Suatu hari, di rumah sakit yang selalu sunyi di Kota Jakarta, tiba-tiba ramai kedatangan tim polisi.
Purnomo memimpin orang-orang ke depan bangsal Lia, dan melihat seorang pria bertubuh besar setinggi lebih dari dua meter menghalangi pintu.
"Permisi, apa ini kamar Lia?" seorang polisi melangkah maju dan bertanya.
Ben bersandar di pintu dengan kedua tangan di dilipat. Karena ukurannya yang besar, dia memblokir pintu dengan erat. Jika mereka ingin masuk, dia harus melepaskannya.
"Ya! Ada apa?" Ben menjawab dengan jelas. Dia tidak memiliki kesan yang baik tentang para polisi itu. Dia sangat mengagumi bos Mail sekarang, semuanya sesuai harapan Mail, tidak buruk sama sekali.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com