Halo🙋(melambai)
.
Saya membatasi jumlah kata dalam BAB, Novel yang saya ketik.
Maksimal atau paling banyak kata dalam BAB adalah 1.000 – 1.500 Kata. Dan yang paling sedikit adalah 700 Kata.
Tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang dari target.😚
Itu pertanyaan yang sering di ajukan.
______________________________________
Beberapa hari kemudian, Resa sudah tidak lagi melakukan tindakan centil pada Zhu Zheng.
Dan banyak pertanyaan yang Resa ingin katakan pada Zhu Zheng. Tapi tidak masuk akal jika dia bertanya secara langsung padanya
Resa merasa sangat galau, sampai membuatnya tidak bersemangat lagi seperti sebelum-sebelumnya.
Resa merasa bingung. Kenapa Zhu Zheng mencium RanRan(?) Padahal itu hanya godaan kecil darinya (Resa). Bagaimana dengan apa yang dilakukan RanRan selama ini, seperti naik ketempat tidur, bugil, dan duduk di pangkuan Zhu Zheng(!)
Resa berpikir keras sampai wajahnya tiba-tiba memucat.
Resa, "..." RanRan dan Zhu Zheng sudah pernah melakukan seks bersama!!!
Memikirkan itu saja membuat Resa merasa terpukul. Resa merasa tidak terima.
Zhu Zheng menuruni tangga dan berjalan ke arah Resa yang sedang menonton TV.
Saat ini Zhu Zheng telah berpakaian kantor lengkap dan sangat tampan di lihat.
"Aku akan ke kantor, jika terjadi sesuatu telpon saja aku."
Tidak ada jawaban balik dari Resa. Si ulat kepompong itu hanya fokus menonton TV, tanpa memiliki sedikit niat untuk menoleh ke samping.
"RanRan, berhenti bertingkah. Bukannya aku sudah meminta maaf mengenai ciuman beberapa hari yang lalu?!"
Masih tidak ada jawaban dari Resa.
"RanRan..."
"Aku tidak memiliki nomor ponselmu. Dan lebih tepat aku tidak punya ponsel." Ucap Resa tanpa menoleh ke arah Zhu Zheng.
Kesal💢
"Ok. Terserah padamu saja, jika terjadi apa-apa jangan pernah mencariku." Kata Zhu Zheng dan melangkah pergi.
"Kenapa aku bisa menyukaimu?" Kata Resa pelan. Tapi perkataan itu dapat di dengar oleh Zhu Zheng.
Zhu Zheng menghentikan langkahnya dan balik menatap Resa yang saat ini juga sedang menatapnya.
"Kamu bahkan tidak pernah memikirkanku walaupun hanya sedikit. Aku sangat menyesal jatu cinta padamu."
Resa menghembuskan napas dan kembali menonton TV, "Betapa sia-sianya hidupku, memikirkan orang yang hanya menganggapku tidak pernah ada di dunia."
"Apa maksudmu."
"Tidak. Aku hanya mengulang kembali kata-kata yang ada di drama TV..."
Resa kembali menatap Zhu Zheng sambil tersenyum, "Pergi sana ke kantor, tidak perlu meminta izin padaku. Aku bukan istrimu."
Merasa ada yang salah dengan tingkah RanRan, Zhu Zheng mengambil telponya dari balik jas dan menelpon seseorang, "Bawa semua berkas yang perlu aku periksa dan tanda tangan ke rumah Resa sekarang. Beritahu Lili untuk menyelesaikan laporan ke uangan bulan ini secepatnya."
Zhu Zheng mengakhiri panggilan telpon dan melangkah ke arah Resa.
Zhu Zheng duduk di samping Resa, "Jangan mengabaikanku. Aku tidak suka."
Resa masih menatap TV yang terputar, wajahnya terlihat tenang tanpa ada sedikit jejak kemarahan, kedua tangannya yang memeluk bantal dengan sangat erat, tidak bisa membohongi penglihatan Zhu Zheng.
RanRan/Resa sedang marah.
Selama satu tahun dua bulan, Resa mengejar Zhu Zheng tanpa hasil. Zhu Zheng selalu saja mengabaikannya, dan menatap dirinya jijik. Tapi itu semua tidak membuat Resa marah dan kecil hati.
Namun sekarang, ia hanya mengabaikan Zhu Zheng selama lima hari saja, sudah membuat pihak lain merasa kesal dan bersalah.
Sepuluh tahun yang lalu, bahkan tidak terlihat sedikitpun rasa bersalah di mata Zhu Zheng karena mengabaikannya (Resa). Malahan Zhu Zheng terlihat santai dan biasa-biasa saja, seakan-akan dirinya dan Resa tidak pernah terjadi apa-apa.
