Azam mengantarkan aku pulang ke rumah kontrakan. Sebelum pulang, ia mengajak aku dan Fito makan di restoran mewah. Sontak, aku enggan menurunkan kakiku.
Azam mengetuk kaca jendela mobil. "Ada apa?" tanyanya. Azam mematung diluar mobil, sedangkan tanganku menahan pintu agar tidak terbuka. Aku hanya menggeleng, saat kaca pintu turun sedikit.
"Ayo, kasihan Fito pasti udah lapar," imbuhnya. Aku melirik Fito sekilas.
"Tapi, aku berpakaian seperti ini ...," lirihku.
Azam tertawa dan masuk kembali ke dalam mobil. "Maaf, aku lupa. Bagiku, kamu itu tetep manis, kok, berpakaian seperti apa juga." Azam masih terkekeh.
Aku menghela napas, "Aku memang memalukan, ya." Menatap keluar jendela sambil menyenderkan kepala.
"Baju yang kemarin gak dipakai?" tanyanya. Aku menoleh, lalu menghela napas kembali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com