hachiman untuk bermain pc game, karena akhir-akhir ini ryuu sibuk dengan urusannya.
mereka bertiga menjadi teman dekat dalam waktu singkat dan berteman juga dengan ryuu.
hachiman yang sekarang tidak berpikiran untuk melakukan sesuatu sendirian seperti di cerita aslinya meskipun mengorbankan dirinya demi orang lain, melainkan dia saat ini tidak mencari ketulusan, tetapi berusaha untuk menjaga ikatan dan pertemanan yang saat ini dia punya dengan mereka bertiga.
"Osu" –junichi&umehara
"kalian ngobrolin apaan?" –Hachiman
"tentang ryu"
"hoo... oh iya pas gue di panggil sama hiratsuka sensei, dia bilang kalo dia sibuk karena kerabat jauhnya dari inggris datang dan tinggal di rumahnya."
"ahh naruhodo" –Umehara
"sodeska..." –Junichi
tetapi saat mereka melihat kejendela, mereka bertiga ekspresi terkejut dan ketidak kepercayaan di wajah mereka sangat jelas termasuk teman sekelas mereka yang melihat keluar jendela.
disana Ryuu, menggandeng dua perempuan cantik.