Sayang sekali rasa marah dan kesal Zhu Zheng saat ini di tunjukan pada pemilik tubuh ini, RanRan.
Zhu Zheng. Pria ini mungkin telah jatuh hati pada RanRan. Pikir Resa.
Jika Zhu Zheng benar-benar tidak menyukai RanRan pasti dirinya akan menolak dengan tegas seperti sebelumnya, dimana RanRan sangat ngotot ingin tinggal bersamanya.
Saat Resa/RanRan masih berada di rumah sakit dan telah di pindahkan di ruang rawat inap selama kurang lebih lima hari. Pada saat itu Lili mengeluh pada RanRan karena telah melakukan tindakan nekat.
Dari kata-kata yang di ucapkan oleh Lili, Resa bisa simpulkan. Bahwa pria yang bernama RanRan ini telah mengakhiri hidupnya dengan cara mengiris kedua tangannya. Hal itu di lakukan hanya karena masalah sepele yang tidak berhasil dia dapatkan...
Yaitu perhatian Zhu Zheng.
Pria yang bernama RanRan ini adalah pria yang sangat angkuh dan tidak tahu malu. Apa yang dia inginkan harus bisa dia dapatkan, apapun itu.
Salah satunya, ingin memiliki Zhu Zheng.
RanRan bahkan dengan sangat berani menemui ibu Zhu Zheng dan para tetua keluarga, dan mengatakan dengan sangat tegas bahwa dirinya ingin tinggal bersama Zhu Zheng dan ingin menikahinya.
Sangat berani. Tapi itulah yang Resa suka dari RanRan, keberanian dan jiwa tidak tahu malunya.
Ibu Zhu Zheng dan para tetua hanya menggeleng-gelengkan kepala mereka saat mendengar ocehan yang diberikan anak berusia 19 tahun di depan mereka.
Ibu Zhu Zheng menghembuskan napas dan berkata, "RanRan, sampai berapa kali tante mau bilang kepadamu, tante menerima saja jika RanRan hidup bersama Zheng. Tapi kembali lagi pada Zheng. Zheng mau tidak hidup bersama RanRan? Tapi selama ini, RanRan sudah lihatkan sendiri sikap Zheng pada RanRan? Kasar dan tidak perduli sedikitpun. Dan RanRan juga tahu, kalau Zheng memiliki orang yang dia cintai! Jadi berhentilah mengejar Zheng. Itu hanya membuang-buang waktu mudamu."
"RanRan tidak perduli. RanRan tidak mau tahu, kakak Zheng harus hidup bersama RanRan... RanRan juga tidak perduli kalau kakak Zheng punya orang yang di cintainya..."
"Dan apalagi selama ini, RanRan tidak pernah melihat rupa dan wujut orang yang di cintai kakak Zheng." Kata RanRan acuh tah acuh.
Tidak sampai di situ saja, RanRan bahkan sampai datang ke kantor Zhu Zheng dan mebuat ke kacauan, sampai mau tidak mau Zhu Zheng harus menyeretnya keluar.
Zhu Zheng mengambil ponselnya dan menelpon ibu RanRan yang merupakan tantenya sendiri.
(Info : Ibu RanRan bersaudara dengan Ibu Zhu Zheng)
Zhu Zheng mengatakan melalui telpon untuk membawa RanRan pulang atau dia akan membawa RanRan ke kantor polisi karena sudah membuat keributan.
Sesampai di rumah, RanRan di marahi kedua orangtuannya dan mendapat tamparan di wajah dari Ibunya. Hal itulah yang membuat RanRan kesal dan marah sehingga membuatnya nekat mengakhiri hidupnya sendiri.
Kembali lagi pada dua orang pria yang tengah duduk di ruang tamu. Di mana yang tubuh kecil mengabaikan yang tubuh besar, dan yang tubuh besar duduk frustasi di samping yang tubuh kecil.
"Jangan marah... Aku minta maaf jika aku salah."
"Aku tidak marah." Jawab Resa dengan pandangan mata masih terfokus pada TV.
"Tapi kenapa kamu mengabaikanku?"
"Aku tidak."
Zhu Zheng mengacak-acak rambutnya karena frustasi, rambut yang awalnya tertata rapi di kepala kini telah berantakan, dasi yang terpasang rapi di lehernya sudah ia longgarkan, dan jas yang ia pakai kini sudah ia buka.
Beberapa saat kemudian ketukan pintu terdengar dari luar, dan asisten rumah tangga berjalan ke pintu untuk membukannya.
An berjalan ke dalam rumah menuju keruang tamu. Ketika sampai di ruang tamu, An sedikit terkejut ketika melihat pemandangan yang tidak seperti biasanya. Zhu Zheng yang sama sekali tidak memperdulikan keberadaan RanRan ini, kini tengeh terlihat frustasi karena di abaikan RanRan.
