webnovel

Pesan terakhir

"Kenapa?! Gak seneng? Jangan kurang ajar sama orang tua!" Mertuaku melengos begitu saja.

Bisikan-bisikan itu kembali terdengar, menyuruhku untuk mendorong tubuh mertuaku, menginjaknya, dan membungkam mulutnya dengan senjata tajam!

"Kenapa cuma berdiri! Beresin rumah ini!" teriaknya dari dapur. Aku hanya menoleh sesaat, lalu berjalan keluar.

Umpatan dan teriakan mertuaku mengiringi langkah kakiku, sepanjang jalan tetangga menatapku. Aku sudah terbiasa menahan malu karena ulah mertuaku itu.

Aku bisa gila bila berlama-lama di rumah itu! Berjalan sekitar tiga meter dari rumahku, baru menemukan gang, dan memesan ojek pangkalan.

"Bang, ke rumah sakit Pelita, ya. Berapa?" tanyaku pada ojek langganan.

"Mau jenguk Mbak Erna, ya?" Aku hanya mengangguk.

"Ayo, Fito di depan apa di belakang sama Mama?" tanya Bang Avan, ojek langganan kami.

"Sama Mama," jawab Fito.

"Berapa, Bang?" tanyaku kembali.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com