Nana pun menantang tatapan Lion lalu dengan nakalnya ia mencium bibir Lion lebih dulu sambil tersenyum malu.
Seketika itu Lion kaget karena ia masih ingat kalau Nana menolaknya tapi sekarang malah dia yang lebih dulu memulainya.
Lion tersenyum dan dengan pelan ia langsung mencium bibir Nana. Perlahan demi perlahan sampai menjadi buas, setelah itu Lion merayap seperti semut di tubuh Nana yang sudah lama menjadi candu baginya.
Walaupun itu bukan pertama kalinya buatnya, tapi tubuh Nana selalu menjadi candu untuknya.
"Aku ingin melakukannya dalam banyak ronde. Apakah kamu mau?" Tanya Lion setelah melepas pakaiannya. Ia terlalu rindu sehingga ia ingin memperpanjang durasinya lebih lama dari biasanya.
"Berapa lama sanggup mu sayang?" Nana sengaja bertanya untuk memancing Liom mengucapkan hal yang lebih vulgar agar ia juga ikut terprovokasi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com