webnovel

chapter 14

tidak terasa kehamilanku memasuki usia 5 bulan,membuat berat badanku naik 6 kg dan sering membuatku agak limbung karena perut ku yang membesar. Pusar ku sudah menyembul ke luar, saat aku mengenakan daster tipis perutku seperti memiliki tombol. dan saat menggosok gigi, gusi ku mudah sekali berdarah.

aku sedang membolak balik album mini dari awal aku hamil hingga usia ke 5 ini, mengelus foto usg bayiku. kami menolak untuk mengetahui jenis kelamin bayiku, aku ingin menjadi kejutan.senyum bahagia selalu menghiasi bibirku beberapa bulan belakangan ini, apalagi dengan sikap william yang sudah memperlakukanku dengan hangat. mungkin bayi kami membuatnya sedikit melunak.dia juga selalu menemaniku ketika cek up dan aku mulai sering mengunjungi kantor nya atas permintaan nya, walaupun sampai di kantornya aku sering tertidur.william sepertinya tidak ingin berjauhan dari bayi kami. dia sering mencium perutku dan membacakan cerita sebelum tidur untuk bayi kami.

william : apa yang sedang kau lakukan? tanya william melaui pesan.

katia : aku sedang memasang foto usg bayi kita yang terbaru ke albumnya. jawabku sambil mengirimkan foto jepretan kamera ponselku.

william : bisa kau datang ke kantorku. aku merindukan baby kita,☹️.balasnya

katia : 😩jadi kau hanya merindukan bayi kita? aku tidak?😭😭

william : ibunya sangat crewet, dia sering memarahiku, menyuruhku beli ini dan itu tidak perduli jam berapapun harus mau,kalau aku pulang telat dia selalu menyuruhku tidur di kamar tamu . balas william

katia : 😡😡😡😡😡

william : 😆😆😆bercanda

katia : 😒😒😏

william : 😘😘😘 sopir akan menjeputmu lima belas menit lagi.

william sedang berbicara di telepon kita aku memasuki ruangannya, dia menoleh kearah ku dan berdiri menyambutku." bicara dengan asistenku saja detail nya." ucapnya di telpon kemudian memeluk dan mencium pipiku. dia menarikku menuju kursinya dan menyuruhku duduk dipangkuannya." nanti setelah di pelajari teamku, kami akan memberitahu anda hasilnya langsung".setelah mendengarkan jawaban dari lawan bicaranya yang di telpon william akhirnya menyudahi pembicaraannya.

" bagaimana kabar baby ku?" tanya william pada perutku." baik, ibunya pun baik" jawabku membuat william menoleh menatapku sambil tersenyum."aku menyiksa ayahnya setiap saat, memarahinya, menyuruhnya meski tengah malam. hal itu membuatku bahagia"." kataku mengungkit isi pesannya padaku membuat william terkekeh.

" gawat mama mu marah, bisa bisa papa tidur di luar ni nanti malam" kata william ke baby ku.

Próximo capítulo