Tontonan macam apa ini(?) Pikir An.
"Ow..ow..ow... Mataku yang bermasalah atau apa. Kamu terlihat seperti bucin."
"Diam." Marah Zhu Zheng.
"Ok, ok. Aku diam." An menaruh setumpuk berkas di atas meja.
Resa menatap An terkejut.
"An," Guman Resa pelan.
Melihat ke akrapan An dan Zhu Zheng membuat resa semakin kesal.
Kalian juga pasti tahu, betapa tidak sukannya Resa pada An karena terlalu melekat dengan Zhu Zheng.
An menatap rumah Zhu Zheng yang baru dengan tampang kagum.
An, "Aku tidak pernah berpikir kalau Resa ternyata berasal dari keluarga konglomerat. Pantas saja, selama sepuluh tahun— .... (kamu mencarinya, di mana-mana tidak pernah di temukan)."
(info : Kata yang berada di dalam kurung di atas adalah kata yang ingin di ucapkan An)
"Diam." Potong Zhu Zheng.
"Ok, ok, aku diam."
"Kembali ke kantor. Wakili rapat untuku jam satu siang ini." Kata Zhu Zheng pada An.
"Hey... Kamu menghindari rapat kerjasama dari perusahaan Anita lagi? Sampai kapan kamu akan mengabaikannya?"
Mendengar nama Anita di sebut, Resa langsung dengan cepat menatap An.
Zhu Zheng, "Berhenti menyebut namanya. Itu membuatku merasa kesal."
"Hey, jangan mengatakan seperti itu. Begitu juga dia adalah teman kita, dan mantan tunanganmu."
Mantan tunanganmu.
Mantan tunanganmu.
Mantan tunanganmu.
Kata-kata mantan tunanganmu seakan menggema di telinga Resa.
Resa menatap An dan kembali menatap Zhu Zheng.
Resa, "..." Zhu Zheng tidak menikah dengan Anita? Lalu siapa anak perempuan berusia lima tahun yang ada di pangkuannya saat jumpa pers?
(Info : Anak perempuan yang di lihat Resa di siaran TV, sebelum dia mengakhiri hidupnya)
"Anita membuatku merasa sakit kepala. Gadis itu sama tidak warasnya dengan RanRan."
Resa, "..." 😑
"Ehem... Kamu sudah menyinggung pria di sampingmu."
Zhu Zheng tersadar dengan apa yang di ucapkannya tadi.
Zhu Zheng menoleh ke samping.
"Aku tidak bermaksud menyinggungmu."
'Sial.'
Buuukkkk...
Resa melempar bantal sofa tepat di wajah Zhu Zheng, "Kamu sangat menyebalkan!!!" Teriak Resa, kemudian meninggalkan ruang tamu menuju ke kamarnya.
Pada saat sampai di lantai dua, Resa berteriak, "Mulai sekarang, masak makananmu sendiri...!!!!"
Zhu Zheng, "..."
Merasa tidak terima, Zhu Zheng kembali berteriak pada Resa,
"Tidur sendiri di kamarmu mulai malam ini...!!" Ucapk Zhu Zheng bercanda.
An yang mendengar teriakan dari kedua pria itu hanya bisa melongo dengan bodoh.
Apa maksudnya ini?
An merasa ada yang aneh.
Yang pertama, RanRan berada di dekat Zhu Zheng dengan jarak kurang lebih dua jingkal. Dan RanRan sama sekali tidak lari dan bergantungan manja di lengan Zhu Zheng seperti pria murahan.
Kedua, RanRan tidak menggunakan make up tebal di wajahnya.
Tiga, Gaya berpakaian RanRan tidak seterbuka dulu.
Empat, RanRan tidak mungkin marah dengan Zhu Zheng.
Lima, sejak kapan RanRan bisa memasak? Menyalakan konpor saja dia tidak bisa.
Dan kembali lagi pada Zhu Zheng.
Pria ini sudah tidur seranjang dengan pria lain. Pria yang An sendiri tidak pernah bayangkan sedikitpun bisa bersama Zhu Zheng.
An, "Kamu... Kamu menjalin hubungan dengannya?"
Zhu Zheng mengernyit, "Apa maksudmu?!"
An tidak menjawab, "Apa kamu sudah melupakan Resa? Kalau memang benar...
Segera kuburkan mayat Resa...
Jangan lagi menyimpannya... Biarkan dia tenang."
.
.
.
Bersambung ...
Selesapi pengetikan pada hari—
Sabtu, 27 – 06 – 2020
Pukul, 17.23 Wita